Jakarta - Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti menyampaikan belasungkawa gugurnya 13 prajurit TNI-AD akibat jatuhnya helikopter milik TNI-AD yang jatuh di Desa Napu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu (20/03/2016).
"Kita mendapatkan musibah terjadi kecelakaan TNI di Poso Pesisi yang menimpa prajurit TNI sebanyak 13 orang, rekan-rekan kita gugur, mereka bagian dari operasi Tinombala," kata Kapolri disela-sela pelantikan Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Barat dan Kapolda Riau di Mabes Polri, Senin (21/03/2016)
Kapolri juga meminta kepada tamu undangan yang hadir untuk menundukkan kepalanya sebagai tanda duka cita atas gugurnya para prajurit dalam membantu memberantas Kelompok Santoso.
"Sebelum saya sampaikan amanat, mari kita tundukkan kepala rekan-rekan kita mendapatkan pengampunan dan diterima amal perbuatannya," kata Badrodin.
Seperti diberitakan, Minggu sekitar pukul 17.55 WITA telah terjadi musibah yaitu jatuhnya Helikopter milik TNI AD jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171 yang sedang melaksanakan tugas operasi perbantuan kepada Polri di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Menurut Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Tatang Sulaiman, penyebab kecelakaan sementara diduga karena faktor cuaca. Namun demikian hingga saat ini, penyebab jatuhnya Helikopter tersebut masih dalam tahap penyelidikan.
Tatang mengatakan, sekitar pukul 17.20 WITA helikopter yang membawa 13 penumpang berangkat dari Desa Napu. Kemdian, pukul 17.55 WITA, helikopter tersebut jatuh di wilayah perkebunan.
Adapun 13 korban yang meninggal didalam Helikopter yaitu : 7 penumpang dan 6 crew, dengan rincian sebagai berikut : Kolonel Inf Saiful Anwar (Danrem 132/Tdl), Kolonel Inf Heri, Kolonel Inf Ontang R. P., Letkol Cpm Tedy, Mayor Inf Faqih, Kapten Dr.Yanto, Prada Kiki, Kapten Cpn Agung, Lettu Cpn Wiradi, Letda Cpn Tito, Serda Karmin, Sertu Bagus, Pratu Bangkit.(RIMA)
"Kita mendapatkan musibah terjadi kecelakaan TNI di Poso Pesisi yang menimpa prajurit TNI sebanyak 13 orang, rekan-rekan kita gugur, mereka bagian dari operasi Tinombala," kata Kapolri disela-sela pelantikan Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Barat dan Kapolda Riau di Mabes Polri, Senin (21/03/2016)
Kapolri juga meminta kepada tamu undangan yang hadir untuk menundukkan kepalanya sebagai tanda duka cita atas gugurnya para prajurit dalam membantu memberantas Kelompok Santoso.
"Sebelum saya sampaikan amanat, mari kita tundukkan kepala rekan-rekan kita mendapatkan pengampunan dan diterima amal perbuatannya," kata Badrodin.
Seperti diberitakan, Minggu sekitar pukul 17.55 WITA telah terjadi musibah yaitu jatuhnya Helikopter milik TNI AD jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171 yang sedang melaksanakan tugas operasi perbantuan kepada Polri di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Menurut Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Tatang Sulaiman, penyebab kecelakaan sementara diduga karena faktor cuaca. Namun demikian hingga saat ini, penyebab jatuhnya Helikopter tersebut masih dalam tahap penyelidikan.
Tatang mengatakan, sekitar pukul 17.20 WITA helikopter yang membawa 13 penumpang berangkat dari Desa Napu. Kemdian, pukul 17.55 WITA, helikopter tersebut jatuh di wilayah perkebunan.
Adapun 13 korban yang meninggal didalam Helikopter yaitu : 7 penumpang dan 6 crew, dengan rincian sebagai berikut : Kolonel Inf Saiful Anwar (Danrem 132/Tdl), Kolonel Inf Heri, Kolonel Inf Ontang R. P., Letkol Cpm Tedy, Mayor Inf Faqih, Kapten Dr.Yanto, Prada Kiki, Kapten Cpn Agung, Lettu Cpn Wiradi, Letda Cpn Tito, Serda Karmin, Sertu Bagus, Pratu Bangkit.(RIMA)
loading...
Post a Comment