StatusAceh.Net - Sedikitnya 10 warga sipil tewas pada Rabu (10/5/2017) dalam serangan udara yang dilancarkan oleh koalisi anti-teror pimpinan AS di satu kota kecil di Provinsi Deir Az-Zour di Suriah Timur, demikian laporan media setempat.
Serangan udara tersebut ditujukan ke Kota Kecil Sour, sekitar 50 kilometer di sebelah utara Deir Az-Zour, kata laporan itu.
Serangan udara tersebut ditujukan ke Kota Kecil Sour, sekitar 50 kilometer di sebelah utara Deir Az-Zour, kata laporan itu.
AS aktif menyerang posisi kelompok ISIS di pinggiran Deir Az-Zour.
Koalisi anti-teror pimpinan AS juga telah mendukung Pasukan Demokratik Suriah (SDF), pimpinan Suku Kurdi, dalam kegiatan mereka terhadap posisi IS di Provinsi Deir Az-Zour dan Raqqa, ibu kota de fakto ISIS di Suriah Utara.
Kelompok Suku Kurdi, Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) atau yang juga dikenal dengan nama Pasukan Peshmerga, mengatakan, Rabu. keputusan Amerika Serika untuk mempersenjatai mereka dalam upaya melawan kelompok ISIS akan membantu mereka dan mempercepat kinerja mereka dalam memperoleh hasil yang diinginkan.
Mereka yakin akan bisa memainkan peran lebih besar dalam perang melawan terorisme.
"Kami yakin mulai saat ini, setelah keputusan bersejarah itu, (YPG) akan berperan lebih kuat, lebih berpengaruh dan lebih tegas dalam memerangi terorisme dengan cepat," Juru Bicara YPG Redur Xelil mengatakan dalam satu pernyataan tertulis.
Pejabat AS pada Selasa mengatakan Presiden Donald Trump telah menyetujui kebijakan untuk memasok senjata kepada petempur YPG guna mendukung operasi perebutan kembali Kota Raqqa di Suriah dari kelompok ISIS, walaupun pihak Turki mengkhawatirkan keputusan tersebut.
YPG telah menjadi mitra utama aliansi gabungan pimpinan AS dalam melawan kelompok ISIS.
Turki, salah satu anggota NATO, memandang YPG sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) --yang telah melakukan perlawanan di Turki selama tiga dasawarsa terakhir. Ankara telah melobi Washington untuk mengalihkan dukungannya kepada kelompok petempur dukungan Turki dalam operasi militer merebut Raqqa.
Dalam peristiwa berbeda, sedikitnya 20 orang tewas dalam ledakan yang mengguncang satu gudang senjata kelompok ISIS di Deir Az-Zour pada Rabu malam, kata satu kelompok pemantau.
Dua ledakan mengguncang satu rumah milik anggota ISIS yang digunakan untuk menyimpan senjata, dan berbarengan dengan satu tanker bahan bakar yang lewat, yang memicu ledakan ketiga, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia.
Kelompok pemantau yang berpusat di Inggris tersebut mengatakan ledakan itu menghancurkan 15 rumah dan kendaraan.
Penyebab ledakan tersebut masih diselidiki. (Rima)
Koalisi anti-teror pimpinan AS juga telah mendukung Pasukan Demokratik Suriah (SDF), pimpinan Suku Kurdi, dalam kegiatan mereka terhadap posisi IS di Provinsi Deir Az-Zour dan Raqqa, ibu kota de fakto ISIS di Suriah Utara.
Kelompok Suku Kurdi, Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) atau yang juga dikenal dengan nama Pasukan Peshmerga, mengatakan, Rabu. keputusan Amerika Serika untuk mempersenjatai mereka dalam upaya melawan kelompok ISIS akan membantu mereka dan mempercepat kinerja mereka dalam memperoleh hasil yang diinginkan.
Mereka yakin akan bisa memainkan peran lebih besar dalam perang melawan terorisme.
"Kami yakin mulai saat ini, setelah keputusan bersejarah itu, (YPG) akan berperan lebih kuat, lebih berpengaruh dan lebih tegas dalam memerangi terorisme dengan cepat," Juru Bicara YPG Redur Xelil mengatakan dalam satu pernyataan tertulis.
Pejabat AS pada Selasa mengatakan Presiden Donald Trump telah menyetujui kebijakan untuk memasok senjata kepada petempur YPG guna mendukung operasi perebutan kembali Kota Raqqa di Suriah dari kelompok ISIS, walaupun pihak Turki mengkhawatirkan keputusan tersebut.
YPG telah menjadi mitra utama aliansi gabungan pimpinan AS dalam melawan kelompok ISIS.
Turki, salah satu anggota NATO, memandang YPG sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) --yang telah melakukan perlawanan di Turki selama tiga dasawarsa terakhir. Ankara telah melobi Washington untuk mengalihkan dukungannya kepada kelompok petempur dukungan Turki dalam operasi militer merebut Raqqa.
Dalam peristiwa berbeda, sedikitnya 20 orang tewas dalam ledakan yang mengguncang satu gudang senjata kelompok ISIS di Deir Az-Zour pada Rabu malam, kata satu kelompok pemantau.
Dua ledakan mengguncang satu rumah milik anggota ISIS yang digunakan untuk menyimpan senjata, dan berbarengan dengan satu tanker bahan bakar yang lewat, yang memicu ledakan ketiga, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia.
Kelompok pemantau yang berpusat di Inggris tersebut mengatakan ledakan itu menghancurkan 15 rumah dan kendaraan.
Penyebab ledakan tersebut masih diselidiki. (Rima)
loading...
Post a Comment