![]() |
Ilustrasi |
Banda Aceh - Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengunjungi sejumlah pasar di Banda Aceh. Ia menemukan para pedagang daging sapi di Aceh ogah menjual daging impor.
"Aceh punya keunikan, saya komunikasi dengan pedagang pasar bahwa di Aceh senang dengan sapi lokal dan menurut pedagang konsumsi untuk daging beku sangat terbatas bahkan cenderung masyarakat Aceh tidak senang," kata Oke kepada wartawan, Kamis (19/4/2018).
Menurutnya, masyarakat Aceh lebih memilih membeli daging lokal meski harga mencapai Rp 130.000 per kilogram (kg). Pemerintah, kata Oke, tetap menyediakan daging impor untuk memberikan alternatif kepada masyarakat. Daging beku tersebut dijual dengan harga Rp 80 ribu per kg.
"Pemerintah hanya menyiapkan daging beku dengan harga 80 ribu. Tetapi kelihatannya perdagang pasar tidak berkenan karena apapun ceritanya kata pedagang kalau tidak ada pembeli sama saja. Sehingga perlu disosialisasikan," tutur Oke.
Meski demikian, pemerintah tetap sosialisasi soal konsumsi daging beku. Daging beku yang dijual selama ini dengan harga murah dan dinilai higienis.
"Kalau kita tetap pasok daging beku pedagang akan menyetok. Tapi kita memberikan pilihan kepada masyarakat dan pedagang. Saya pikir itu kultur kearifan lokal di Aceh," tutur Oke. | Detik.com
"Aceh punya keunikan, saya komunikasi dengan pedagang pasar bahwa di Aceh senang dengan sapi lokal dan menurut pedagang konsumsi untuk daging beku sangat terbatas bahkan cenderung masyarakat Aceh tidak senang," kata Oke kepada wartawan, Kamis (19/4/2018).
Menurutnya, masyarakat Aceh lebih memilih membeli daging lokal meski harga mencapai Rp 130.000 per kilogram (kg). Pemerintah, kata Oke, tetap menyediakan daging impor untuk memberikan alternatif kepada masyarakat. Daging beku tersebut dijual dengan harga Rp 80 ribu per kg.
"Pemerintah hanya menyiapkan daging beku dengan harga 80 ribu. Tetapi kelihatannya perdagang pasar tidak berkenan karena apapun ceritanya kata pedagang kalau tidak ada pembeli sama saja. Sehingga perlu disosialisasikan," tutur Oke.
Meski demikian, pemerintah tetap sosialisasi soal konsumsi daging beku. Daging beku yang dijual selama ini dengan harga murah dan dinilai higienis.
"Kalau kita tetap pasok daging beku pedagang akan menyetok. Tapi kita memberikan pilihan kepada masyarakat dan pedagang. Saya pikir itu kultur kearifan lokal di Aceh," tutur Oke. | Detik.com
loading...
Post a Comment