Banda Aceh - Banjir besar yang kembali melanda sebagian wilayah di Provinsi Aceh, Sabtu dan Minggu (12-13/12), selain menghanyutkan sejumlah rumah penduduk dan menewaskan enam warga juga menghancurkan sejumlah infrastruktur jalan jembatan serta menumbangkan sejumlah tiang listrik di beberapa kabupaten/kota di Aceh.
Banjir ini menewaskan enam orang, masing-masing empat warga Tangse Kabupaten Pidie, satu orang warga Tangan-Tangan Kabupaten Abdiya dan seorang lagi warga Nagan Raya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Aceh, Said Rasul kepada wartawan mengatakan banjir melanda delapan kabupaten/kota di Aceh. Banjir terparah terjadi di pantai barat dan Tangse Kabupaten Pidie. Untuk penanggulangan, pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota yang dilanda banjir.
Delapan kabupaten/kota yang dilanda banjir adalah Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Abdya, Aceh Singkil, Pidie, Aceh Tenggara, dan Subussalam. Meskipun saat ini banjir sudah surut, namun warga masih waswas karena mendung masih terjadi dan air sungai juga masih penuh. Pemerintah Aceh telah menyalurkan sejumlah bantuan kepada para pengungsi korban banjir di sejumlah daerah.
Masih Terendam
Meskipun sejumlah daerah lain banjir sudah surut, namun ribuan warga di Kecamatan Makmur dan Tripa, Kabupaten Nagan Raya hingga Senin (14/12) pagi dilaporkan masih terendam banjir dengan ketinggian rata-rata mencapai satu meter.
"Akibatnya, berbagai aktivitas masyarakat di kawasan ini sejak beberapa hari teakhir masih terus terganggu dan lumpuh," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagan Raya M Yusuf Gadeng.
Sementara banjir yang melanda Kota Subussalam, Minggu, selain menghanyutkan dua rumah penduduk juga menewaskan seorang warga. Menurut salah satu anggota Polsek Simpang Kiri Bripka Subur, saat banjir ada warga yang sedang melindas di jalan kawasan Simpang Kiri harus menyelamatkan diri ke atas pohon dengan cara memecahkan kaca mobil ketika banjir menghayutkan mobil yang mereka tumpangi.
Sementara di Aceh Barat banjir besar yang melanda kawasan itu mengakibatkan sebanyak 67.000 warga diungsikan ke lokasi yang lebih tinggi. "Dampak banjir selain merendam ribuan unit rumah penduduk dan juga ikut menghacurkan ruas badan jalan dan jembatan," kata Kepala BPBD Aceh Barat, Saiful AB, saat dikonfirmasi di Meulaboh.
Di wilayah itu, beberapa rumah yang hanyut antara lain milik Durafa (55) di Desa Babah Krueng Tekleb, Kecamatan Pante Cereumen. Sedangkan jalan yang amblas terjadi di Kajeung, Kecamatan Sungaimas, serta jalan putus di Desa Seumantok, Kecamatan Pante Ceureumen.
Banjir ini menewaskan enam orang, masing-masing empat warga Tangse Kabupaten Pidie, satu orang warga Tangan-Tangan Kabupaten Abdiya dan seorang lagi warga Nagan Raya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Aceh, Said Rasul kepada wartawan mengatakan banjir melanda delapan kabupaten/kota di Aceh. Banjir terparah terjadi di pantai barat dan Tangse Kabupaten Pidie. Untuk penanggulangan, pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota yang dilanda banjir.
Delapan kabupaten/kota yang dilanda banjir adalah Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Abdya, Aceh Singkil, Pidie, Aceh Tenggara, dan Subussalam. Meskipun saat ini banjir sudah surut, namun warga masih waswas karena mendung masih terjadi dan air sungai juga masih penuh. Pemerintah Aceh telah menyalurkan sejumlah bantuan kepada para pengungsi korban banjir di sejumlah daerah.
Masih Terendam
Meskipun sejumlah daerah lain banjir sudah surut, namun ribuan warga di Kecamatan Makmur dan Tripa, Kabupaten Nagan Raya hingga Senin (14/12) pagi dilaporkan masih terendam banjir dengan ketinggian rata-rata mencapai satu meter.
"Akibatnya, berbagai aktivitas masyarakat di kawasan ini sejak beberapa hari teakhir masih terus terganggu dan lumpuh," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagan Raya M Yusuf Gadeng.
Sementara banjir yang melanda Kota Subussalam, Minggu, selain menghanyutkan dua rumah penduduk juga menewaskan seorang warga. Menurut salah satu anggota Polsek Simpang Kiri Bripka Subur, saat banjir ada warga yang sedang melindas di jalan kawasan Simpang Kiri harus menyelamatkan diri ke atas pohon dengan cara memecahkan kaca mobil ketika banjir menghayutkan mobil yang mereka tumpangi.
Sementara di Aceh Barat banjir besar yang melanda kawasan itu mengakibatkan sebanyak 67.000 warga diungsikan ke lokasi yang lebih tinggi. "Dampak banjir selain merendam ribuan unit rumah penduduk dan juga ikut menghacurkan ruas badan jalan dan jembatan," kata Kepala BPBD Aceh Barat, Saiful AB, saat dikonfirmasi di Meulaboh.
Di wilayah itu, beberapa rumah yang hanyut antara lain milik Durafa (55) di Desa Babah Krueng Tekleb, Kecamatan Pante Cereumen. Sedangkan jalan yang amblas terjadi di Kajeung, Kecamatan Sungaimas, serta jalan putus di Desa Seumantok, Kecamatan Pante Ceureumen.
Sumber: suara pembaruan
loading...
Post a Comment