Blangpidie - Libur sekolah setelah pembagian rapor, biasanya dimanfaatkan oleh sebagian besar siswa dan keluarganya untuk mengunjungi berbagai objek wisata yang ada di daerah maupun di luar daerah, atau mengunjungi keluarga dan sanak famili yang berjauhan tempat tinggalnya. Akan tetapi lain halnya bagi sekelompok pemuda di Manggeng, justru memanfaatkan momentum libur sekolah dengan mengadakan berbagai perlombaan yang dikemas dalam sebuah kegiatan yang bertajuk, Festival Libur Sekolah 2017.
"Kegiatan festival ini, sengaja diselenggarakan bertepatan dengan suasana libur sekolah. Karena tidak semua pelajar memanfaatkan liburan sekolah untuk mengunjungi objek wisata atau pergi mengunjungi sanak famili. Maka daripada waktu liburan tidak dimanfaatkan dengan baik, maka diselenggarakan lah kegiatan festival libur sekolah pada tanggal 17-21 Desember 2017," ujar ketua panitia, Aftar M.Pd kepada media senin (18/12/2017).
Aftar menjelaskan, lomba yang telah di mulai sejak kemarin, Minggu ( 17/12/2017) di warung gedung putih kecamatan Manggeng Abdya ini diawali dengan lomba mewarnai.
"Selain Lomba mewarnai yang diikuti oleh tingkat Paud dan TK, juga ada Lomba pidato, melukis dan baca puisi di tingkat SD sederajat. Sedangkan di tingkat SMP dan SMA sederajat lomba pidato yang bertema pemuda dan bahaya narkoba," terangnya.
Aftar mengatakan, respon masyarakat terhadap kegiatan tersebut cukup positif. Hal ini terlihat besarnya animo pelajar yang mengikuti. Sejak dibuka pendaftaran 1 November 2017 dan berakhir pada 10 Desember 2017 peserta yang telah mendaftar ulang sebanyak 367orang peseta.
"Bukan saja tingginya minat peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini juga direspon oleh salah seorang seniman Aceh yang juga anggota DPD RI. Rafly KANDE. Disela-sela agenda kegiatannya yang padat Rafly Kande menyempatkan memberikan sumbangan untuk membiayai kegiatan tersebut sekaligus.
"Kami sangat bersyukur kehadirat Allah dan berterima kasih kepada Saudara Rafly KANDE yang telah bersedia menanggulangi semua biaya kegiatan festival libur sekolah." Padahal kami tidak meminta dan tidak membuat proposal yang ditujukan pada saudara Rafly KANDE," bebernya.
Rafly Kande, kata Aftar, hanya mengetahui adanya kegiatan tersebut melalui sosial media. lalu dihubunginya ketua panitia. Dari situlah Rafly KANDE berminat memberikan bantuannya.
Sementara itu, staf DPD RI, Razikin mengatakan, setiap anak adalah unik, setiap dari mereka memiliki kecerdasannya masing-masing , mereka sebenarnya terlahir dengan bekal kreatifitas dan kemandirian yang sungguh luar biasa. Namun, seringkali kita sebagai orang tua dan pendidik kurang memperhatikan dan memotivasi mereka, bahkan tanpa kita sadari seiring dengan bertambahnya usia anak, kita justru seringkali mengendorkan kreastifitas dan kemandirian anak-anak.
"Contoh sederhana misalnya saat anak sudah bisa memegang alat tulis lalu tanpa sepengetahuan orang tua ia mencorat-coret tembok rumah maka yang terjadi biasanya mereka akan dimarahi dengan alasan kebersihan dan keindahan. Padahal semestinya orangtua mengapresiasi apapun dan bagaimanapun karya anak dengan memberikan fasilitas serta motivasi untuk mengembangkan kreatifitas mereka," kata Razi.
Pihaknya berharap lomba menggambar dan mewarnai tersebut dapat memberikan ruang bagi anak-anak untuk berkreasi dan berkarya, Begitupun dengan perlombaan lainnya.
"Dengan begitu, nantinya anak-anak dapat menciptakan sesuatu yang baru dan tentunya bernilai positif," ungkapnya.
Menurutnya, anak seharusnya tidak dikekang dalam berkreasi dan berkarya namun dibiarkan menciptakan karya-karya yang positif. Pendidikan dan kesehatan merupakan modal dasar dalam pembangunan daerah, menggambar dan mewarnai merupakan bagian dari dunia pendidikan anak sehingga butuh perhatian, bukan saja dari orang tua tetapi dari pihak pemerintah juga.
"Insya Allah, sesuai dengan jadwal yang telah diagendakan sebelumnya, Bang Rafli akan hadir di acara penutupan nantinya. Saat ini beliau masih berjuang mempromosikan budaya Aceh di beberapa daerah di Eropa. Beliau juga titip salam, insya Allah rindu itu akan dipertemukan," pungkas staf ahli Rafli kande tersebut.(Rill)
"Kegiatan festival ini, sengaja diselenggarakan bertepatan dengan suasana libur sekolah. Karena tidak semua pelajar memanfaatkan liburan sekolah untuk mengunjungi objek wisata atau pergi mengunjungi sanak famili. Maka daripada waktu liburan tidak dimanfaatkan dengan baik, maka diselenggarakan lah kegiatan festival libur sekolah pada tanggal 17-21 Desember 2017," ujar ketua panitia, Aftar M.Pd kepada media senin (18/12/2017).
Aftar menjelaskan, lomba yang telah di mulai sejak kemarin, Minggu ( 17/12/2017) di warung gedung putih kecamatan Manggeng Abdya ini diawali dengan lomba mewarnai.
"Selain Lomba mewarnai yang diikuti oleh tingkat Paud dan TK, juga ada Lomba pidato, melukis dan baca puisi di tingkat SD sederajat. Sedangkan di tingkat SMP dan SMA sederajat lomba pidato yang bertema pemuda dan bahaya narkoba," terangnya.
Aftar mengatakan, respon masyarakat terhadap kegiatan tersebut cukup positif. Hal ini terlihat besarnya animo pelajar yang mengikuti. Sejak dibuka pendaftaran 1 November 2017 dan berakhir pada 10 Desember 2017 peserta yang telah mendaftar ulang sebanyak 367orang peseta.
"Bukan saja tingginya minat peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini juga direspon oleh salah seorang seniman Aceh yang juga anggota DPD RI. Rafly KANDE. Disela-sela agenda kegiatannya yang padat Rafly Kande menyempatkan memberikan sumbangan untuk membiayai kegiatan tersebut sekaligus.
"Kami sangat bersyukur kehadirat Allah dan berterima kasih kepada Saudara Rafly KANDE yang telah bersedia menanggulangi semua biaya kegiatan festival libur sekolah." Padahal kami tidak meminta dan tidak membuat proposal yang ditujukan pada saudara Rafly KANDE," bebernya.
Rafly Kande, kata Aftar, hanya mengetahui adanya kegiatan tersebut melalui sosial media. lalu dihubunginya ketua panitia. Dari situlah Rafly KANDE berminat memberikan bantuannya.
Sementara itu, staf DPD RI, Razikin mengatakan, setiap anak adalah unik, setiap dari mereka memiliki kecerdasannya masing-masing , mereka sebenarnya terlahir dengan bekal kreatifitas dan kemandirian yang sungguh luar biasa. Namun, seringkali kita sebagai orang tua dan pendidik kurang memperhatikan dan memotivasi mereka, bahkan tanpa kita sadari seiring dengan bertambahnya usia anak, kita justru seringkali mengendorkan kreastifitas dan kemandirian anak-anak.
"Contoh sederhana misalnya saat anak sudah bisa memegang alat tulis lalu tanpa sepengetahuan orang tua ia mencorat-coret tembok rumah maka yang terjadi biasanya mereka akan dimarahi dengan alasan kebersihan dan keindahan. Padahal semestinya orangtua mengapresiasi apapun dan bagaimanapun karya anak dengan memberikan fasilitas serta motivasi untuk mengembangkan kreatifitas mereka," kata Razi.
Pihaknya berharap lomba menggambar dan mewarnai tersebut dapat memberikan ruang bagi anak-anak untuk berkreasi dan berkarya, Begitupun dengan perlombaan lainnya.
"Dengan begitu, nantinya anak-anak dapat menciptakan sesuatu yang baru dan tentunya bernilai positif," ungkapnya.
Menurutnya, anak seharusnya tidak dikekang dalam berkreasi dan berkarya namun dibiarkan menciptakan karya-karya yang positif. Pendidikan dan kesehatan merupakan modal dasar dalam pembangunan daerah, menggambar dan mewarnai merupakan bagian dari dunia pendidikan anak sehingga butuh perhatian, bukan saja dari orang tua tetapi dari pihak pemerintah juga.
"Insya Allah, sesuai dengan jadwal yang telah diagendakan sebelumnya, Bang Rafli akan hadir di acara penutupan nantinya. Saat ini beliau masih berjuang mempromosikan budaya Aceh di beberapa daerah di Eropa. Beliau juga titip salam, insya Allah rindu itu akan dipertemukan," pungkas staf ahli Rafli kande tersebut.(Rill)
loading...
Post a Comment