![]() |
Sekretaris KAWE POST, Raid Azhari (depan) bersama Ketua Umum Fahri Zubir (belakang) dan Kepala Tehnis KAWE POST Teungku Nadi (Tengah). |
LHOKSUKON - Komunitas KAWE POST menyayangkan Kabupaten Aceh Utara yang begitu luas, tetapi kekurangan Objek wisata mancing ikan. Untuk itulah komunitas tersebut meminta pemerintah kabupaten setempat agar mengembangkan objek wisata mancing.
Ketua Harian Komunitas KAWE POST, Jamaluddin Idris mengatakan, beberapa tempat memancing ikan yang ada di Kabupaten Aceh Utara saat ini masih sulit dijangkau. Sehingga tidak sedikit para penghobi mancing yang mengurungkan niatnya karena jarak dan waktu yang tidak terjangkau.
"Kalau di Aceh Utara, yang saya ketahui tempat memancing ikan itu sangat terbatas dan sangat sulit dijangkau. Katakanlah seperti Teupin Kuyuen, Kecamatan Seunuddon. Masih sulit dijangkau karena jauh dan memakan waktu yang lama untuk menuju ke lokasinya," kata Jamaluddin Idris kepada media ini, Selasa (20/6/2017).
Sehingga, lanjut Jamaluddin, sebagian masyarakat yang hendak memancing ikan harus berpikir berulang kali untuk menuju ke lokasi. Namun ada juga yang memang hobi memancing ikan yang rela menempuh jarak yang cukup jauh.
"Kita lihat di Kuala Teupin Kuyuen, itu terkadang pemancingnya berasal dari Lhoksukon, Matang Kuli, Tanah Jambo Aye dan Baktiya. Jika memang di daerahnya ada objek wisata mancing yang memadai, tentu tidak lagi harus mengejar daerah lainnya," katanya yang didampingi Ketua Umum KAWE POST, Fahri Zubir.
Jamaluddin menambahkan, tim KAWE POST pernah melakukan investigasi terkait perkembangan objek wisata mancing. Investigasi itu dilakukan di sungai Sungou Ringet, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur. Di Sungo Ringet itu, tim KAWE POST menemui salah seorang penghobi mancing asal Bate 11, Kecamatan Lhoksukon.
"Kami menanyakan langsung pada orang itu, kenapa tega memancing kesini (Sungo Ringet) dari Lhoksukon. Kemudian beliau menjawab, itu karena hobi dan karena tempat mancing ikan di Lhoksukon tidak ada," ucap Jamal.
Menyangkut hal itu, KAWE POST yang merupakan sebuah komunitas perkumpulan para penghobi mancing yang dibentuk pada bulan Mei 2017 lalu itu menyatakan siap membantu mengembangkan objek wisata mancing agar selain dapat membantu memudahkan para penghobi mancing juga dapat menguntungkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi pemerintah. [RILIS]
Ketua Harian Komunitas KAWE POST, Jamaluddin Idris mengatakan, beberapa tempat memancing ikan yang ada di Kabupaten Aceh Utara saat ini masih sulit dijangkau. Sehingga tidak sedikit para penghobi mancing yang mengurungkan niatnya karena jarak dan waktu yang tidak terjangkau.
"Kalau di Aceh Utara, yang saya ketahui tempat memancing ikan itu sangat terbatas dan sangat sulit dijangkau. Katakanlah seperti Teupin Kuyuen, Kecamatan Seunuddon. Masih sulit dijangkau karena jauh dan memakan waktu yang lama untuk menuju ke lokasinya," kata Jamaluddin Idris kepada media ini, Selasa (20/6/2017).
Sehingga, lanjut Jamaluddin, sebagian masyarakat yang hendak memancing ikan harus berpikir berulang kali untuk menuju ke lokasi. Namun ada juga yang memang hobi memancing ikan yang rela menempuh jarak yang cukup jauh.
"Kita lihat di Kuala Teupin Kuyuen, itu terkadang pemancingnya berasal dari Lhoksukon, Matang Kuli, Tanah Jambo Aye dan Baktiya. Jika memang di daerahnya ada objek wisata mancing yang memadai, tentu tidak lagi harus mengejar daerah lainnya," katanya yang didampingi Ketua Umum KAWE POST, Fahri Zubir.
Jamaluddin menambahkan, tim KAWE POST pernah melakukan investigasi terkait perkembangan objek wisata mancing. Investigasi itu dilakukan di sungai Sungou Ringet, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur. Di Sungo Ringet itu, tim KAWE POST menemui salah seorang penghobi mancing asal Bate 11, Kecamatan Lhoksukon.
"Kami menanyakan langsung pada orang itu, kenapa tega memancing kesini (Sungo Ringet) dari Lhoksukon. Kemudian beliau menjawab, itu karena hobi dan karena tempat mancing ikan di Lhoksukon tidak ada," ucap Jamal.
Menyangkut hal itu, KAWE POST yang merupakan sebuah komunitas perkumpulan para penghobi mancing yang dibentuk pada bulan Mei 2017 lalu itu menyatakan siap membantu mengembangkan objek wisata mancing agar selain dapat membantu memudahkan para penghobi mancing juga dapat menguntungkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi pemerintah. [RILIS]
loading...
Post a Comment