 |
| Foto: waspada |
Tamiang - Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Nora Idah Nita, menemukan Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al-Kautsar di Kampung Jambo Rambong, Kecamatan Bandar Pusaka, berdinding tepas dan berlantai tanah.
Dia mengaku prihatin dengan kondisi tersebut dan akan mengupayakan membantu renovasi pembangunan, sehingga proses belajar mengajar di sekolah itu berjalan baik.
“MIS Al-Kautsar memiliki 63 siswa yang tidak dibebankan biaya apapun dan 11 tenaga pengajar. Para gurunya digaji Rp150 ribu per tiga bulan yang disubsidi kepala sekolah,” kata Nora baru-baru ini.
Meski tidak memiliki sarana prasarana memadai, proses belajar mengajar di sekolah tersebut terlihat baik dan mutu pelajarnya pun tidak kalah. “Ini terbukti saat berlangsungnya festival anak saleh kategori pidato, mereka tampil gemilang serta bisa mengimbangi pelajar sekolah lain, bahkan dai cilik di acara televisi,” ujarnya.
Nora menambahkan bantuan MIS Al-Kautsar terkendala sistem penganggaran, karena sekolah itu berada di bawah Kementerian Agama sehingga belum bisa menerima bantuan Dinas Pendidikan.
“Kita berharap, ke depan bantuan Dinas Pendidikan diperbolehkan untuk MIN, sehingga MIN, MIS, dan MAN serta sekolah agama lain dapat dibantu,” sebutnya.
Nora juga menyampaikan permintaan maafnya karena baru sekarang bisa melihat kondisi sekolah yang serba kekurangan itu. Seharusnya untuk lembaga pendidikan mendapatkan perhatian dan uluran tangan semua pihak.
“Kami minta para guru dan murid tetap semangat, Insha Allah kami akan membantu dan Allah pasti memudahkan jalannya,” harapnya.
“Minimal tahun ini bisa terbangun satu ruang belajar dan material segera kita sediakan dan untuk pelaksanaan pembangunannya nanti kita mengajak masyarakat bergotong royong,” pungkas Nora.(sumber: waspada.co.id)
Dia mengaku prihatin dengan kondisi tersebut dan akan mengupayakan membantu renovasi pembangunan, sehingga proses belajar mengajar di sekolah itu berjalan baik.
“MIS Al-Kautsar memiliki 63 siswa yang tidak dibebankan biaya apapun dan 11 tenaga pengajar. Para gurunya digaji Rp150 ribu per tiga bulan yang disubsidi kepala sekolah,” kata Nora baru-baru ini.
Meski tidak memiliki sarana prasarana memadai, proses belajar mengajar di sekolah tersebut terlihat baik dan mutu pelajarnya pun tidak kalah. “Ini terbukti saat berlangsungnya festival anak saleh kategori pidato, mereka tampil gemilang serta bisa mengimbangi pelajar sekolah lain, bahkan dai cilik di acara televisi,” ujarnya.
Nora menambahkan bantuan MIS Al-Kautsar terkendala sistem penganggaran, karena sekolah itu berada di bawah Kementerian Agama sehingga belum bisa menerima bantuan Dinas Pendidikan.
“Kita berharap, ke depan bantuan Dinas Pendidikan diperbolehkan untuk MIN, sehingga MIN, MIS, dan MAN serta sekolah agama lain dapat dibantu,” sebutnya.
Nora juga menyampaikan permintaan maafnya karena baru sekarang bisa melihat kondisi sekolah yang serba kekurangan itu. Seharusnya untuk lembaga pendidikan mendapatkan perhatian dan uluran tangan semua pihak.
“Kami minta para guru dan murid tetap semangat, Insha Allah kami akan membantu dan Allah pasti memudahkan jalannya,” harapnya.
“Minimal tahun ini bisa terbangun satu ruang belajar dan material segera kita sediakan dan untuk pelaksanaan pembangunannya nanti kita mengajak masyarakat bergotong royong,” pungkas Nora.(sumber: waspada.co.id)
loading...
Post a Comment