Banda Aceh - Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah meresmikan gedung baru Kantor Pusat Harian Serambi Indonesia di Desa Meunasah Manyang, Aceh Besar, Rabu (24/8).
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua DPR Aceh, Tgk. Muharudin, Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi, Kasdam Iskandar Muda, Brigjen TNI Moch Fahrudin SSos, Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’adduddin Djamal serta beberapa bakal calon (balon) Gubernur Aceh dan pimpinan daerah lainnya.
Dalam sambutannya, Gubernur Zaini mengucapkan selamat atas peresmian gedung baru Harian Serambi Indonesia seraya berharap agar media tersebut dapat terus menjadi referensi utama dalam menyampaikan informasi yang jujur dan kritis kepada masyarakat Aceh.
“Gedung ini akan menjadi saksi sejarah perjalanan Aceh ke depan, sebab di sini akan diolah, dipublikasikan, dan disimpan informasi berbagai peristiwa yang terjadi di Aceh,” kata Gubernur.
Menurutnya, Harian Serambi Indonesia yang merupakan referensi informasi utama bagi masyarakat Aceh harus dapat berperan tidak sebatas menyampaikan informasi, tapi juga sebagai aktor pengendali, pemantau dan kontrol sosial dari semua aktivitas yang terjadi di masyarakat.
“Peran Serambi Indonesia diharapkan tidak hanya sebagai penyampai berita, tapi harus dapat mendorong agar berita yang disampaikan memberi efek positif bagi perkembangan berbagai sektor, baik itu untuk pengetahuan, pelayanan publik, keberlanjutan pembangunan serta menumbuh kembangkan sikap kritis masyarakat,” ujar Gubernur.
Sebagai sebuah media yang punya pengaruh besar di masyarakat Aceh, Gubernur berharap Serambi Indonesia dapat menjalankan empat fungsi pers, yaitu sebagai penyebar informasi dan penyalur aspirasi, kontrol sosial, pendidikan, dan hiburan.
Kehadiran gedung baru sebagai kantor pusat Harian Serambi Indonesia itu diharapkan oleh Gubernur Aceh agar mampu mendorong kinerja yang lebih baik bagi seluruh pekerja pers yang ada di dalamnya.
“Mudah- mudahan dengan keberadaan gedung ini, Harian Serambi dan seluruh anak perusahaan Gramedia yang ada di Aceh semakin meningkatkan kualitas dan akurasinya dalam menjalankan fungsi pokok pers, sehingga Serambi menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya membaca masyarakat Aceh,” kata Gubernur.
Sementara itu Pemimpin Umum dan Penanggung Jawab Harian Serambi Indonesia, Samsul Kahar mengatakan gedung baru yang diresmikan itu merupakan simbol kemauan dan kerja keras para karyawan dan berbagai pihak yang telah mendukung Serambi Indonesia untuk masih tetap menyertai gerak pembangunan Aceh melalui informasi.
“Proses pembangunan gedung ini sungguh memberi pelajaran berharga tentang betapa kompleksnya pembangunan Aceh itu sendiri yang berawal dari impian, hasrat, kebutuhan, konsep, perencanaan serta pengawasan yang menyeluruh,” katanya.
Menurutnya memasuki usia ke 27, media Serambi Indonesia tetap berkomitmen menyampaikan suara hati masyarakat dengan kaedah jurnalisme yang professional.
Acara peresmian gedung baru Serambi Indonesia itu diawali dengan penampilan pembacaan puisi oleh Penyair Nasional asal Aceh Tengah, Fikar W Eda dan kawan-kawan, serta berbagai pertunjukan seni dan budaya Aceh lainnya. (Rill)
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua DPR Aceh, Tgk. Muharudin, Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi, Kasdam Iskandar Muda, Brigjen TNI Moch Fahrudin SSos, Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’adduddin Djamal serta beberapa bakal calon (balon) Gubernur Aceh dan pimpinan daerah lainnya.
Dalam sambutannya, Gubernur Zaini mengucapkan selamat atas peresmian gedung baru Harian Serambi Indonesia seraya berharap agar media tersebut dapat terus menjadi referensi utama dalam menyampaikan informasi yang jujur dan kritis kepada masyarakat Aceh.
“Gedung ini akan menjadi saksi sejarah perjalanan Aceh ke depan, sebab di sini akan diolah, dipublikasikan, dan disimpan informasi berbagai peristiwa yang terjadi di Aceh,” kata Gubernur.
Menurutnya, Harian Serambi Indonesia yang merupakan referensi informasi utama bagi masyarakat Aceh harus dapat berperan tidak sebatas menyampaikan informasi, tapi juga sebagai aktor pengendali, pemantau dan kontrol sosial dari semua aktivitas yang terjadi di masyarakat.
“Peran Serambi Indonesia diharapkan tidak hanya sebagai penyampai berita, tapi harus dapat mendorong agar berita yang disampaikan memberi efek positif bagi perkembangan berbagai sektor, baik itu untuk pengetahuan, pelayanan publik, keberlanjutan pembangunan serta menumbuh kembangkan sikap kritis masyarakat,” ujar Gubernur.
Sebagai sebuah media yang punya pengaruh besar di masyarakat Aceh, Gubernur berharap Serambi Indonesia dapat menjalankan empat fungsi pers, yaitu sebagai penyebar informasi dan penyalur aspirasi, kontrol sosial, pendidikan, dan hiburan.
Kehadiran gedung baru sebagai kantor pusat Harian Serambi Indonesia itu diharapkan oleh Gubernur Aceh agar mampu mendorong kinerja yang lebih baik bagi seluruh pekerja pers yang ada di dalamnya.
“Mudah- mudahan dengan keberadaan gedung ini, Harian Serambi dan seluruh anak perusahaan Gramedia yang ada di Aceh semakin meningkatkan kualitas dan akurasinya dalam menjalankan fungsi pokok pers, sehingga Serambi menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya membaca masyarakat Aceh,” kata Gubernur.
Sementara itu Pemimpin Umum dan Penanggung Jawab Harian Serambi Indonesia, Samsul Kahar mengatakan gedung baru yang diresmikan itu merupakan simbol kemauan dan kerja keras para karyawan dan berbagai pihak yang telah mendukung Serambi Indonesia untuk masih tetap menyertai gerak pembangunan Aceh melalui informasi.
“Proses pembangunan gedung ini sungguh memberi pelajaran berharga tentang betapa kompleksnya pembangunan Aceh itu sendiri yang berawal dari impian, hasrat, kebutuhan, konsep, perencanaan serta pengawasan yang menyeluruh,” katanya.
Menurutnya memasuki usia ke 27, media Serambi Indonesia tetap berkomitmen menyampaikan suara hati masyarakat dengan kaedah jurnalisme yang professional.
Acara peresmian gedung baru Serambi Indonesia itu diawali dengan penampilan pembacaan puisi oleh Penyair Nasional asal Aceh Tengah, Fikar W Eda dan kawan-kawan, serta berbagai pertunjukan seni dan budaya Aceh lainnya. (Rill)
loading...
Post a Comment