![]() |
Rohim, kakek dua cucu ini diamankan polisi karena mencabuli anak tetangga. Koran SINDO/Adi |
StatusAceh.Net - Diusianya yang sudah mulai senja, Rohim (54), warga Jalan KH Azhari Lorong Rawo-Rawo, Kelurahan 14 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang, justru harus berurusan dengan polisi.
Kakek dua cucu itu ditangkap setelah melakukan aksi tak senonohnya dengan mencabuli PP, gadis remaja berusia 13 tahun, yang merupakan anak tetangganya.
Keluarga korban yang tak terima, langsung menangkap dan menggelandang tersangka ke Polresta Palembang. Bahkan, keluarga korban pun sempat menghakimi tersangka lantaran geram.
Menurut Fatona (36), ibunda korban, kejadian itu baru diketahui setelah mendengar informasi dari tetangganya. Saat itu, kata Fatona, tetangganya mengatakan jika anaknya sudah menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh tersangka.
"Tahu kejadian itu setelah mendengar cerita dari tetangga. Saat itu saya baru pulang kerja. Katanya anak saya bilang sudah dicabuli oleh tersangka," kata Fatona ditemui di Polresta Palembang, Kamis (20/4/2017).
Informasi itu, rupanya tak serta merta langsung dipercaya oleh Fatona. Untuk memastikannya, Fatona pun akhirnya meminta keterangan anaknya.
"Awalnya belum percaya. Namun setelah ditanya, anak saya pun mengaku sudah dicabuli tersangka. Kata anak saya tersangka sudah memegang payudaranya," terangnya.
Tidak hanya itu, dia pun menjelaskan, jika tersangka juga nekat memegang dan menusuk kemaluan korban dengan menggunakan jari tangannya. Bahkan diketahui, tersangka juga nekat mengeluarkan kemaluannya dan memaksa korban untuk memegangnya.
"Anak saya ini dipaksa untuk memegang kemaluan tersangka. Selain itu tersangka juga menusuk kemaluan anak saya sampai anak saya merasa sakit," tuturnya.
Dikatakan Fatona, saat kejadian dirinya memang sedang tak berada di rumah lantaran sedang pergi bekerja.
"Sebelumnya memang tinggal bertetangga. Tapi saat ini kami sudah pindah. Karena saya ini bekerja, makanya setiap hari anak saya dititipkan di rumah neneknya yang tak jauh dari rumah tersangka. Memang saya sudah curiga, sebab tersangka selalu memberi anak saya uang. Tapi saya tidak berfikir dia nekat mencabuli anak saya," ujarnya.
Sementara itu, tersangka Rohim tak menyangkal aksi pencabulan yang dilakukannya tersebut. Hanya saja, tersangka membantah jika dirinya sudah menusuk kemaluan korban dengan jari tangannya.
"Itu bohong. Saya cuma memegang payudaranya saja, tidak lebih," tutur pria yang kesehariannya berdagang ikan hias ini.
Diakuinya, perbuatan itu juga baru sekali dilakukan lantaran saat ini istrinya tak mampu lagi melayani nafsu birahinya.
"Perbuatan itu spontan saja. Saya hanya khilaf. Lagi pula saat saya pegang, korban juga tidak marah atau pun kesakitan," akunya.
Kendati begitu, tersangka mengaku menyesal dengan perbuatannya. "Menyesal, tapi saya akan bertanggung jawab karena saya memang salah," timpalnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara mengatakan, proses hukum tersangka akan ditangani oleh aparat Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Palembang.
"Korban juga sudah melapor dan sudah diambil keterangan. Untuk tersangka masih dilakukan pemeriksaan intensif," pungkasnya. (Sindonews)
Kakek dua cucu itu ditangkap setelah melakukan aksi tak senonohnya dengan mencabuli PP, gadis remaja berusia 13 tahun, yang merupakan anak tetangganya.
Keluarga korban yang tak terima, langsung menangkap dan menggelandang tersangka ke Polresta Palembang. Bahkan, keluarga korban pun sempat menghakimi tersangka lantaran geram.
Menurut Fatona (36), ibunda korban, kejadian itu baru diketahui setelah mendengar informasi dari tetangganya. Saat itu, kata Fatona, tetangganya mengatakan jika anaknya sudah menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh tersangka.
"Tahu kejadian itu setelah mendengar cerita dari tetangga. Saat itu saya baru pulang kerja. Katanya anak saya bilang sudah dicabuli oleh tersangka," kata Fatona ditemui di Polresta Palembang, Kamis (20/4/2017).
Informasi itu, rupanya tak serta merta langsung dipercaya oleh Fatona. Untuk memastikannya, Fatona pun akhirnya meminta keterangan anaknya.
"Awalnya belum percaya. Namun setelah ditanya, anak saya pun mengaku sudah dicabuli tersangka. Kata anak saya tersangka sudah memegang payudaranya," terangnya.
Tidak hanya itu, dia pun menjelaskan, jika tersangka juga nekat memegang dan menusuk kemaluan korban dengan menggunakan jari tangannya. Bahkan diketahui, tersangka juga nekat mengeluarkan kemaluannya dan memaksa korban untuk memegangnya.
"Anak saya ini dipaksa untuk memegang kemaluan tersangka. Selain itu tersangka juga menusuk kemaluan anak saya sampai anak saya merasa sakit," tuturnya.
Dikatakan Fatona, saat kejadian dirinya memang sedang tak berada di rumah lantaran sedang pergi bekerja.
"Sebelumnya memang tinggal bertetangga. Tapi saat ini kami sudah pindah. Karena saya ini bekerja, makanya setiap hari anak saya dititipkan di rumah neneknya yang tak jauh dari rumah tersangka. Memang saya sudah curiga, sebab tersangka selalu memberi anak saya uang. Tapi saya tidak berfikir dia nekat mencabuli anak saya," ujarnya.
Sementara itu, tersangka Rohim tak menyangkal aksi pencabulan yang dilakukannya tersebut. Hanya saja, tersangka membantah jika dirinya sudah menusuk kemaluan korban dengan jari tangannya.
"Itu bohong. Saya cuma memegang payudaranya saja, tidak lebih," tutur pria yang kesehariannya berdagang ikan hias ini.
Diakuinya, perbuatan itu juga baru sekali dilakukan lantaran saat ini istrinya tak mampu lagi melayani nafsu birahinya.
"Perbuatan itu spontan saja. Saya hanya khilaf. Lagi pula saat saya pegang, korban juga tidak marah atau pun kesakitan," akunya.
Kendati begitu, tersangka mengaku menyesal dengan perbuatannya. "Menyesal, tapi saya akan bertanggung jawab karena saya memang salah," timpalnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara mengatakan, proses hukum tersangka akan ditangani oleh aparat Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Palembang.
"Korban juga sudah melapor dan sudah diambil keterangan. Untuk tersangka masih dilakukan pemeriksaan intensif," pungkasnya. (Sindonews)
loading...
Post a Comment