Lhoksukon - Yayasan Santunan Pendidikan Fakir Miskin (SaPeFaM) yang di ketuai Tgk.Musliadi Abdullah pada hari Minggu (13/01/2019) menyalurkan bantuan perdana untuk masyarakat Miskin dalam kawasan kabupaten Aceh Utara.
Salah seorang pengurus yayasan SaPeFaM ,Andi Aziz mengatakan, Yayasan yang baru didirikan pada 22 Desember 2018 lalu bertujuan untuk membantu masyarakat Fakir Miskin khususnya di bidang pendidikan agama bagi anak atau santri yang keluarganya kurang mampu.
"Yayasan ini dibentuk pada Desember 2018 lalu, tepatnya di Dayah Madinatutalibin Desa Menasah Aroen kecamatan Muara Batu. dan sumber dana yang kami peroleh dari sumbangan dan hasil infaq pengurus beserta anggota yang ada dalam yayasan ini," kata Aziz, Senin, (14/01/2019).
Pada hari Minggu kemarin, mengatakan telah menyalurkan hasil infaq atau santunan tersebut kepada Tgk Abdul Halim warga Pante Gaki Bale Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.Yang merupakan santunan perdana dan akan berlanjut sampai tingkat 7.
Tgk Abdul Halim merupakan Anak pertama dari Ibu Jamilah, sejak balita Abdul Halim ditinggalkan ayahnya (Meninggal dunia), setelah itu ibunya bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dalam keluarganya.
"Ibunya sehari-hari bekerja banting tulang apa saja yang bisa mendapatkan rupiah untuk anak Laki laki semata wayangnya yang sedang mondok di Dayah Darul Huda Lueng Angen," ungkapnya.
Tambahnya, Jamilah yang sehari bekerja sebagai buruh tani, kebun, bahkan rela menjadi buruh nyuci pakaian orang lain tersebut tinggal di gubuk yang berlantai tanah, beratap daun rumbia dengan dinding tepas bambu, dan dia memiliki dua anak, yang satu masih duduk di bangku kelas 1 (satu) SMP, dan satu lagi yakni Tgk Abdul Halim yang sedang mondok di Dayah Darul Huda Lueng Angen.
"Alhamdulillah, kami dari yayasan SaPeFaM sudah memberi sedikit santunan untuk Tgk Abdul Halim, semoga bisa digunakan dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.
Perlu di ketahui organisasi SaPeFaM merupakan yayasan yang bertujuan sebagai generator, motivator dan fasilitator untuk generasi Islam Aceh, yayasan tersebut berfungsi sebagai Lembaga bantuan biaya biaya pendidikan untuk fakir miskin di Aceh dan juga berfungsi sebagai pencetak kader generasi muda Islam Aceh.
"Adapun harapan dan tujuan dari Yayasan SaPeFaM,” kedepannya tidak ada alasan anak-anak Aceh terputus pendidikan agama hanya permasalahan ekonomi, dan ini juga PR bagi pemerintah," harap Aziz.
Beliau menjelaskan, program ini terbentuk bukan karna buah kejeniusan dan jiwa sosial dari penggerak SaPeFaM tetapi hasil dari mengadopsi jiwa sosial yang di praktekkan para pendahulu yang patungan bersedekah untuk di berikan kepada tetangga atau kerabat yang sedang menuntut ilmu di Dayah.
“kami hanya menyebar luaskan prilaku tersebut dalam bentuk yayasan yang kami namakan SaPeFaM. Selayaknya kita sebagai generasi penerus harus belajar dan mencontoh prilaku dan tataanan kehidupan orang-orang terdahulu yang luar biasa yang membuat Aceh dikenal dunia dengan keislaman dan jiwa sosial yang tinggi,” tambahnya.
Salah seorang pengurus yayasan SaPeFaM ,Andi Aziz mengatakan, Yayasan yang baru didirikan pada 22 Desember 2018 lalu bertujuan untuk membantu masyarakat Fakir Miskin khususnya di bidang pendidikan agama bagi anak atau santri yang keluarganya kurang mampu.
"Yayasan ini dibentuk pada Desember 2018 lalu, tepatnya di Dayah Madinatutalibin Desa Menasah Aroen kecamatan Muara Batu. dan sumber dana yang kami peroleh dari sumbangan dan hasil infaq pengurus beserta anggota yang ada dalam yayasan ini," kata Aziz, Senin, (14/01/2019).
Pada hari Minggu kemarin, mengatakan telah menyalurkan hasil infaq atau santunan tersebut kepada Tgk Abdul Halim warga Pante Gaki Bale Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.Yang merupakan santunan perdana dan akan berlanjut sampai tingkat 7.
Tgk Abdul Halim merupakan Anak pertama dari Ibu Jamilah, sejak balita Abdul Halim ditinggalkan ayahnya (Meninggal dunia), setelah itu ibunya bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dalam keluarganya.
"Ibunya sehari-hari bekerja banting tulang apa saja yang bisa mendapatkan rupiah untuk anak Laki laki semata wayangnya yang sedang mondok di Dayah Darul Huda Lueng Angen," ungkapnya.
Tambahnya, Jamilah yang sehari bekerja sebagai buruh tani, kebun, bahkan rela menjadi buruh nyuci pakaian orang lain tersebut tinggal di gubuk yang berlantai tanah, beratap daun rumbia dengan dinding tepas bambu, dan dia memiliki dua anak, yang satu masih duduk di bangku kelas 1 (satu) SMP, dan satu lagi yakni Tgk Abdul Halim yang sedang mondok di Dayah Darul Huda Lueng Angen.
"Alhamdulillah, kami dari yayasan SaPeFaM sudah memberi sedikit santunan untuk Tgk Abdul Halim, semoga bisa digunakan dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.
Perlu di ketahui organisasi SaPeFaM merupakan yayasan yang bertujuan sebagai generator, motivator dan fasilitator untuk generasi Islam Aceh, yayasan tersebut berfungsi sebagai Lembaga bantuan biaya biaya pendidikan untuk fakir miskin di Aceh dan juga berfungsi sebagai pencetak kader generasi muda Islam Aceh.
"Adapun harapan dan tujuan dari Yayasan SaPeFaM,” kedepannya tidak ada alasan anak-anak Aceh terputus pendidikan agama hanya permasalahan ekonomi, dan ini juga PR bagi pemerintah," harap Aziz.
Beliau menjelaskan, program ini terbentuk bukan karna buah kejeniusan dan jiwa sosial dari penggerak SaPeFaM tetapi hasil dari mengadopsi jiwa sosial yang di praktekkan para pendahulu yang patungan bersedekah untuk di berikan kepada tetangga atau kerabat yang sedang menuntut ilmu di Dayah.
“kami hanya menyebar luaskan prilaku tersebut dalam bentuk yayasan yang kami namakan SaPeFaM. Selayaknya kita sebagai generasi penerus harus belajar dan mencontoh prilaku dan tataanan kehidupan orang-orang terdahulu yang luar biasa yang membuat Aceh dikenal dunia dengan keislaman dan jiwa sosial yang tinggi,” tambahnya.
Bagi anda yang peduli tentang aktivitas kegiatan sosial yayasan dan untuk membantu santri yang kurang mampu di Aceh, ikuti Fanpage Yayasan SaPeFam. (Rill)
loading...
Post a Comment