Aceh Utara - Jalan Lintas Simpang KKA (Aceh Utara) menuju Pondok Baru (Bener Meriah) sepanjang 52 kilometer telah teraspal yang selesai pada akhir tahun 2016 lalu, namun sayangnya jalan yang baru dibangun tersebut mulai berlubang dan retak.
Dari pantauan StatusAceh.net, Selasa, 13 Juni 2017, jalan yang dibangun pada tahun 2015-2016 dari pato 28 kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara menuju patok 42 yang berbatasan lansung dengan kabupaten Bener Meriah rata-rata mulai retak bahkan ada dibeberapa titik badan jalan yang mulai lonsor.
Sumber StatusAceh.Net menyebutkan, Anggaran pembangunan jalan lintas antar kabupaten tersebut telah menelan anggaran puluhan Milyar Rupiah yang di kerjakan oleh tiga perusahaan besar di Aceh pada 2016 lalu.
Menurut sumber yang dihimpun dilapangan, proyek pembangunan jalan itu dikerjakan 7 KM per perusahaan, jadi pada tahun itu jalan yang terselesaikan 21 KM, 7 km lagi dikerjakan oleh PT Krueng Meuh dari patok 20 hingga 27.
Di patok 28 jalan yang dibangun PT Alhas Jaya Group terlihat banyak lubang baru dan juga ada lubang yang telah ditambal, tapi gesekan retak terus terjadi dari yang kecil hingga berlubang karena aspal yang di terapkan tersebut aspal kasar dan kebanyakan batu.
Di Patok 36 sd 42 terlihat ada beberapa titik jalan yang mulai lonsor hingga setengah badan jalan mereng dan pecah hingga membahayakan pengguna jalan yang melintas.
Data sementara dari hasil temuan beberapa sumber menyebutakan, PT Bohana Jaya Nusantara mengerjakan pekerjaan dengan anggaran RP, 25,7 Milyar, PT Alhas Jaya Group Rp 23 Milyar dan pembangunan yang dikerjakan PT Krueng Meuh pada akhir tahun 2015 dengan anggaran Rp 14 Milyar.
Sampai berita ini diturunkan, pihak perusahaan dan Dinas terkait belum bisa dikonfirmasi. (SA/TM)
Dari pantauan StatusAceh.net, Selasa, 13 Juni 2017, jalan yang dibangun pada tahun 2015-2016 dari pato 28 kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara menuju patok 42 yang berbatasan lansung dengan kabupaten Bener Meriah rata-rata mulai retak bahkan ada dibeberapa titik badan jalan yang mulai lonsor.
Sumber StatusAceh.Net menyebutkan, Anggaran pembangunan jalan lintas antar kabupaten tersebut telah menelan anggaran puluhan Milyar Rupiah yang di kerjakan oleh tiga perusahaan besar di Aceh pada 2016 lalu.
Menurut sumber yang dihimpun dilapangan, proyek pembangunan jalan itu dikerjakan 7 KM per perusahaan, jadi pada tahun itu jalan yang terselesaikan 21 KM, 7 km lagi dikerjakan oleh PT Krueng Meuh dari patok 20 hingga 27.
Di patok 28 jalan yang dibangun PT Alhas Jaya Group terlihat banyak lubang baru dan juga ada lubang yang telah ditambal, tapi gesekan retak terus terjadi dari yang kecil hingga berlubang karena aspal yang di terapkan tersebut aspal kasar dan kebanyakan batu.
Di Patok 36 sd 42 terlihat ada beberapa titik jalan yang mulai lonsor hingga setengah badan jalan mereng dan pecah hingga membahayakan pengguna jalan yang melintas.
Data sementara dari hasil temuan beberapa sumber menyebutakan, PT Bohana Jaya Nusantara mengerjakan pekerjaan dengan anggaran RP, 25,7 Milyar, PT Alhas Jaya Group Rp 23 Milyar dan pembangunan yang dikerjakan PT Krueng Meuh pada akhir tahun 2015 dengan anggaran Rp 14 Milyar.
Sampai berita ini diturunkan, pihak perusahaan dan Dinas terkait belum bisa dikonfirmasi. (SA/TM)
loading...
Post a Comment