![]() |
Ilustrasi |
Jakarta -Aktivis HAM dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Golfrid Siregar, sempat menjalani operasi karena mengalami pendarahan di bagian kepala. Ketika dilarikan ke IGD rumah sakit, korban dalam status emergensi.
Kasubbag Humas RSUP Adam Malik Medan, Rosario Dorothy, korban sempat diperiksa dan ditangani petugas medis IGD. Namun karena statusnya emergensi, pihak rumah sakit langsung melakukan operasi.
"Saat tiba, kondisi pasien sudah tidak sadarkan diri dan alami pendarahan di bagian kepala yang cukup hebat," kata Rosario kepada wartawan di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Senin (7/10/2019).
Setelah dioperasi, kata dia, pasien dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) Pascabedah, namun kondisi pasien tetap tidak sadarkan diri. Menurut dia, penyebab kematian korban lantaran faktor pendarahan di bagian kepala.
Menurut Rosario, pendarahan tersebut bisa jadi diakibatkan benturan keras di bagian kepala. Karena kondisi itulah, aktivis HAM dan Walhi, Golfrid, tidak bisa lagi tertolong.
"Dari hasil pemeriksaan dokter, yang memberatkan, ya, karena itu, karena benturan di bagian kepala sehingga mengakibatkan pendarahan yang cukup hebat," ujar dia.
Sebelumnya, Golfrid Siregar menghembuskan nafas terakhirnya di RSUP Adam Malik pada Minggu (7/10/2019). Korban sempat hilang sejak Rabu (2/10/2019) lalu.
Dia ditemukan sudah tidak sadarkan diri di jalan layang Simpang Pos, Jalan Jamin Ginting Padang Bulan, pada Kamis (3/10/2019) sekitar pukul 01.00 dini hari. Keterangan polisi, Golfrid menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Namun Walhi Sumut menilai banyak kejanggalan. | Inews
Kasubbag Humas RSUP Adam Malik Medan, Rosario Dorothy, korban sempat diperiksa dan ditangani petugas medis IGD. Namun karena statusnya emergensi, pihak rumah sakit langsung melakukan operasi.
"Saat tiba, kondisi pasien sudah tidak sadarkan diri dan alami pendarahan di bagian kepala yang cukup hebat," kata Rosario kepada wartawan di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Senin (7/10/2019).
Setelah dioperasi, kata dia, pasien dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) Pascabedah, namun kondisi pasien tetap tidak sadarkan diri. Menurut dia, penyebab kematian korban lantaran faktor pendarahan di bagian kepala.
Menurut Rosario, pendarahan tersebut bisa jadi diakibatkan benturan keras di bagian kepala. Karena kondisi itulah, aktivis HAM dan Walhi, Golfrid, tidak bisa lagi tertolong.
"Dari hasil pemeriksaan dokter, yang memberatkan, ya, karena itu, karena benturan di bagian kepala sehingga mengakibatkan pendarahan yang cukup hebat," ujar dia.
Sebelumnya, Golfrid Siregar menghembuskan nafas terakhirnya di RSUP Adam Malik pada Minggu (7/10/2019). Korban sempat hilang sejak Rabu (2/10/2019) lalu.
Dia ditemukan sudah tidak sadarkan diri di jalan layang Simpang Pos, Jalan Jamin Ginting Padang Bulan, pada Kamis (3/10/2019) sekitar pukul 01.00 dini hari. Keterangan polisi, Golfrid menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Namun Walhi Sumut menilai banyak kejanggalan. | Inews
loading...
Post a Comment