StatusAceh.Net - Kisah memilukan seolah tak henti menimpa komunitas Aceh di negeri jiran Malaysia. , tapi kisah pilu kali ini tentang seorang ibu yang meninggal dunia saat melahirkan, dan bayinya ditahan pihak hospital karena tak sanggup membayar biaya persalinan.
Kisah memilukan ini dialami oleh Yusriadi (35), TKI asal Uteun Bayi, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe. Dalam sebulan terakhir, dia mendapatkan cobaan hidup di Malaysia.
Baru-baru ini, istrinya meninggal saat melahirkan anak kedua mereka. Kesedihannya kian bertambah ketika bayinya tertahan selama 20 hari di Hospital Selayang Malaysia, karena dia tidak mampu membayar biaya persalinan.
Beruntung, berkat bantuan dari Ketua KANA, Abu Saba dan Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau kerap disapa H Uma, pada Rabu (28/8) siang, Yusriadi bisa membawa pulang anak kesayangannya ke rumah.
H Uma kepada Serambi menceritakan, 20 hari lalu, istri Yusriadi, Charunnisa hendak melahirkan anak kedua. Ketika itu, Chairunnisa ingin melahirkan normal. Ternyata, kondisi sang ibu semakin parah, sehingga harus diboyong ke rumah sakit untuk menjalani operasi.
Apalagi, posisi sang bayi sudah tertelan air ketuban. "Selepas proses operasi, bayinya selamat, tapi Chairunnisa meninggal dunia," ungkap H Uma.
Di negeri jiran, Yusriadi bekerja serabutan sehingga penghasilannya rendah. Akibatnya, dia tidak mampu melunasi biaya dan bayinya tak bisa dibawa pulang ke tempat tinggal. Dari hari ke hari, biaya rumah sakit semakin membengkak. Yusriadi hanya bisa pasrah.
Kemarin, kesusahan hidupnya sampai ke telinga Ketua KANA, Abu Saba. Kepada Abu Saba, Yusriadi berkata biaya rumah sakit yang harus dibayarkannya mencapai RM 14.000 atau setara Rp 49 juta. "Selanjutnya Abu Saba berkoordinasi dengan saya," ungkap H Uma.
H Uma kemudian meminta bantuan kepada tim BPJS Luar Negeri yang langsung turun ke rumah sakit. Setelah tim tim BPJS memverifikasi, dari RM 14000 atau Rp 49 juta tunggakan ke pihak rumah sakit, sebanyak Rp 13,5 juta tidak bisa ditanggung oleh BPJS. “Namun demikian, atas jaminan pihak BPJS bayi itu sudah dikeluarkan dari rumah sakit,” ungkap Haji Uma.
“Saat ini tinggal kita mencari biaya sebesar Rp 13,5 juta untuk membayar tunggakan kepada pihak rumah sakit yang masih terutang atas jaminan pihak BPJS,” ujar senator peraih suara terbanyak pada Pemilu 2019 ini.
Selanjutnya
Kisah memilukan ini dialami oleh Yusriadi (35), TKI asal Uteun Bayi, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe. Dalam sebulan terakhir, dia mendapatkan cobaan hidup di Malaysia.
Baru-baru ini, istrinya meninggal saat melahirkan anak kedua mereka. Kesedihannya kian bertambah ketika bayinya tertahan selama 20 hari di Hospital Selayang Malaysia, karena dia tidak mampu membayar biaya persalinan.
Beruntung, berkat bantuan dari Ketua KANA, Abu Saba dan Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau kerap disapa H Uma, pada Rabu (28/8) siang, Yusriadi bisa membawa pulang anak kesayangannya ke rumah.
H Uma kepada Serambi menceritakan, 20 hari lalu, istri Yusriadi, Charunnisa hendak melahirkan anak kedua. Ketika itu, Chairunnisa ingin melahirkan normal. Ternyata, kondisi sang ibu semakin parah, sehingga harus diboyong ke rumah sakit untuk menjalani operasi.
Apalagi, posisi sang bayi sudah tertelan air ketuban. "Selepas proses operasi, bayinya selamat, tapi Chairunnisa meninggal dunia," ungkap H Uma.
Di negeri jiran, Yusriadi bekerja serabutan sehingga penghasilannya rendah. Akibatnya, dia tidak mampu melunasi biaya dan bayinya tak bisa dibawa pulang ke tempat tinggal. Dari hari ke hari, biaya rumah sakit semakin membengkak. Yusriadi hanya bisa pasrah.
Kemarin, kesusahan hidupnya sampai ke telinga Ketua KANA, Abu Saba. Kepada Abu Saba, Yusriadi berkata biaya rumah sakit yang harus dibayarkannya mencapai RM 14.000 atau setara Rp 49 juta. "Selanjutnya Abu Saba berkoordinasi dengan saya," ungkap H Uma.
H Uma kemudian meminta bantuan kepada tim BPJS Luar Negeri yang langsung turun ke rumah sakit. Setelah tim tim BPJS memverifikasi, dari RM 14000 atau Rp 49 juta tunggakan ke pihak rumah sakit, sebanyak Rp 13,5 juta tidak bisa ditanggung oleh BPJS. “Namun demikian, atas jaminan pihak BPJS bayi itu sudah dikeluarkan dari rumah sakit,” ungkap Haji Uma.
“Saat ini tinggal kita mencari biaya sebesar Rp 13,5 juta untuk membayar tunggakan kepada pihak rumah sakit yang masih terutang atas jaminan pihak BPJS,” ujar senator peraih suara terbanyak pada Pemilu 2019 ini.
Selanjutnya
loading...
Post a Comment