Banda Aceh - Juman dan Misno, warga Gampong Peunaron Baru, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur, korban penembakan pada 5 Maret lalu, mulai membaik. Misno yang terluka di perut dikabarkan sudah diperbolehkan kembali ke Aceh Timur, sedangkan Juman, target utama dalam insiden itu, masih berada di Banda Aceh. Ia harus dirawat jalan karena tangan kanannya kini tak bisa digerakkan alias lumpuh.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Aceh (PNA), Irwansyah alias Tgk Muksalmina saat diwawancarai Serambi di Banda Aceh, Sabtu (1/2).
“Misno sudah pulang, dia diperbolehkan rawat jalan di kampungnya. Tapi Juman masih di Banda Aceh, masih rawat jalan secara intensif. Kondisi badannya seperti lumpuh, tangan kanannya tak bisa digerakkan,” kata Muksalmina.
Menurutnya, tangan kanan Juman tak bisa lagi digerakkan akibat urat sarafnya putus saat peluru menembus lehernya malam itu. Saat ini Juman akan terus berada di Banda Aceh, ditemani keluarganya. “Kita (PNA) juga bertanggung jawab kepada Juman. Dia ada di salah satu rumah di Banda Aceh, tapi lokasinya tidak bisa saya sebutkan demi keamanan dia,” katanya.
Muksalmina secara khusus mengapresiasi pihak kepolisian yang telah berhasil menangkap sebagian pelaku penembakan pada 5 Maret lalu itu. Namun, ia berharap polisi juga bisa mengungkap dan menangkap siapa aktor intelektual atau yang memberi perintah dalam insiden itu. “Ini harus diungkap, agar kasus kriminal politik tidak terulang lagi,” pungkasnya.
Meski Muksalmina mengatakan tangan kanan Juman lumpuh, namun hingga kemarin Serambi belum memperolah konfirmasi dari pihak dokter Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA). Juga belum didapat gambaran apakah rumah sakit pendidikan itu mampu mengatasi kelumpuhan tangan kanan Juman.
Sebagaimana pernah diberitakan, 5 Maret lalu, setelah insiden itu, Muksalmina mengaku Juman, salah seorang korban penembakan, merupakan kader PNA di Kecamatan Peunaron, Aceh Timur. Ia menjabat Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Nasional Aceh (PNA) di kecamatan tersebut.
Saat itu, Muksalmina juga mengatakan bahwa Juman memang sudah ditargetkan oleh orang tak dikenal, sebelum akhirnya ditembak bagian lehernya. (Serambinews)
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Aceh (PNA), Irwansyah alias Tgk Muksalmina saat diwawancarai Serambi di Banda Aceh, Sabtu (1/2).
“Misno sudah pulang, dia diperbolehkan rawat jalan di kampungnya. Tapi Juman masih di Banda Aceh, masih rawat jalan secara intensif. Kondisi badannya seperti lumpuh, tangan kanannya tak bisa digerakkan,” kata Muksalmina.
Menurutnya, tangan kanan Juman tak bisa lagi digerakkan akibat urat sarafnya putus saat peluru menembus lehernya malam itu. Saat ini Juman akan terus berada di Banda Aceh, ditemani keluarganya. “Kita (PNA) juga bertanggung jawab kepada Juman. Dia ada di salah satu rumah di Banda Aceh, tapi lokasinya tidak bisa saya sebutkan demi keamanan dia,” katanya.
Muksalmina secara khusus mengapresiasi pihak kepolisian yang telah berhasil menangkap sebagian pelaku penembakan pada 5 Maret lalu itu. Namun, ia berharap polisi juga bisa mengungkap dan menangkap siapa aktor intelektual atau yang memberi perintah dalam insiden itu. “Ini harus diungkap, agar kasus kriminal politik tidak terulang lagi,” pungkasnya.
Meski Muksalmina mengatakan tangan kanan Juman lumpuh, namun hingga kemarin Serambi belum memperolah konfirmasi dari pihak dokter Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA). Juga belum didapat gambaran apakah rumah sakit pendidikan itu mampu mengatasi kelumpuhan tangan kanan Juman.
Sebagaimana pernah diberitakan, 5 Maret lalu, setelah insiden itu, Muksalmina mengaku Juman, salah seorang korban penembakan, merupakan kader PNA di Kecamatan Peunaron, Aceh Timur. Ia menjabat Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Nasional Aceh (PNA) di kecamatan tersebut.
Saat itu, Muksalmina juga mengatakan bahwa Juman memang sudah ditargetkan oleh orang tak dikenal, sebelum akhirnya ditembak bagian lehernya. (Serambinews)
loading...
Post a Comment