Lhokseumawe - Presiden Jokowi Widodo mengharapkan agar kawasan ekonomi khusus Lhokseumawe, Provinsi Aceh, dihidupkan kembali, agar daerah tersebut berkembang.
Ketika meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun 184 MW di Kota Lhokseumawe, Kepala Negara menyampaikan kawasan khusus ekonomi Lhokseumawe dihidupkan kembali, karena di daerah itu ada beberapa industri.
Kawasan khusus ekonomi Lhokseumawe terdapat PT Kertas Kraft Aceh (KKA) dan pabrik pupuk PT Asean Aceh fertilezer (AAF) yang keduanya kini sudah tidak berproduksi lagi.
Dan yang masih berproduksi pabrik pupuk Pt Pupuk Iskandar Muda (PIM).
"Kawasan ini harus dihidupkan lagi, karena disini ada PT KKA, PT PIM dan PT AAF serta pabrik Semen. Ini harus dihidupkan kembali," tegas Jokowi, Kamis (02/06/2016)
Jokowi sudah menyampaikan kepada Gubernur Aceh Zaini Abdullah dalam pertemuannya di Banda Aceh dan telah berdiskusi dengan Menteri BUMN, tentang bagaimana agar kawasan ekonomi itu dapat dihidupkan kembali.
"Terhadap hal itu, harus segera dicarikan solusi dan hambatan-hambatan di lapangan tentang bagaimana menghidupkan kembali industri di kawasan tersebut, sehingga akhirnya dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat," ungkap Presiden.
Jokowi menyatakan, memang tidak mudah dalam memutuskan hal-hal yang menjadi penghambat di lapangan, misalnya suplay gas untuk kebutuhan industri, seperti kebutuhan gas untuk ke Lhokseumawe yang dibawa dari Tangguh Papua ke Lhokseumawe.
Namun Presiden mengatakan, bahwa hal itu bukanlah sebuah permasalahan, asal ada kalkulasinya dan dilakukan perhitungan serta memiliki nilai ekonomisnya.
Pada kesempatan itu juga, Presiden Jokowi menyingung tentang potensi pembangkit listrik yang ada di Provinsi Aceh sangat besar, sehingga apabila semua potensi dimaksud dapat dikerjakan, akan sangat membantu pengembangan perekonomian di daerah.
Ia menyebutkan, beberapa potensi listrik yang dimiliki di Provinsi Aceh antara lain, PLTA Peusangan, Kabupaten Aceh Tengah, geothermal atau panas bumi yang ada di Seulawah, Kabupaten Aceh Besar.
"Jika hal itu semua dikerjakan, industri yang ada di Aceh dan Lhokseumawe khususnya akan lebih bergairah lagi karena investor juga tertarik untuk datang," kata Presiden.(Rima)
Ketika meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun 184 MW di Kota Lhokseumawe, Kepala Negara menyampaikan kawasan khusus ekonomi Lhokseumawe dihidupkan kembali, karena di daerah itu ada beberapa industri.
Kawasan khusus ekonomi Lhokseumawe terdapat PT Kertas Kraft Aceh (KKA) dan pabrik pupuk PT Asean Aceh fertilezer (AAF) yang keduanya kini sudah tidak berproduksi lagi.
Dan yang masih berproduksi pabrik pupuk Pt Pupuk Iskandar Muda (PIM).
"Kawasan ini harus dihidupkan lagi, karena disini ada PT KKA, PT PIM dan PT AAF serta pabrik Semen. Ini harus dihidupkan kembali," tegas Jokowi, Kamis (02/06/2016)
Jokowi sudah menyampaikan kepada Gubernur Aceh Zaini Abdullah dalam pertemuannya di Banda Aceh dan telah berdiskusi dengan Menteri BUMN, tentang bagaimana agar kawasan ekonomi itu dapat dihidupkan kembali.
"Terhadap hal itu, harus segera dicarikan solusi dan hambatan-hambatan di lapangan tentang bagaimana menghidupkan kembali industri di kawasan tersebut, sehingga akhirnya dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat," ungkap Presiden.
Jokowi menyatakan, memang tidak mudah dalam memutuskan hal-hal yang menjadi penghambat di lapangan, misalnya suplay gas untuk kebutuhan industri, seperti kebutuhan gas untuk ke Lhokseumawe yang dibawa dari Tangguh Papua ke Lhokseumawe.
Namun Presiden mengatakan, bahwa hal itu bukanlah sebuah permasalahan, asal ada kalkulasinya dan dilakukan perhitungan serta memiliki nilai ekonomisnya.
Pada kesempatan itu juga, Presiden Jokowi menyingung tentang potensi pembangkit listrik yang ada di Provinsi Aceh sangat besar, sehingga apabila semua potensi dimaksud dapat dikerjakan, akan sangat membantu pengembangan perekonomian di daerah.
Ia menyebutkan, beberapa potensi listrik yang dimiliki di Provinsi Aceh antara lain, PLTA Peusangan, Kabupaten Aceh Tengah, geothermal atau panas bumi yang ada di Seulawah, Kabupaten Aceh Besar.
"Jika hal itu semua dikerjakan, industri yang ada di Aceh dan Lhokseumawe khususnya akan lebih bergairah lagi karena investor juga tertarik untuk datang," kata Presiden.(Rima)
loading...
Post a Comment