![]() |
Ilustrasi |
StatusAceh.Net - Tragedi speedboat terbakar menyisakan cerita mencekam. Speedboat yang membawa 41 penumpang serta empat Anak buah kapal (ABK) itu terbakar di jalur penyerbangan angkutan laut di Maluku Utara (Malut) saat melintasi rute penyebrangan Jailolo-Ternate.
Dari data yang diperoleh Radar Halmahera (Jawa Pos Group), saat bertolak dari pelabuhan Jailolo, motoris speedboat baru menghidupkan dua mesin dari empat mesin gantung yang ada dengan masing-masing mesin berkapasitas 40 PK.
Selang 15 menit lepas dari Pelabuhan, tepat di depan perairan Desa Mutui Jailolo, dua mesin pun dinyalakan. Namun, ketika salah satu mesin hendak dihidupkan, mendadak muncul percikan api dari busi mesin dan langsung membakar bagian belakang speedboat yang dipenuhi dengan jeriken berisikan BBM jenis minyak tanah itu.
Munculnya api membuat para penumpang yang sebagian diantaranya para ibu-ibu dan anak-anak ini langsung panik. Ada yang sudah takbir ada sebagian pula yang berteriak minta tolong.
"Ada yang mau ambil baju pelampung juga sudah tidak sempat karena api dengan cepat menyebar," kisah Luki, salah satu penumpang yang ditemui di RSUD Jailolo.
Luki yang mengaku saat itu hendak ke Ternate karena urusan keluarga pun memutuskan melompat ke laut lewat jendela bagian kanan speedboat dan langsung berenang tanpa pelampung. "Ada juga yang loncat lewat depan," lanjutnya.
Salah satu penumpang yang memilih loncat lewat depan adalah Jaswan (30). Penumpang asal Ternate itu memang saat itu duduk paling belakang dekat dengan posisi mesin.
Bahkan, dia sendiri berhasil menyelamatkan salah satu penumpang anak-anak yang terjebak dalam speedboat milik pengusaha bernama Agus Santoso itu.
"Semua waktu itu sudah loncat, saya berusaha selamatkan anak itu dengan mendobrak pintu depan speed boat. Kita beruda akihrnya loncat ke laut sama-sama," katanya ketika ditemui di pelabuhan Speddboat Dufa-Dufa Ternate.
Beruntung, api baru melahap seluruh body speedboat setelah seluruh penumpang meloncat ke laut. "Tapi ada empat orang yang tidak kuat berenang akhirnya meninggal karena tertelan air laut," ucapnya.
Melihat kobaran api di tengah laut, sejumlah speedboat yang sore itu tengah berlabuh di pelabuhan speedboat Jailolo, bersama kapal milik Polres Halbar langsung menuju ke lokasi mengevakuasi seluruh penumpang dan dilarikan ke RSUD Jailolo.
Jaswan sendiri bersama sejumlah penumpang asal Ternate yang selamat malam itu langsung langsung diberangkatkan dari Pelabuhan Jailolo ke Ternate bersama dengan dua korban meninggal asal Ternate. (JPG)
Dari data yang diperoleh Radar Halmahera (Jawa Pos Group), saat bertolak dari pelabuhan Jailolo, motoris speedboat baru menghidupkan dua mesin dari empat mesin gantung yang ada dengan masing-masing mesin berkapasitas 40 PK.
Selang 15 menit lepas dari Pelabuhan, tepat di depan perairan Desa Mutui Jailolo, dua mesin pun dinyalakan. Namun, ketika salah satu mesin hendak dihidupkan, mendadak muncul percikan api dari busi mesin dan langsung membakar bagian belakang speedboat yang dipenuhi dengan jeriken berisikan BBM jenis minyak tanah itu.
Munculnya api membuat para penumpang yang sebagian diantaranya para ibu-ibu dan anak-anak ini langsung panik. Ada yang sudah takbir ada sebagian pula yang berteriak minta tolong.
"Ada yang mau ambil baju pelampung juga sudah tidak sempat karena api dengan cepat menyebar," kisah Luki, salah satu penumpang yang ditemui di RSUD Jailolo.
Luki yang mengaku saat itu hendak ke Ternate karena urusan keluarga pun memutuskan melompat ke laut lewat jendela bagian kanan speedboat dan langsung berenang tanpa pelampung. "Ada juga yang loncat lewat depan," lanjutnya.
Salah satu penumpang yang memilih loncat lewat depan adalah Jaswan (30). Penumpang asal Ternate itu memang saat itu duduk paling belakang dekat dengan posisi mesin.
Bahkan, dia sendiri berhasil menyelamatkan salah satu penumpang anak-anak yang terjebak dalam speedboat milik pengusaha bernama Agus Santoso itu.
"Semua waktu itu sudah loncat, saya berusaha selamatkan anak itu dengan mendobrak pintu depan speed boat. Kita beruda akihrnya loncat ke laut sama-sama," katanya ketika ditemui di pelabuhan Speddboat Dufa-Dufa Ternate.
Beruntung, api baru melahap seluruh body speedboat setelah seluruh penumpang meloncat ke laut. "Tapi ada empat orang yang tidak kuat berenang akhirnya meninggal karena tertelan air laut," ucapnya.
Melihat kobaran api di tengah laut, sejumlah speedboat yang sore itu tengah berlabuh di pelabuhan speedboat Jailolo, bersama kapal milik Polres Halbar langsung menuju ke lokasi mengevakuasi seluruh penumpang dan dilarikan ke RSUD Jailolo.
Jaswan sendiri bersama sejumlah penumpang asal Ternate yang selamat malam itu langsung langsung diberangkatkan dari Pelabuhan Jailolo ke Ternate bersama dengan dua korban meninggal asal Ternate. (JPG)
loading...
Post a Comment