Aceh Besar - Penemuan mayat seorang siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Ladong, Raihan Alsyahri (16) di Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, pada Jumat (1/3/2019) sekitar pukul 11.45 WIB, menggegerkan warga.
Dikutip dari Serambinews.com, Sabtu (2/2/2019), jasad Raihan awalnya ditemukan oleh seorang pengembala domba, Abdul Munir (53).
Abdul Munir merupakan warga Gampong Ruyung, Kecamatan Mesjid Raya Aceh Besar.
Saat itu, Abdul sedang menggembala ternaknya di kawasan perbukitan Kompleks SUPM Ladong.
Perhatiannya kemudian tertuju pada sosok tubuh yang terletak di atas bukit sekitar 300 meter dari belakang pekarangan asrama sekolah tersebut.
Abdul pun mendekati sosok tersebut dan menyadari ternyata yang ditemukannya merupakan tubuh yang sudah tak bernyawa.
Abdul mengatakan, ia kaget melihat kondisi wajah mayat yang mengalami luka parah.
Mayat itu pun sulit dikenalinya.
Setelah menemukan mayat, ia langsung melapor kepada seorang PNS di SUPM Ladong, Usman (33).
Usman melanjutkan laporan tersebut ke Polsek Krueng Raya.
Polsek Krueng Raya kemudian ke lokasi dan melakukan penyelidikan.
Mayat yang telah terbujur kaku tersebut terlihat mengenakan baju oblong biru dan celana sekolah warna biru SUPM Ladong, tali pinggang, sandal jepit hitam, dan jam tangan tali cokelat yang masih melingkar di pergelangan tangan kirinya.
Di lokasi jasad siswa itu petugas menemukan dan juga menyita satu minuman mineral seukuran gelas.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto SH yang dihubungi Serambi, Jumat (2/3/2019) malam, menuturkan ada dugaan mayat merupakan korban pembunuhan.
Trisno mengatakan kasus dugaan pembunuhan tersebut masih dalam penyelidikan dan pendalaman oleh personel Satuan Reskrim Polresta dan Polsek Krueng Raya, Aceh Besar.
“Besar dugaan korban sempat mengalami penganiayaan berat sebelum meninggal dunia. Di tubuh korban ditemukan sejumlah tanda-tanda kekerasan. Nanti dari hasil visumnya baru kita ketahui pasti korban mengalami kekerasan di bagian mana saja,” kata Kapolresta Trisno.
“Kami mohon doanya semoga kasus ini cepat terungkap,” ujarnya lagi.
Ciri-ciri Korban
Sebuah akun Facebook Yuni Rusmini memberikan keterangan mengenai ciri-ciri korban.
Raihan yang merupakan siswa SUPM Negeri Ladong itu disebutkannya berkulit sawo matang, rambut lurus potong pendek, tinggi 160 cm, berat 50kg.
Pada keningnya dan kepala belakangan terdapat luka memar.
Dalam aksesoris yang dikenakan mayat, memakai sendal jepit warna hitam, jam tangan merek Swis Army dengan tali warna coklat jam warna hitam.
Selain itu, ada keterangan bahwa korban terlihat terakhir kali pada Senin (25/2/2019), saat korban mengikuti upacara sekolah.
Namun saat jam makan siang korban sudah tidak terlihat kembali.
Namun keterangan ini belum diklarifikasi oleh pihak kepolisian.(*)
Dikutip dari Serambinews.com, Sabtu (2/2/2019), jasad Raihan awalnya ditemukan oleh seorang pengembala domba, Abdul Munir (53).
Abdul Munir merupakan warga Gampong Ruyung, Kecamatan Mesjid Raya Aceh Besar.
Saat itu, Abdul sedang menggembala ternaknya di kawasan perbukitan Kompleks SUPM Ladong.
Perhatiannya kemudian tertuju pada sosok tubuh yang terletak di atas bukit sekitar 300 meter dari belakang pekarangan asrama sekolah tersebut.
Abdul pun mendekati sosok tersebut dan menyadari ternyata yang ditemukannya merupakan tubuh yang sudah tak bernyawa.
Abdul mengatakan, ia kaget melihat kondisi wajah mayat yang mengalami luka parah.
Mayat itu pun sulit dikenalinya.
Setelah menemukan mayat, ia langsung melapor kepada seorang PNS di SUPM Ladong, Usman (33).
Usman melanjutkan laporan tersebut ke Polsek Krueng Raya.
Polsek Krueng Raya kemudian ke lokasi dan melakukan penyelidikan.
Mayat yang telah terbujur kaku tersebut terlihat mengenakan baju oblong biru dan celana sekolah warna biru SUPM Ladong, tali pinggang, sandal jepit hitam, dan jam tangan tali cokelat yang masih melingkar di pergelangan tangan kirinya.
Di lokasi jasad siswa itu petugas menemukan dan juga menyita satu minuman mineral seukuran gelas.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto SH yang dihubungi Serambi, Jumat (2/3/2019) malam, menuturkan ada dugaan mayat merupakan korban pembunuhan.
Trisno mengatakan kasus dugaan pembunuhan tersebut masih dalam penyelidikan dan pendalaman oleh personel Satuan Reskrim Polresta dan Polsek Krueng Raya, Aceh Besar.
“Besar dugaan korban sempat mengalami penganiayaan berat sebelum meninggal dunia. Di tubuh korban ditemukan sejumlah tanda-tanda kekerasan. Nanti dari hasil visumnya baru kita ketahui pasti korban mengalami kekerasan di bagian mana saja,” kata Kapolresta Trisno.
“Kami mohon doanya semoga kasus ini cepat terungkap,” ujarnya lagi.
Ciri-ciri Korban
Sebuah akun Facebook Yuni Rusmini memberikan keterangan mengenai ciri-ciri korban.
Raihan yang merupakan siswa SUPM Negeri Ladong itu disebutkannya berkulit sawo matang, rambut lurus potong pendek, tinggi 160 cm, berat 50kg.
Pada keningnya dan kepala belakangan terdapat luka memar.
Dalam aksesoris yang dikenakan mayat, memakai sendal jepit warna hitam, jam tangan merek Swis Army dengan tali warna coklat jam warna hitam.
Selain itu, ada keterangan bahwa korban terlihat terakhir kali pada Senin (25/2/2019), saat korban mengikuti upacara sekolah.
Namun saat jam makan siang korban sudah tidak terlihat kembali.
Namun keterangan ini belum diklarifikasi oleh pihak kepolisian.(*)
loading...
Post a Comment