 |
| Petugas WH Aceh Timur sedang memeriksa pasangan nonmuhrim yang berdua-duaan di tempat sunyi (khalwat) yang ditangkap warga Gampong Seunebok Punteut, Kecamatan Peudawa, di depan sebuah kios di tepi jalan Medan-Banda Aceh, Senin (12/6/2017) pukul 00.45 WIB. |
Aceh Timur - Warga Gampong Seunebok Punteut, Kecamatan Peudawa, Senin (12/6/2017) pukul 00.45 WIB, mengamankan pasangan nonmuhrim yang berdua-duaan di tempat sunyi (khalwat) di sebuah kios di tepi jalan Medan-Banda Aceh.
Pasangan nonmuhrim itu si laki-laki berinisial Dar (23) dan si perempuan berinisial Roz (21), keduanya warga Kota Langsa.
Saat itu keduanya mengendarai Honda Vario dari Idi hendak pulang ke Langsa, karena gerimis keduanya berhenti di tempat sepi depan sebuah kios.
"Warga yang curiga mengintai keduanya, dan saat ditangkap sedang berciuman, kemudian keduanya langsung diamankan ke meunasah gampong setempat,” ungkap Kabid WH Aceh Timur, Muzakkir SHI kepada Serambinews.com.
Setelah diamankan warga, jelas Muzakkir, kemudian warga menyerahkan pasangan nonmuhrim itu ke kantor WH untuk diamankan.
Sedangkan untuk penyelesaian kasus ini, kata Muzakkir, pihaknya akan memediasi agar kasus ini diselesaikan dengan cara musyawarah gampong.
“Jadi penyelesaiannya sesuai dengan kesepakatan antara pihak keluarga dan pihak gampong,” ungkap Muzakkir. (aceh.tribunnews.com)
Pasangan nonmuhrim itu si laki-laki berinisial Dar (23) dan si perempuan berinisial Roz (21), keduanya warga Kota Langsa.
Saat itu keduanya mengendarai Honda Vario dari Idi hendak pulang ke Langsa, karena gerimis keduanya berhenti di tempat sepi depan sebuah kios.
"Warga yang curiga mengintai keduanya, dan saat ditangkap sedang berciuman, kemudian keduanya langsung diamankan ke meunasah gampong setempat,” ungkap Kabid WH Aceh Timur, Muzakkir SHI kepada Serambinews.com.
Setelah diamankan warga, jelas Muzakkir, kemudian warga menyerahkan pasangan nonmuhrim itu ke kantor WH untuk diamankan.
Sedangkan untuk penyelesaian kasus ini, kata Muzakkir, pihaknya akan memediasi agar kasus ini diselesaikan dengan cara musyawarah gampong.
“Jadi penyelesaiannya sesuai dengan kesepakatan antara pihak keluarga dan pihak gampong,” ungkap Muzakkir. (aceh.tribunnews.com)
loading...
Post a Comment