Aceh Timur - Kapal tongkang pengangkut kayu berbendera Myanmar yang terdampar di perairan Aceh diselamatkan oleh nelayan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur. Saat ini Anak Buah Kapal (ABK) itu sebanyak 12 orang sedang diperiksa oleh Polisi Air Polres Aceh Timur.
Panglima Laot Aceh Timur, Razali mengatakan, kapal itu ditemukan nelayan nyaris tenggelam di perairan segitiga Nikobar, Thailand dan Aceh. Kapal tersebut ditemukan terdampar masuk dalam perairan Aceh.
"Rencananya kapal itu, kalau kita bilang kapal tongkang (kargo) dari Myanmar menuju Pinang, Malaysia," kata Razali, Rabu (19/12) via telepon genggamnya.
Razali menuturkan kapal tongkang itu ditemukan nelayan Senin, 17 Desember 2018 sekitar pukul 06.00 WIB pagi. Lalu nelayan asal Idi Rayeuk langsung menolong ABK kapal tersebut dan membawa ke daratan.
"Mereka legal, pengusaha mereka dan punya serikat dan sekarang kita sudah menghubungi agennya," jelasnya.
Menurut Razali, nantinya kejadian ini akan disampaikan ke Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar di Indonesia.
"Enggak perlu kita hukum, mereka terdampar, kecelakaan, kita sampaikan ke Kedubes biar segera dipulangkan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Imigrasi Kelas II Kota Langsa, Mirza Akbar mengaku, saat ini ke 12 ABK kapal asal Myanmar itu sedang diperiksa oleh pihak ke polisian.
Kata Mirza, mereka itu masuk ke perairan Indonesia karena terdampat, bukan kesengajaan. Karena kapal mereka mengalami kecelakaan hingga terdampar.
"Sedang ditangani polisi, setelah itu akan diserahkan ke Imigrasi," tutupnya. | Merdeka.com
Panglima Laot Aceh Timur, Razali mengatakan, kapal itu ditemukan nelayan nyaris tenggelam di perairan segitiga Nikobar, Thailand dan Aceh. Kapal tersebut ditemukan terdampar masuk dalam perairan Aceh.
"Rencananya kapal itu, kalau kita bilang kapal tongkang (kargo) dari Myanmar menuju Pinang, Malaysia," kata Razali, Rabu (19/12) via telepon genggamnya.
Razali menuturkan kapal tongkang itu ditemukan nelayan Senin, 17 Desember 2018 sekitar pukul 06.00 WIB pagi. Lalu nelayan asal Idi Rayeuk langsung menolong ABK kapal tersebut dan membawa ke daratan.
"Mereka legal, pengusaha mereka dan punya serikat dan sekarang kita sudah menghubungi agennya," jelasnya.
Menurut Razali, nantinya kejadian ini akan disampaikan ke Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar di Indonesia.
"Enggak perlu kita hukum, mereka terdampar, kecelakaan, kita sampaikan ke Kedubes biar segera dipulangkan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Imigrasi Kelas II Kota Langsa, Mirza Akbar mengaku, saat ini ke 12 ABK kapal asal Myanmar itu sedang diperiksa oleh pihak ke polisian.
Kata Mirza, mereka itu masuk ke perairan Indonesia karena terdampat, bukan kesengajaan. Karena kapal mereka mengalami kecelakaan hingga terdampar.
"Sedang ditangani polisi, setelah itu akan diserahkan ke Imigrasi," tutupnya. | Merdeka.com
loading...
Post a Comment