tugu kota Lhokseumawe |
Sampai hari ini, banyak kalangan menyesalkan kinerja Kepala BPBD Lhokseumawe Nofendi yang terkesan enggan menjalani hubungan komunikasi dengan berbagai kalangan masyarakat terkait kepentingan umum dan kejadian musibah tak terduga.
Hal ini juga seperti diungkapkan Kabag Humas Pemko Lhokseumawe Muslem media ini, Kamis (8/12) kemaerin, menyatakan dirinya memiliki dua nomor kontak Kepala BPBD Nofendi, namun ironisnya tak satu pun yang aktif untuk dihubungi.
Bahkan selama ini pihak Humas sendiri juga mengaku kesulitan menjalin komunikasi dengan oknum pejabat tersebut yang terkesan menghindari pertemuan dan bersifat sangat tertutup.
“ Nomor kontak yang ada sama saya juga sulit dihubungi.
Pokoknya kalau Pak Nofendi memang orang yang paling payah berkomunikasi. Makanya saya nyaris tidak pernah berkomunikasi dengannya, “ tandas Kabag Humas.
Kondisi miss komunikasi yang ditonjolkan Kepala BPBD Nofendi itu juga turut dirasakan oleh berbagai kalangan wartawan dari berbagai media massa yang umumnya selalu gagal melakukan konfirmasi berita seputar kegiatan penanggulangan bencana seperti salah satunya adalah musibah kebakaran dan lain-lainnya.
Salah seorang wartawan media cetak terbitan Medan Nouval kepada Media ini mengatakan dirinya bersama sejumlah rekan pers lainnya tidak pernah berhasil melakukan konfirmasi berita tertentu dengan oknum pejabat tersebut.
Tidak hanya itu, ketika mendatangi Kantor BPBD di Desa Alue Awe Kecamatan Muara Dua juga sering tidak masuk dinas. Demikian juga gagal dikonfirmasi via telepon selulernya yang tidak pernah aktif dan sering berganti nomor kontak yang tidak jelas.
Nouval menjelaskan bila kinerja buruk oknum Kepala BPBD Nofendi masih dipertahankan, maka sangat dikhawatirkan bila suatu ketika terjadi musibah tertentu, maka masyarakat akan merasa kesulitan berkomunikasi dengan pihak BPBD tersebut yang bertanggung jawab untuk penanggulangan tanggap darurat.
“ Saya dan teman-teman pers lainnya, selalu mengalami kendala yang sama karena selalu gagal melakukan konfirmasi dengan Kepala BPBD Nofendi. Kita datang ke kantor, tidak pernah bisa jumpa, dihubungi lewat telepon selulernya juga tidak menyambung dan nomor kontaknya tidak jelas,” terangnya.
Mantan BEM Universitas Malikussaleh Teuku Andi Rahman mengatakan seharusnya Badan nasional Penanggulangan Bencana memiliki pejabat yang berani bertemu dengan semua orang dan melayani komunikasi masyarakat karena untuk kepentingan tugas Kemanusiaan.
Sehingga dirinya juga sangat menyesalkan kinerja buruk oknum Kepala BPBD Lhokseumawe Nofendi yang memiliki karakter tertutup dengan masyarakat.
“ BPBD harus juga harus transparan dalam menyampaikan informasi seputar tanggung jawabnya dalam kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat. Maka nomor kontaknya harus jelas dan aktif 24 jam, bayangkan kalau kesulitan ini berlanjut sampai bila bencana terjadi secara tidak diduga,” cetusnya.
Pasca terjadi gempa di Pidie Jaya, seharusnya masyarakat dapat mengakses berbagai informasi perkembangan diwilayah kerja masing-masing. Karena masyarakat berhak mendapatkan informasi dan pelayanan BPBD Kota Lhokseumawe. (ZA/SA).
loading...
Post a Comment