![]() |
Ilustrasi |
Nagan Raya - Seorang anak di Nagan Raya, Aceh, berinisial DNS alias Botong (31) tega membunuh ayah kandungnya karena tidak diizinkan mengelola kebun sawit. Pelaku menghabisi nyawa MY dengan menusuk dari belakang menggunakan pisau.
"Motifnya, pelaku mengaku sakit hati karena sudah tidak diberi atau dipercaya mengelola kebun sawit oleh korban, yang merupakan orang tua kandungnya sendiri," kata Kasat Reskrim Polres Nagan Raya AKP Bobby Putra Ramadhan Sebayang kepada detikcom, Jumat (5/7/2019).
Pelaku diamankan setelah mengakui perbuatannya pada Kamis (4/7) sore. Pembunuhan itu terjadi pada 23 Juni lalu di perkebunan sawit milik korban di kawasan Nagan Raya.
Menurut Bobby, setelah kejadian, pelaku membuat laporan ke polisi bahwa orang tuanya menjadi korban pembunuhan. Laporan itu diterima polisi dengan nomor LP/11/VI/RES.1.7./Aceh/Res Nara/Sek Damar.
Sejumlah saksi diperiksa, termasuk Botong. Dari pengakuan saksi itulah identitas pelaku pembunuhan mulai diketahui.
Bobby menjelaskan, identitas pelaku terungkap setelah polisi memeriksa seorang saksi yang pertama kali tiba di lokasi korban dibunuh. Saksi yang berusia 22 tahun itu mengaku sempat melihat seorang pria melarikan diri dari tempat kejadian.
Saksi tersebut juga mencari pertolongan dengan mendatangi rumah Botong, namun orang yang dituju tidak berada di tempat. Dia kemudian kembali ke lokasi kejadian, tapi dalam perjalanan bertemu beberapa orang.
Merekalah yang akhirnya menolong korban. Namun, tak lama berselang, saksi kembali mencari Botong.
"Ketika saksi tiba di rumah Botong, dia terkejut karena melihat Botong menggunakan pakaian merah seperti pria yang melarikan diri dari lokasi kejadian," jelas Bobby.
Berdasarkan pengakuan saksi itulah, polisi kembali memeriksa Botong. Setelah diinterogasi, Botong akhirnya mengakui telah membunuh ayah kandungnya dengan cara membekap dan menusuknya dari belakang.
Tim gabungan Polda Aceh dan Polres Nagan Raya kemudian bergerak ke rumah pelaku untuk mengamankan sejumlah barang bukti. Pelaku kini diamankan di Mapolsek Darul Makmur untuk penyidikan lebih lanjut.
"Jadi pelaku ini diamankan tim gabungan di Polsek Darul Makmur saat dia dilakukan interogasi," ungkap Bobby. | Detik.com
"Motifnya, pelaku mengaku sakit hati karena sudah tidak diberi atau dipercaya mengelola kebun sawit oleh korban, yang merupakan orang tua kandungnya sendiri," kata Kasat Reskrim Polres Nagan Raya AKP Bobby Putra Ramadhan Sebayang kepada detikcom, Jumat (5/7/2019).
Pelaku diamankan setelah mengakui perbuatannya pada Kamis (4/7) sore. Pembunuhan itu terjadi pada 23 Juni lalu di perkebunan sawit milik korban di kawasan Nagan Raya.
Menurut Bobby, setelah kejadian, pelaku membuat laporan ke polisi bahwa orang tuanya menjadi korban pembunuhan. Laporan itu diterima polisi dengan nomor LP/11/VI/RES.1.7./Aceh/Res Nara/Sek Damar.
Sejumlah saksi diperiksa, termasuk Botong. Dari pengakuan saksi itulah identitas pelaku pembunuhan mulai diketahui.
Bobby menjelaskan, identitas pelaku terungkap setelah polisi memeriksa seorang saksi yang pertama kali tiba di lokasi korban dibunuh. Saksi yang berusia 22 tahun itu mengaku sempat melihat seorang pria melarikan diri dari tempat kejadian.
Saksi tersebut juga mencari pertolongan dengan mendatangi rumah Botong, namun orang yang dituju tidak berada di tempat. Dia kemudian kembali ke lokasi kejadian, tapi dalam perjalanan bertemu beberapa orang.
Merekalah yang akhirnya menolong korban. Namun, tak lama berselang, saksi kembali mencari Botong.
"Ketika saksi tiba di rumah Botong, dia terkejut karena melihat Botong menggunakan pakaian merah seperti pria yang melarikan diri dari lokasi kejadian," jelas Bobby.
Berdasarkan pengakuan saksi itulah, polisi kembali memeriksa Botong. Setelah diinterogasi, Botong akhirnya mengakui telah membunuh ayah kandungnya dengan cara membekap dan menusuknya dari belakang.
Tim gabungan Polda Aceh dan Polres Nagan Raya kemudian bergerak ke rumah pelaku untuk mengamankan sejumlah barang bukti. Pelaku kini diamankan di Mapolsek Darul Makmur untuk penyidikan lebih lanjut.
"Jadi pelaku ini diamankan tim gabungan di Polsek Darul Makmur saat dia dilakukan interogasi," ungkap Bobby. | Detik.com
loading...
Post a Comment