![]() |
Ilustrasi |
Lhokseumawe - Musibah kebakaran yang menghanguskan 6 rumah toko (ruko) di kawasan Cot Plieng, Desa Beunot Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara hingga peristiwa berdarah yang terjadi pada personel pemadam kebakaran Kota Lhokseumawe menjadi duka yang tak bisa dibayangkan oleh para keluarga yang ditinggalkan.
Kini para personel pemadam kebakaran lagi berduka, pasalnya Fasdar (33) salah seorang rekan mereka yang selalu beraksi dikala api membara kini tewas akibat tergilas mobil damkar tersebut saat menghindari amukan massa, pada Senin (25/4) malam.
Safuwan yang merupakan Komandan Regu sebelumnya memerintahkan anggotanya agar tidak berangkat, karena lokasi kebakarannya berada di kawasan Kabupaten Aceh Utara,
“kecuali kalau sudah ada perintah dari Sekretaris Daerah (Sekda) baru bisa, karena sudah begitu aturannya,” tutur Safuwan kepada wartawan StatusAceh.Net, Rabu, 27 April 2016.
Setelah menerima telpon yang ke empat kalinya dari masyarakay yang menghubunginya, tiba-tiba datang sebuah mobil Avanza ke kantor dan mengatakan ada kebakaran, serta memaksa agar mobil damkar segera keluar untuk menuju ke lokasi kebakaran. Tapi tetap tidak di izinkan, karena tidak ada perintah dari atasan. Kemudian masuk lagi mobil jenis Honda Jazz, terjadi lagi hal yang serupa.
Tak sampai disitu, Safuwan sangat terkejut ketika masuk mobil yang ketiga kalinya, karena saat turun langsung marah-marah, serta menanyakan siapa yang piket? Bahkan memaksa agar mobil damkar segera menuju ke lokasi kebakaran.
“Mungkin karena Almarhum sudah mulai tertekan dan panik, sehingga meminta agar mobil damkar segera keluar ke lokasi kebakaran. Bahkan dirinya sempat mengatakan, daripada kita dipukul disini lebih baik kita keluar,” ujar Safuwan.
Selanjutnya, satu unit mobil damkar milik Pemko Lhokseumawe keluar dan menuju ke lokasi kebakaran, dan Saffuwan sempat berpesan kepada personelnya, agar berhat-hati saat melaksanakan tugas.
“Usai mobil keluar dari kantor, maka hati saya tidak tenang dan saya cuma berpesan kepada mereka agar hati-hati dalam melaksanakan tugas. Kemudian saat mobil pemadam Aceh Utara balik untuk mengabil air, baru mendapatkan kabar ada yang musibah,” tutur Safuwan.
Muhammad, Salah seorang rekan korban yang berada di lokasi kejadian, mengatakan, ketika mobil pemadam tiba di lokasi kejadian kemudian massa langsung mengejar, serta mengeluarkan kata-kata makian.
Dan korban sempat menyampaikan kepada massa, bahwasannya mobil pemadam kebakaran milik Pemko Lhokseumawe merupakan bantuan saja, karena bukan mobil dari Kabupaten Aceh Utara, kemudian warga langsung mengejar petugas pemadam.
Menghindari dari kejaran massa, kemudian saat sedang lari tiba-tiba koban jatuh dan langsung tergilas dengan mobil damkar, sehingga kepalanya pecah, serta mengembuskan nafas terakhir di lokasi itu.
“Ada informasi yang beredar kalau korban jatuh dari atas mobil damkar, tapi saat kejadian tidak ada yang naik ke atas mobil. Padahal kami datang kesitu iklas untuk memadamkan api, tapi kenapa harus seperti ini,” ujar Muhammad.()
Laporan: Junaidi
loading...
Post a Comment