Aceh Besar - Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Aceh beserta Masyarakat Lampu’uk, menggagas ksi
bersih-bersih pantai Lampu’uk. Gubernur Aceh berharap pelaksanaan kegiatan
tersebut akan mengubah kawasan pantai Lampu’uk menjadi lebih bersih, sehingga menarik
dan mengundang lebih banyak wisatawan berkunjung.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah,
dalam sambutan singkatnya yang dibacakan oleh, Staff Ahli Bidang Ekonomi dan
Keuangan, Bustami Hamzah, pada pembukaan Aksi Sapta Pesona 2015 dan Bersih-Bersih
Pantai Lampu’uk, Lhoknga, (Sabtu,
19/12/2015)
“Dengan banyaknya wisatawan yang datang, maka akan berimbas pada
sektor dikawasan ini,” ujar pria yang akrab disapa Doto Zaini itu.
Aksi Sapta Pesona sendiri merupakan program yang terkait dengan
upaya menerapkan sapta atau tujuh langkah, guna meningkatkan daya tarik wisata
di Aceh. Ketujuh langkah tersebut adalah Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah,
Ramah dan Kenangan.
“Tidak bisa terbantahkan lagi, keindahan Pantai Lampu’uk merupakan
salah satu daya tarik lokasi wisata yang ada di Aceh. Begitu indahnya, sehingga
banyak turis yang mengatakan kalau Pantai Lampu’uk sesungguhnya lebih indah
dari pantai terkenal di Thailand, Pattaya,” ujar Doto Zaini.
Hanya saja, lanjut Gubernur, pengelolaan usaha wisata di daerah berjuluk
Serambi Mekah ini belum dilakukan
secara optimal sehingga popularitas pantai ini belum mendunia.
“Pengelolaan usaha wisata yang masih secara tradisional terkadang
membuat kita tidak sadar kalau ada banyak hal yang bisa merusak potensi keindahan
wisata yang kita miliki,” kata Gubernur.
Gubernur mencontohkan, masih banyaknya masyarakat yang tidak
peduli dengan kebersihan yang mengganggu keindahan kawasan ini. Beberapa pondok
juga tidak tertata rapi sehingga merusak pemandangan alam. Kondisi tersebut diperburuk
lagi dengan kehadiran binatang ternak yang terkadang masuk ke area wisata.
“Suasana seperti ini harusnya kita ubah agar kawasan wisata ini
menjadi lebih menarik. Kita harus menggalang kebersamaan dan kekompakan demi
adanya penataan kawasan wisata yang seragam agar sapta pesona sebagaimana saya
sebutkan tadi dapat diterapkan dengan baik.”
Menurut Gubernur, jika kawasan wisata di Aceh memenuhi kriteria sapta
pesona, maka akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk
berkunjung ke daerah ini. Namun Gubernur menyayangkan karena yang terjadi
ketidakp[edulian masyarakat terhadap kebersihan.
“Yang sering terjadi, masyarakat kita terkadang lebih peduli
kepada unsur bisnisnya ketimbang unsur kebersihan dan keindahan. Bahkan, kita
sama sekali tidak peduli dengan sampah yang berserakan di mana-mana. Ini tentu
saja akan menghadirkan rasa tidak nyaman bagi wisatawan,” ungkap Doto Zaini.
Jaga Kebersihan dan Hindari
Mematok Harga Asal-Asalan
Dalam kesempatan tersebut Gubernur juga menyampaikan beberapa
kebiasaan buruk beberapa pelaku wisata Aceh. diantaranya, masih ada beberapa pengelola
tempat wisata yang menerapkan tarif atau harga berlebihan kepada para
wisatawan.
“Mereka tidak sadar bahwa cara itu justru akan membuat wisatawan
trauma datang kembali ke tempat ini. Hal-hal seperti ini harusnya dihindari.
Mari kita terapkan kebijakan yang Islami dengan tidak menerapkan harga
berlebihan kepada para wisatawan,” ajak Gubernur.
Dengan semangat Islami itu, Gubernur meyakini para pengunjung akan
terkesan dan dengan sendirinya akan kembali, bahkan imbas positifnya mereka
akan mempromosikan dunia wisata Aceh kepada kolega dan famili di tempat asal
mereka.
Doto Zaini juga menekankan tentang pentingnya menjaga suasana
bersih dan nyaman di lokasi wisata. Dengan lingkungan yang bersih, suasana yang
biasa akan terlihat indah. Sebaliknya, seindah apapun kawasan itu, jika tidak
bersih pasti akan dijauhi banyak orang karena tidak nyaman.
Oleh karena itu, kampanye menjaga lingkungan wisata yang bersih
harus terus didengungkan. Untuk menjalankan kampanye ini, Gubernur berharap
agar masyarakat dan pengelola wisata kompak dan bersatu agar semangat bersih
terus menggema.
Aksi Bersih-bersih Lampu’uk bukan
Seremonial
Sejalan dengan kampanye menjaga kebersihan di kawasan Pantai
Lampu’uk, maka Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bersama
masyarakat di kawasan Lampu’uk mengajak masyarakat seluruh Aceh untuk melakukan
aksi bersih-bersih, di lokasi wisata di seluruh Aceh.
“Gerakan ini jangan diartikan sebagai seremoni belaka, tapi harus
dimaknai sebagai langkah untuk mengajak masyarakat dan pengelola pariwisata
bersatu dalam mensukseskan usaha wisata di seluruh Aceh. Langkah ini merupakan
bentuk kampanye untuk menjaga kebersihan di kawasan Pantai Lampu’uk dan seluruh
lokasi wisata yang ada di Aceh.
Kebersihan yang dimaksud Gubernur bukan sekedar membersihkan
sampah, tapi juga mengenai penataan yang baik terhadap semua pondok-pondok
wisata yang ada kawasan pantai. Gubernur menyerukan kepada pengelola tempat
wisata agar tidak membangun pondok yang terlalu menjorok ke pantai karena hal
tersebut akan akan mengganggu arena bermain wisatawan.
Dalam kondisi ini, Gubernur menilai perlunya langkah bijak dari
para tokoh gampong dan tokoh masyarakat untuk menghimbau para pengelola usaha
wisata agar mau menata kawasan ini dengan sebaik-baiknya.
“Jika semua tertata dengan baik, Insya Allah, kawasan pantai
Lampu’uk ini bisa menjadi lokasi wisata yang
terkenal, tidak hanya di Aceh tapi juga di tingkat nasional dan internasional.
Mudah-mudahan aksi bersih-bersih yang kita laksakanan hari ini merupakan
langkah awal untuk memperkuat semangat ini.”
Gubernur berharap, semangat bersih-bersih hari ini bisa terus didengungkan,
sehingga Pantai Lampu’uk nantinya tidak hanya terkenal dengan keindahannya,
tapi juga terkenal karena kebersihan dan kenyamanannya.
Seribuan Masyarakat Lintas
Komunitas Bersihkan Lampu’uk
Sejak pagi, seribuan masyarakat yang terdiri atas berbagai
komunitas dan kelompok mulai berkumpul dan melakukan registrasi di kawasan Pantai
Lampu’uk, untuk memeriahkan Aksi Sapta Pesona dan bersih-bersih.
Aksi nyata yang dilakukan sebagai sebuah kampanye untuk
membersihkan Kawasan Wisata seluruh Aceh itu dipusatkan di Pantai Lampu’uk yang
ada di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
Beberapa komunitas yang terlihat meregistrasi diantaranya
Indonesian Offroad Federation yang dipimpin langsung oleh sang Ketua, Fouzi
Muhammad. Beberapa komunitas lain diantaranya, komunitas motor, kelompok Sadar
Wisata, Duta Wisata Aceh, serta masyarakat lampu’uk.
Sementara itu dari unsur pemerintah terlihat hadir Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Aceh serta Para kepala SKPA terkait lainnya, Kepala
Bidang Pengembangan Potensi Masyarakat, Kementerian Pariwisata RI, Kepala Dinas
Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Aceh Besar, Danramil, Kapolsek,
Camat, Imum mukim, Imam Masjid serta
Para Tokoh Adat Kecamatan Lhoknga dan sejumlah Pengurus Asosiasi Pariwisata di
Aceh.
Hanya dalam waktu sesaat, aksi bersih-bersih itu telah menampakkan
hasil, tiga truk sampah terlihat penuh dengan sampah yang dikumpulkan oleh
seribuan peserta bersih-bersih. Selain aksi bersih pantasi, sejumlah pejabat
juga melakukan penanaman pohon cemara di sepanjang Pantai Lampu’uk.
Usai bersih-bersih, para peserta dijamu makan siang bersama oleh
Kadisbudpar Aceh, Reza Fahlevi. Disbudpar telah menyediakan menu makan siang
khas Aceh, seperti Kuah Beulangong, Kuah Pliek U, Kopi dan beberapa penganan
ringan khas Aceh lainnya.
Sementara itu, dalam sambutan singkatnya, Kadisbudpar menyampaikan
rasa terima kasihnya kepada seluruh komunitas yang mempromosikan pariwisata
Aceh dengan memanfaatkan jejaring komunitasnya baik ditingkat lokal, nasional
maupun Internasional.
“Perlu saya sampaikan, bahwa apa yang dilakukan oleh teman-teman
komunitas bukanlah sebatas kegiatan bersih-bersih ini. Masing-masing komunitas
telah mempromosikan Aceh dengan jaringan dan cara mereka sendiri,” terang
Kadisbudpar Aceh itu.
Reza mencontohkan, IOF yang telah menggelar berbagai event
bertaraf nasional, bahkan internasional. Sementara itu, komunitas instagram
Aceh juga selalu mengkampanyekan keindahan Aceh melalui dunia maya.
“Kontribusi dari masing-masing komunitas tentu saja akan lebih
bermakna jika kita secara bersama-sama mulai menata potensi wisata yang ada di
daerah kita. Salah satunya adalah seperti yang kita lakukan hari ini,” tutup
Reza. (Red)
loading...
Post a Comment