![]() |
Anak Punk binaan Polsek Kuta Alam. Merdeka.com/afif |
Ketiga anak punk yang diberi nama Upin Ipin dan Jarjit pun setuju dengan recana tersebut. Ketiga anak punk ini akan masuk pesantren di bawah pembinaan dan program dari Badan Dayah (Lembaga resmi pemerintah Aceh mengelola pendidikan pesantren salafi di Aceh).
"Upin Ipin dan Jarjit bersilaturrahmi dengan Bapak Suleman Abda setelah buka puasa bersama di DPRA. Mereka mendapatkan respons positif dan beliau setuju mereka bertiga itu dipesantrenkan," kata Kapolsek Kuta Alam AKP Syukrif Panigoro, Senin (12/6).
Syukrif menuturkan, pembinaan Upin, Ipin dan Jarjit yang memiliki nama asli Surya Parisma warga Kajhu, Doni Wahyudi asal Kutacane dan Ihksandi warga Darussalam, di Polsek Kuta Alam hingga Rabu 14 Juni 2017.
Setelah itu, ketiga anak punk tersebut akan diserahkan kepada Pemerintah Kota Banda Aceh. Nantinya, Pemerintah Kota Banda Aceh yang akan memasukkan ketiga anak punk ini di pesantren guna pembinaan selanjutnya.
"Pesantrennya nanti Dinas Kota yang akan menentukan. Karena kemarin sudah dahulu Pemkot yang akan menampung mereka," jelasnya.
Akan tetapi, bila tidak terlaksana di tingkat Pemerintah Kota Banda Aceh. Sulaiman Abda, sebutnya, akan mengikutkan ketiga anak punk ini dalam program pembinaan yang ada di Badan Dayah.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya. Selama bulan Ramadan Polsek Kuta Alam, Polresta Banda Aceh, rutin menggelar razia penyakit masyarakat (Pekat) setiap malamnya. Hasilnya, mereka mendapatkan ada sejumlah anak jalanan meresahkan warga berkeliaran hingga larut malam.
Polisi mengamankan tiga anak jalanan, Kamis (8/6) lalu. Mereka menamakan dirinya anak punk di Banda Aceh dengan berpakaian lusuh dan tidur di emperan toko.
Kemudian mereka menjalani pembinaan selama satu pekan di Polsek Kuta Alam, Selama berada di Mapolsek Kuta Alam, mereka telah dibelikan baju muslim baru untuk dipergunakan selama masa pembinaan. [merdeka.com]
loading...
Post a Comment