Salah seorang Geuchik di Kecamatan Nisam mengaku pihaknya sudah menganggarkan Rp 50 juta untuk kegiatan Bimtek tersebut.
"Rencana Bimtek itu akan dilaksanakan dua tahap. Tahap pertama yang akan mengikuti Bimtek itu geuchik dan Tuha Peut ke Yogyakarta," kata salah seorang Geuchik yang namanya tidak boleh ditulis pihak media ini.
Lanjutnya, untuk tahap kedua rencananya akan diberangkatkan Sekretaris Desa (Keurani) bersama Operator, namun dirinya tidak tahu pasti terkait hal tersebut. Ia mengaku bahwa Bimtek itu instruksi dari Kabupaten.
“Kami hanya mengikuti instruksi, karena Surat Perintah Tugas (SPT) nya ada di Kabupaten,” sebutnya.
Kasi Pemberdayaan Masyarakat Gampong (PMG) Kecamatan Nisam, Syahrial, membenarkan dari 29 desa di daerah setempat, ada 70 persen sudah menganggarkan untuk kegiatan Bimtek tersebut.
"Tadi saya sudah menanyakan ke operator kecamatan, ada desa yang menganggarkan dana desa untuk kegiatan Bimtek,"kata Syahrial kepada media ini, Sabtu (20/5).
Ia mengatakan besaran anggaran itu bervariasi. Kemungkinan Rp 10 juta hingga 20 juta. "Kalau diatas Rp 50 juta tidak mungkin karena terlalu banyak dan kemungkinan dianggarkan di bawah Rp50 juta,"katanya.
Syahrial menegaskan bila pun Bimtek itu terlaksana. Tentu ini tidak ada tekanan ataupun paksaan dari Kecamatan dan Kabupaten.
"Untuk saat ini belum ada rencana untuk pergi kegiatan Bimtek. Meskipun anggaran sudah dilakukan. Jika tidak terlaksana, maka dana tersebut akan digunakan untuk prioritas lainnya," pungkasnya.[]
Post a Comment