Meulaboh - Mahasiswa di Aceh melakukan aksi satire untuk memprotes kebijakan pemerintah yang menaikkan iuran BPJS Kesehatan. Aksi protes berupa penyerahan sejumlah koin kepada salah satu cabang dari badan tersebut sebagai bentuk sindiran atas beleid yang dianggap tidak populis.
Koin dikutip dari sejumlah pengendara yang melintasi di Simpang Kisaran Meulaboh, Aceh Barat selama dua hari berturut-turut sejak Senin (11/11/2019). Koin yang terkumpul sebanyak Rp494 ribu dan telah diserahkan ke Kantor BPJS Cabang Meulaboh, Rabu (13/11/2019).
"Koin-koinnya kami kutip dari masyarakat," ujar Koordinator Aksi, Mohd. Abrar, kepada Liputan6.com, Rabu sore (13/11/2019).
Abrar mengatakan bahwa penggalangan koin dilakukan karena peraturan presiden yang akan berlaku pada 2020 bersifat mencekik. Ia beralasan kenaikan iuran BPJS Kesehatan tidak sepadan dengan upah di masing-masing daerah dan menurunkan daya beli.
Menurutnya, akan lebih baik pemerintah menutup defisit dana BPJS melalui dana dari cukai rokok yang berjumlah triliunan. Bisa juga dengan menaikkan jumlah peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) orang miskin dengan nilai iuran PBI dinaikkan menjadi nilai keekonomian.
"Tujuan kita menggugat peraturan tersebut. Kami tidak mau iuran itu naik," imbuhnya.
Mahasiswa mendatangi kantor BPJS Kesehatan Cabang Meulaboh untuk menyerahkan dua kantong plastik berisi koin yang telah mereka kumpulan. Namun, pihak BPJS Kesehatan Cabang Meulaboh tidak mau menerimanya sehingga kantong plastik ditinggalkan mahasiswa di pekarangan kantor tersebut.
"Kami tidak bawa pulang lagi karena tidak. Kami taruh di situ, biar orang BPJS mau bawa ke mana, silakan," kata Abrar.
Koin dikutip dari sejumlah pengendara yang melintasi di Simpang Kisaran Meulaboh, Aceh Barat selama dua hari berturut-turut sejak Senin (11/11/2019). Koin yang terkumpul sebanyak Rp494 ribu dan telah diserahkan ke Kantor BPJS Cabang Meulaboh, Rabu (13/11/2019).
"Koin-koinnya kami kutip dari masyarakat," ujar Koordinator Aksi, Mohd. Abrar, kepada Liputan6.com, Rabu sore (13/11/2019).
Abrar mengatakan bahwa penggalangan koin dilakukan karena peraturan presiden yang akan berlaku pada 2020 bersifat mencekik. Ia beralasan kenaikan iuran BPJS Kesehatan tidak sepadan dengan upah di masing-masing daerah dan menurunkan daya beli.
Menurutnya, akan lebih baik pemerintah menutup defisit dana BPJS melalui dana dari cukai rokok yang berjumlah triliunan. Bisa juga dengan menaikkan jumlah peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) orang miskin dengan nilai iuran PBI dinaikkan menjadi nilai keekonomian.
"Tujuan kita menggugat peraturan tersebut. Kami tidak mau iuran itu naik," imbuhnya.
Mahasiswa mendatangi kantor BPJS Kesehatan Cabang Meulaboh untuk menyerahkan dua kantong plastik berisi koin yang telah mereka kumpulan. Namun, pihak BPJS Kesehatan Cabang Meulaboh tidak mau menerimanya sehingga kantong plastik ditinggalkan mahasiswa di pekarangan kantor tersebut.
"Kami tidak bawa pulang lagi karena tidak. Kami taruh di situ, biar orang BPJS mau bawa ke mana, silakan," kata Abrar.
loading...
Post a Comment