![]() |
Pemutaran film Aceh di USIM, Selasa (2/4). Foto: Rafsanjani untuk acehkini. |
StatusAceh.Net - Tiga film dokumenter yang diproduksi oleh pegiat sinema di Provinsi Aceh, diputar di dua lokasi berbeda di Malaysia. Pemutaran itu sekaligus untuk menjalin hubungan kedekatan antara sineas Aceh dan Malaysia.
Ketiga film itu masing-masing berjudul: Pakaianku Tinggal Kenangan, Inoeng Silat, dan Sang Kolektor Muda. Semua film itu merupakan produksi Aceh Documentary.
Film "Pakaianku Tinggal Kenangan" diproduksi oleh Maria Ulva dan Muhammad Rizki pada 2013. Film berdurasi 20 menit itu menceritakan seorang pegawai negeri sipil yang selalu mengenakan pakaian adat Aceh ke mana saja dia pergi.
Oleh tingkahnya itu, dia dicemooh oleh masyarakat dan disebut gila. Bahkan, adapula warga yang menyebutnya ingin dianggap keturunan raja.
Sementara, film "Inoeng Silat" diproduksi oleh Mifta Yuslukhalbi dan Nadia Susera pada tahun 2014. Film berdurasi 13 menit ini mengisahkan seorang perempuan yang belajar silat di tengah masyarakat yang menganggap silat itu tabu bagi wanita.
Sedangkan film "Sang Kolektor Muda" mengisahkan tentang kolektor muda yang hobi mencari dan mengumpulkan manuskrip kuno Aceh. Film berdurasi 13 menit itu diproduksi oleh Muhammad Hendri dan M. Rizqy Hardi Wibowo pada tahun 2015.
Ketiga film itu masing-masing berjudul: Pakaianku Tinggal Kenangan, Inoeng Silat, dan Sang Kolektor Muda. Semua film itu merupakan produksi Aceh Documentary.
Film "Pakaianku Tinggal Kenangan" diproduksi oleh Maria Ulva dan Muhammad Rizki pada 2013. Film berdurasi 20 menit itu menceritakan seorang pegawai negeri sipil yang selalu mengenakan pakaian adat Aceh ke mana saja dia pergi.
Oleh tingkahnya itu, dia dicemooh oleh masyarakat dan disebut gila. Bahkan, adapula warga yang menyebutnya ingin dianggap keturunan raja.
Sementara, film "Inoeng Silat" diproduksi oleh Mifta Yuslukhalbi dan Nadia Susera pada tahun 2014. Film berdurasi 13 menit ini mengisahkan seorang perempuan yang belajar silat di tengah masyarakat yang menganggap silat itu tabu bagi wanita.
Sedangkan film "Sang Kolektor Muda" mengisahkan tentang kolektor muda yang hobi mencari dan mengumpulkan manuskrip kuno Aceh. Film berdurasi 13 menit itu diproduksi oleh Muhammad Hendri dan M. Rizqy Hardi Wibowo pada tahun 2015.
Baca Selanjutnya
loading...
Post a Comment