![]() |
Pelaksanaan salat jenazah di acara pemakaman di Kabul, Afghanistan, pada Sabtu (3/6/2017), diserang tiga bom. Serangan dilakukan tiga pembom bunuh diri. Foto/Twitter@MuslimShirzad |
StatusAceh.Net - Sebanyak 20 orang terbunuh dan 87 orang lainnya cedera akibat tiga bom yang meledak berturut-turu saat salat jenazah berlangsung di Kabul, Afghanistan, hari Sabtu. Tiga bom diledakkan oleh tiga pelaku bom bunuh diri.
Kepala Eksekutif Republik Islam Afghanistan Abdullah Abdullah dan Pejabat Kementerian Luar Negeri Salahuddin Rabbani hadir bersama pejabat pemerintah lainnya di acara pemakaman saat ledakan bom terjadi. Semua pejabat itu selamat.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers Sabtu malam, Abdullah mengutuk pemboman di acara pemakaman tersebut. Dia minta penyelidikan segera diluncurkan.
”Tiga penyerang bunuh diri dengan bahan peledak yang diledakkan saat salat jenazah dipimpin imam salat dan akibatnya sejumlah orang kita telah menjadi martir,” kata Abdullah, seperti dikutip dari TOLO News, Minggu (4/6/2017).
”Mengingat situasi saat ini di Afghanistan, permintaan saya adalah bahwa orang harus mengungkapkan tuntutan dan masalah lainnya mengenai hak mereka dengan cara yang tidak memungkinkan musuh Afghanistan untuk memanfaatkannya,” lanjut Abdullah.
Kelompok Taliban membantah bertanggung jawab atas serangan di acara pemakaman tersebut. Kelompok itu juga membantah serangan bom mengerikan beberapa hari sebelumnya yang menewaskan hingga sekitar 90 orang.
Hingga kini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tiga bom di acara pemakaman tersebut.
Salat jenazah dan pemakaman itu digelar untuk Salim Izadyar, seorang demonstran yang juga putra seorang senator Afghanistan. Dia ditembak mati dalam demonstrasi anti-pemerintah di Kabul pada hari Jumat lalu.
Ayahnya, Alam Ezadyar, adalah Wakil Ketua Majelis Tinggi Parlemen Afghanistan. Amuk polisi dalam demonstrasi hari Jumat lalu telah menewaskan lima orang.(Sindo)
Kepala Eksekutif Republik Islam Afghanistan Abdullah Abdullah dan Pejabat Kementerian Luar Negeri Salahuddin Rabbani hadir bersama pejabat pemerintah lainnya di acara pemakaman saat ledakan bom terjadi. Semua pejabat itu selamat.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers Sabtu malam, Abdullah mengutuk pemboman di acara pemakaman tersebut. Dia minta penyelidikan segera diluncurkan.
”Tiga penyerang bunuh diri dengan bahan peledak yang diledakkan saat salat jenazah dipimpin imam salat dan akibatnya sejumlah orang kita telah menjadi martir,” kata Abdullah, seperti dikutip dari TOLO News, Minggu (4/6/2017).
”Mengingat situasi saat ini di Afghanistan, permintaan saya adalah bahwa orang harus mengungkapkan tuntutan dan masalah lainnya mengenai hak mereka dengan cara yang tidak memungkinkan musuh Afghanistan untuk memanfaatkannya,” lanjut Abdullah.
Kelompok Taliban membantah bertanggung jawab atas serangan di acara pemakaman tersebut. Kelompok itu juga membantah serangan bom mengerikan beberapa hari sebelumnya yang menewaskan hingga sekitar 90 orang.
Hingga kini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tiga bom di acara pemakaman tersebut.
Salat jenazah dan pemakaman itu digelar untuk Salim Izadyar, seorang demonstran yang juga putra seorang senator Afghanistan. Dia ditembak mati dalam demonstrasi anti-pemerintah di Kabul pada hari Jumat lalu.
Ayahnya, Alam Ezadyar, adalah Wakil Ketua Majelis Tinggi Parlemen Afghanistan. Amuk polisi dalam demonstrasi hari Jumat lalu telah menewaskan lima orang.(Sindo)
loading...
Post a Comment