-->

Iklan

Gubernur Aceh: Peran Perempuan di Ruang Publik Masih Minim

Friday, 18 December 2015, 00:18:00 WIB Last Updated 2015-12-17T17:18:04Z
Banda Aceh - Sejarah membuktikan,  tidak sedikit perempuan Aceh yang tampil sebagai pemimpin dalam pergerakan melawan penjajah. Kejayaan itu selayaknya bisa diulang kembali agar kita dapat melihat ebih banyak perempuan Aceh yang tampil sebagai pemimpin di ruang-ruang publik.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Aceh, Drs. Dermawan, MM pada acara puncak peringatan Hari Ibu yang ke 87 di Anjong Mon Mata, Kamis (17/12)

“Hari ini kita bisa melihat peran perempuan yang tampil aktif berperan diruang publik masih minim, perempuan Aceh yang tampil sebagai pemimpin di masyarakat masih sangat kurang,”ujar Sekda

Sekda mencontohkan, dalam formasi yang ada di DPR Aceh misalnya, dari 81 orang anggota Legislatif, hanya terdapat 12 legislator perempuan (14,81 persen). Sementara untuk DPRK di 23 Kabupaten/Kota di Aceh, dari  650 kursi yang ada ada, hanya diduduki oleh 57 legislator perempuan ( hanya 8,8 persen).

 “hal ini menunjukkan keterlibatan perempuan masih belum maksimal, saya yakin jika diberi peluang dan kesempatan, perempuan juga bisa menjadi motor penggerak dan motor perubahan di Aceh” kata Dermawan

Ditengah minimnya peran perempuan jelasnya,  tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak juga semakin meningkat. Untuk itu kita tidak hanya berupaya meningkatkan kapasitas perempuan tapi juga memberikan perlindungan khusus kepada perempuan dan anak.  

“Kita berharap para tokoh ulama, tokoh adat dan masyarakat turut aktif mensosialisasikan gerakan kebangkitan perempuan dan perlindungan di Aceh” pungkasnya

Pada kesempatan tersebut, Sekda menghimbau kepada kaum ibu dan para perempuan Aceh agar meningkatkan kepercayaan diri yang lebih baik, meningkatkan kapasitas dan belajar dari lingkungan, serta peduli dan kritis terhadap isu-isu sosial yang berkembang.

Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan dan Perlindungan Anak, Dahlia, MAg, mengatakan, peran perempuan Aceh sangat besar dalam mengukir sejalah Aceh, baik itu sebagai pahlawan maupun pemimpin Pemerintahan. Untuk itu, kita harap peran perempuan Aceh dapat kembali kita tunjukkan untuk membangun Aceh yang lebih baik.

Selain itu, Perempuan yang juga berperan sebagai Ibu harus dapat mendidik anak dan menjaga keluarga sehinga dapat meningkatkan perlindungan terhadap anak, sebab perlindungan terhadap anak tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kaum ibu.

Turut hadir dalam acara tersebut, Asisten III bidang Administrasi Umum, Syahrul  Kepala Bappeda Aceh, Zulkifli, Kelapa Inspektorat, Abdul Karim , Kepala Biro Isra, Ilyas Nyak Tui dan sejumlah pejabat dilingkungan Pemerintah Aceh.(Rill)
Komentar

Tampilkan

  • Gubernur Aceh: Peran Perempuan di Ruang Publik Masih Minim
  • 0

Terkini

Iklan