Muslem : " Kami berusaha perjuangkan nasib mereka agar sejahtera dan mendapat pekerjaan yang layak " tegasnya.
![]() |
Ketua LSM Lemperari Muslim |
Lhokseumawe- Lsm Lembaga Pemuda Rakyat Aceh Republik Indonesia (Lemperari ) Aceh telah mendeklarasikan diri sebagai wadah mempersatukan dan merangkul seluruh mantan kombatan konflik baik pro atau kontra yang ada selama ini terabaikan pemerintah.
Hal itu diungkapkan Ketua LSM Lemperari Muslem alias Buya Hitam, Selasa (23/1) kemarin, terkait perjuangannya mempersatukan mantan kombatan yang dulu pernah berbeda pandangan dan ideologi.
Muslem mengatakan pasca perdamaian di Aceh, ternyata masih banyak masyarakat korban konflik yang hidup dibawah garis kemiskinan tanpa tersentuh perhatian pemerintah.
Sehingga sebagian besar dari mereka masih hidup dibawah garis kemiskinan dan terbiar putus asa tanpa uluran tangan.
Muslem menilai bila orang yang pernah menjadi korban terimbas konflik masih terbiar tanpa rasa peduli, maka mereka akan menjadi bom waktu dimasa mendatang.
Untuk mencegah timbulnya gerakan barisan sakit hati yang bisa melakukan pemberontakan dan merusak perdamaian yang sedang berlangsung di Aceh.
Maka pihak Lemperari pun perlu mengambil sikap menyelamatkan bangsa dengan merangkul seluruh warga yang pernah terlibat dan menjadi korban konflik Aceh.
Antara lain, mantan kombatan baik yang pro seperti GAM, Deli Merdeka, atau kontra seperti gerakan Berantas, Forkab dan korban kehilangan keluarga dimasa konflik serta banpol lainnya.
Disebutkannya saat ini Lemperari memiliki jumlah anggota sebanyak 7000 orang dari setiap daerah kab/kota di Propinsi Aceh.
Muslem menegaskan dirinya akan bertekad kuat untuk memperjuangkan nasib kesejahteraan anggota dengan berbagai kegiatan atau pelatihan yang bisa membuka lapangan kerja.
"Sejarah di Aceh selalu perang karena sejengkal perut dan selembar bendera. Orang-orang ini bisa melupakan dendam konflik bila hidupnya sejahtera dan sibuk bekerja untuk menata ulang masa depannya, " terangnya.
Muslem berharap semua pihak dapat mendukung kegiatan positif yang bertujuan untuk menyelamatkan generasi bangsa yang termarginalkan dan terabaikan pemerintah.
Muslem juga menuturkan, pada dasarnya Lemperari hanyalah organisasi yang bergerak dibidang pembangunan mental, pendidilan, sosial dan budaya. Sedangkan anggotanya terdiri dari para kalangan mahasiswa, aktifis dan tokoh cendikiawan lainnya.
Namun atas restu Gubernur Aceh Irwandi Yusuf yang ingin meratakan kesejahteraan pada masyarakat yang terabaikan dimasa pemerintahan sebelumnya.
Sehingga LSM Lemperari kini menjadi harapan terakhir dan menjadi tempat sandaran korban konflik yang luput dari perhatian.(Red/Jh)
loading...
Post a Comment