LHOKSEUMAWE- Meski telah diabaikan dan luput dari perhatian pihak Kecamatan Syamtalira Bayu dan Pemkab Aceh Utara, namun melalui posko kemanusiaan yang dibentuk Aliansi Grup Wartawan peduli bencana kini berbagai jenis bantuan untuk korban banjir Desa Mampreh setempat terus mengalir.
Hal itu diungkapkan Ketua Aliansi Grup wartawan Peduli Bencana Rahmad YD kepada Wartawan Waspada, Kamis (14/12) kemarin, terkait aksi penggalangan bantuan kemanusian dalam bentuk barang seperti sembatko dan air bersih.
Dikatakannya, sejak musibah banjr terjadi, Warga Desa Mampreh merupakan orang yang pertama kali mengungsi ke tenda darurat dan ketika daerah lain telah surut namun mereka masih juga mengungsi. Lantaran kawasan Desa Mampreh merupakan daerah lintasan banjir kiriman.
Akan tetapi, Rahmad menyayangkan kinerja Pemkab Aceh Utara terutama pihak Kecamatan Syamtaira Bayu sama sekali tidak terlihat turun ke lapangan untuk membantu nasib masyarakatnya yang membutuhkan bantuan.
Seharusnya pemerintah terkait lebih responsif dan menjemput bola untuk menanggulangi bantuan kemanusiaan bagi korban banjir dan tidak mengabaikan nasib pengungsi kendati sedang sibuk dengan aktifitas akhir tahun. Padahal hal yang lebih diutamakan itu seharusnya adalah menolong dan menyelamatkan kehidupan masyarakatnya dari pada sibuk dengan urusan keuangan daerah di akhir tahun.
“Karena korban banjir terabaikan dan luput dari perhatian pemerintah, makanya komunitas wartawan bersatu untuk membantu mereka semampunya,” terangnya.
Sementara itu , Ketua Bidang Pengadaan Bantuan Logistik Zainuddin. Abdullah mengatakan aksi penggalangan bantuan untuk korban banjir dalam bentuk barang masih terus berlanjut dan masih terus mengalir dari berbagai pihak dermawan.
Berbagai pihak yang merasa prihatin dengan nasib korban banjir sebanyak 28 kk di Desa Mampreh, telah mengulurkan tangan untuk meringankan beban penderitaan mereka melalui Posko kemanusian yang dibentuk aliansi grup wartawan.
Akan tetapi bantuan kali ini diterima dalam bentuk sembako, makanan ringan anak-anak seperti bon-bon, kerupuk, susu dan makanan bergizi dan bervitamin lainnya untuk kesehatan anak dibawah umur.
Lantaran sejak musibah banjir anak-anak kehilangan tempat bermain dan tidak pernah menikmati jajanan sebagaimana layaknya anak-anak di daerah lain.
Zainuddin menegaskan, saat ini kebutuhan paling mustahak bagi Desa Mampreh adalah membutuhkan bantuan sumur bor karena daerah mereka tidak lagi memiliki air bersih mengingat sumur-sumur warga telah terinterupsi air asin yang tidak layak konsumsi.
“ Kalau Pemkab Aceh Utara sayang dengan nasib rakyatnya, maka sangat diharapkan mau membantu pembangunan sumur bor untuk Desa Mampreh,” pintanya.
Sementara itu Kabag Humas Pemkab Aceh Utara T. Nadirsyah gagal dikonfirmasi via telepon selulernya dan tidak berada di kantornya. (Red/Zai)
loading...
Post a Comment