 |
| Tarmizi Karim-Machsalmina daftar Pilgub Aceh 2016 Merdeka.com |
Banda Aceh - Deru mesin Becak Motor (Bentor) yang telah dihiasi dengan berbagai umbul-umbul, bendera warna putih bertuliskan nama kandidat mengantar pasangan Bakal Calon (Balon) Gubernur-Wakil Gubernur Aceh, Tarmizi Karim-Machsalmina Ali ke kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Kamis (22/9).
Ada sejumlah mobil mewah milik simpatisan yang mengantarkan pasangan ini. Selain itu, puluhan sepeda motor dengan membawa bendera pasangan ini pun ikut meramaikan pendaftaran calon Gubernur-Wakil Gubernur Aceh. Akibatnya, Jalan T Nyak Arif, Lampriet padat merayap, namun Polantas sigap mengatur arus lalulintas, sehingga kemacetan bisa diurai.
Jam menunjukkan pukul 14.00 WIB, pasangan ini tiba di KIP Aceh langsung menuju ruang pendaftaran. Setelah mengisi buku tamu, pasangan ini pun langsung melewati pintu masuk yang telah dipasang metal detector dan diterima oleh komisioner KIP Aceh, demikian juga sejumlah pendukung lainnya melalui proses pemeriksaan ketat oleh pihak kepolisian.
Keduanya kompak menggunakan seragam serba putih menggunakan peci hitam didampingi oleh pimpinan partai pengusung, yaitu Partai NasDem, Golkar, PKPI, PPP dan Hanura. Ikut juga didampingi oleh Ketua Nasdem Aceh, Zaini Jalil sebelumnya menjadi kandidat Calon Wakil Gubernur Aceh mendampingi Tarmizi Karim, kemudian menjelang 4 hari pendaftaran digantikan dengan wakil yang mendampingi sekarang dari kader Golkar asal Barat Selatan Aceh.
Tarmizi Karim mengaku mendapatkan perlakuan yang baik oleh KIP Aceh saat melakukan pendaftaran. Pihaknya telah menyerahkan seluruh dokumen yang dibutuhkan dan telah mengambil persyaratan selanjutnya.
"Kami mendapatkan sambutan yang baik tadi, mendapatkan perlakuan yang bagus dari KIP," kata Tarmizi Karim di ruang media center KIP Aceh usai mendaftarkan diri.
Menyangkut dengan pergantian Calon Wakil Gubernur, Machsalmina Ali yang terkesan mendadak. Tarmizi Karim mengaku semua ini dilakukan finalisasi pembahasan ini dengan partai pendukung. Setelah pendiskusian panjang dan dirinya menyatakan pensiunan dari birokrat, Tarmizi Karim kemudian menyatakan bergabung dengan Partai Nasdem.
"Dulu saya dari komponen birokrat yang ingin membuat perubahan di Aceh. Kemudian setelah saya sampaikan kepada Bapak Surya Paloh, saya menyatakan pensiun, maka saya menyatakan diri bergabung dengan NasDem," tukasnya.
Lanjutnya, karena dirinya yang merupakan kader Nasdem. Pimpinan partai, termasuk Ketua Umum, Surya Paloh membuka peluang kepada partai lain untuk mengisi posisi Calon Wakil Gubernur Aceh. Lalu bergabunglah Partai Golkar dan Calon Wakil Gubernur diisi oleh kader partai berlambang pohon beringin ini yang berasal dari Barat Selatan Aceh.
"Maka dari itu diberi kesempatan calon wakil itu pada partai lain, yaitu partai Golkar," imbuhnya.
Sementara itu Ketua Nasdem Aceh, Zaini Jalil mengakui ini merupakan keputusan mendadak. Akan tetapi setelah mempertimbangkan banyak hal, termasuk patuh terhadap instruksi pimpinan DPP Nasdem. Dirinya menyatakan mundur dari bursa calon Wakil Gubernur Aceh mendampingi Tarmizi Karim.
"Ini memang keputusan yang mendadak, hari itu saya dipanggil ke Jakarta dan disampaikan keputusan ini, kemudian saya sampaikan kepada rekan-rekan di Nasdem Aceh, semua bisa menerimanya. Karena sejak awal saya sudah sampaikan, tidak mempersiapkan diri menjadi calon Gubernur maupun Wakil Gubernur, tetapi kalau diperintah oleh atasan siap melakukannya," tegas Zaini Jalil.
Kendati tidak lagi mendampingi Tarmizi Karim dalam bursa pencalonan Pilkada Aceh. Zaini Jalil mengaku akan tetap berada di garda terdepan untuk memenangkan pasangan ini. Karena ini memang sudah menjadi instruksi ketua partai agar bisa mengantarkan pasangan ini menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh.
"Saya sebagai mantan Calon Wakil Gubernur Aceh kemarin, diminta oleh ketua umum partai untuk terus memperjuangkan pasangan ini," tutupnya.(Merdeka.com)
Ada sejumlah mobil mewah milik simpatisan yang mengantarkan pasangan ini. Selain itu, puluhan sepeda motor dengan membawa bendera pasangan ini pun ikut meramaikan pendaftaran calon Gubernur-Wakil Gubernur Aceh. Akibatnya, Jalan T Nyak Arif, Lampriet padat merayap, namun Polantas sigap mengatur arus lalulintas, sehingga kemacetan bisa diurai.
Jam menunjukkan pukul 14.00 WIB, pasangan ini tiba di KIP Aceh langsung menuju ruang pendaftaran. Setelah mengisi buku tamu, pasangan ini pun langsung melewati pintu masuk yang telah dipasang metal detector dan diterima oleh komisioner KIP Aceh, demikian juga sejumlah pendukung lainnya melalui proses pemeriksaan ketat oleh pihak kepolisian.
Keduanya kompak menggunakan seragam serba putih menggunakan peci hitam didampingi oleh pimpinan partai pengusung, yaitu Partai NasDem, Golkar, PKPI, PPP dan Hanura. Ikut juga didampingi oleh Ketua Nasdem Aceh, Zaini Jalil sebelumnya menjadi kandidat Calon Wakil Gubernur Aceh mendampingi Tarmizi Karim, kemudian menjelang 4 hari pendaftaran digantikan dengan wakil yang mendampingi sekarang dari kader Golkar asal Barat Selatan Aceh.
Tarmizi Karim mengaku mendapatkan perlakuan yang baik oleh KIP Aceh saat melakukan pendaftaran. Pihaknya telah menyerahkan seluruh dokumen yang dibutuhkan dan telah mengambil persyaratan selanjutnya.
"Kami mendapatkan sambutan yang baik tadi, mendapatkan perlakuan yang bagus dari KIP," kata Tarmizi Karim di ruang media center KIP Aceh usai mendaftarkan diri.
Menyangkut dengan pergantian Calon Wakil Gubernur, Machsalmina Ali yang terkesan mendadak. Tarmizi Karim mengaku semua ini dilakukan finalisasi pembahasan ini dengan partai pendukung. Setelah pendiskusian panjang dan dirinya menyatakan pensiunan dari birokrat, Tarmizi Karim kemudian menyatakan bergabung dengan Partai Nasdem.
"Dulu saya dari komponen birokrat yang ingin membuat perubahan di Aceh. Kemudian setelah saya sampaikan kepada Bapak Surya Paloh, saya menyatakan pensiun, maka saya menyatakan diri bergabung dengan NasDem," tukasnya.
Lanjutnya, karena dirinya yang merupakan kader Nasdem. Pimpinan partai, termasuk Ketua Umum, Surya Paloh membuka peluang kepada partai lain untuk mengisi posisi Calon Wakil Gubernur Aceh. Lalu bergabunglah Partai Golkar dan Calon Wakil Gubernur diisi oleh kader partai berlambang pohon beringin ini yang berasal dari Barat Selatan Aceh.
"Maka dari itu diberi kesempatan calon wakil itu pada partai lain, yaitu partai Golkar," imbuhnya.
Sementara itu Ketua Nasdem Aceh, Zaini Jalil mengakui ini merupakan keputusan mendadak. Akan tetapi setelah mempertimbangkan banyak hal, termasuk patuh terhadap instruksi pimpinan DPP Nasdem. Dirinya menyatakan mundur dari bursa calon Wakil Gubernur Aceh mendampingi Tarmizi Karim.
"Ini memang keputusan yang mendadak, hari itu saya dipanggil ke Jakarta dan disampaikan keputusan ini, kemudian saya sampaikan kepada rekan-rekan di Nasdem Aceh, semua bisa menerimanya. Karena sejak awal saya sudah sampaikan, tidak mempersiapkan diri menjadi calon Gubernur maupun Wakil Gubernur, tetapi kalau diperintah oleh atasan siap melakukannya," tegas Zaini Jalil.
Kendati tidak lagi mendampingi Tarmizi Karim dalam bursa pencalonan Pilkada Aceh. Zaini Jalil mengaku akan tetap berada di garda terdepan untuk memenangkan pasangan ini. Karena ini memang sudah menjadi instruksi ketua partai agar bisa mengantarkan pasangan ini menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh.
"Saya sebagai mantan Calon Wakil Gubernur Aceh kemarin, diminta oleh ketua umum partai untuk terus memperjuangkan pasangan ini," tutupnya.(Merdeka.com)
loading...
Post a Comment