![]() |
Presiden Joko Widodo. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari) |
Jakarta - Empat tahun lalu, pasar langsung merespon positif terpilihnya Joko Widodo sebagai presiden. Tepat pada 20 Oktober 2014, rupiah menguat hampir 181 poin dibanding hari sebelumnya. Kejadian ini lantas disebut Jokowi effect.
Berdasarkan data JISDOR Bank Indonesia (BI), rupiah pada 2014 berada di posisi Rp12.041 per dolar AS. Posisi ini menguat signifikan dibandingkan hari sebelumnya Rp12.222 per dolar AS.
Namun, penguatan rupiah tak berlangsung lama. Nilai tukar rupiah perlahan terus bergerak melemah. Puncaknya, rupiah sempat menembus Rp15.284 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot pekan ini, level terendah sejak 20 tahun terakhir.
Sementara, pada perdagangan Kamis kemarin (18/10), nilai tukar rupiah diperdagangkan di kisaran Rp15.194 per dolar AS. Pelemahannya dalam setahun terakhir berada di kisaran 12 persen, sedangkan dalam empat tahun terakhir mencapai sekitar 24 persen.
Baca Selanjutnya
Berdasarkan data JISDOR Bank Indonesia (BI), rupiah pada 2014 berada di posisi Rp12.041 per dolar AS. Posisi ini menguat signifikan dibandingkan hari sebelumnya Rp12.222 per dolar AS.
Namun, penguatan rupiah tak berlangsung lama. Nilai tukar rupiah perlahan terus bergerak melemah. Puncaknya, rupiah sempat menembus Rp15.284 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot pekan ini, level terendah sejak 20 tahun terakhir.
Sementara, pada perdagangan Kamis kemarin (18/10), nilai tukar rupiah diperdagangkan di kisaran Rp15.194 per dolar AS. Pelemahannya dalam setahun terakhir berada di kisaran 12 persen, sedangkan dalam empat tahun terakhir mencapai sekitar 24 persen.
Baca Selanjutnya
loading...
Post a Comment