Banda Aceh - Enam pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Aceh telah selesai mengikuti debat publik yang diselenggarakan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh. Dalam debat tersebut, tiga pokok bahasan yang mengundang perhatian kandidat.
Bahasan pertama soal kesejahteraan. Semua kandidat memaparkan strategi masing-masing dalam meningkatkan kesejahteraan, dari membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya, hingga memberdayakan lahan tidur untuk perkebunan agar bisa menampung banyak tenaga kerja.
Ada tiga panelis dari akademisi, yaitu Saifuddin Bantasyam, Mawardi Ismail dan Nasir Azis, fokus mempertanyakan soal penanganan narkoba dan mitigasi bencana. Karena menurut panelis, dua isu ini menjadi perhatian publik, terutama isu narkoba.
Debat semakin menarik hingga mengundang tawa penonton dalam ruangan saat saling bertanya antar kandidat. Giliran pertama yang bertanya adalah kandidat nomor urut 5 Muzakir Manaf-TA Khalid.
Muzakir Manaf yang merupakan Wakil Gubernur Aceh non-aktif bahkan sempat menyinggung persoalan ketidak harmonisan antara dirinya dengan Zaini Abdullah, Gubernur Aceh non-aktif.
Zaini menjelaskan, selama memimpin tidak bekerja sendiri, tetapi dengan tim. Semua posisi ada tugas kerja masing-masing, termasuk tupoksi kerja Wakil Gubernur.
"Saudara bukan sopir saya, tapi saudara wakil gubernur," ucap Zaini dalam debat menanggapi pertanyaan dari Muzakir Manaf.
Hal lain yang menjadi perhatian debat kandidat adalah persoalan pendidikan. Diketahui, pendidikan di Aceh tahun 2016 ini terpuruk. Pada kesempatan itu, semua kandidat akan memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Sementara itu Ketua KIP Aceh, Ridwan Hadi sebelum debat dimulai mengajak seluruh rakyat Aceh untuk menggunakan hak pilihnya pada 15 Februari 2017 mendatang.
"Gunakan hak pilih, suara masyarakat akan menentukan masa depan," ajak Ridwan Hadi.
Di akhir sambutan, Ridwan Hadi menyampaikan slogan KIP Aceh, yang intinya meskipun pilihan berbeda, akan tetapi harus tetap bersatu dan bersaudara. "Izinkan kami sampaikan slogan KIP Aceh yaitu 'pilihan boleh berbeda, tetapi kita bersaudara' gunakan hak pilihnya," tukasnya.
Berikut Cagub-Cawagub Aceh nomor urut satu Tarmizi Karim-T Muchsalmina, nomor urut dua Zakaria Saman-HT Alaidinsyah, nomor urut tiga Abdullah Puteh-Sayed Mustafa, nomor urut empat Zaini Abdullah-Nasaruddin, nomor urut lima Muzakir Manaf-TA Khalid dan nomor enam Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah.(Mdk)
Bahasan pertama soal kesejahteraan. Semua kandidat memaparkan strategi masing-masing dalam meningkatkan kesejahteraan, dari membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya, hingga memberdayakan lahan tidur untuk perkebunan agar bisa menampung banyak tenaga kerja.
Ada tiga panelis dari akademisi, yaitu Saifuddin Bantasyam, Mawardi Ismail dan Nasir Azis, fokus mempertanyakan soal penanganan narkoba dan mitigasi bencana. Karena menurut panelis, dua isu ini menjadi perhatian publik, terutama isu narkoba.
Debat semakin menarik hingga mengundang tawa penonton dalam ruangan saat saling bertanya antar kandidat. Giliran pertama yang bertanya adalah kandidat nomor urut 5 Muzakir Manaf-TA Khalid.
Muzakir Manaf yang merupakan Wakil Gubernur Aceh non-aktif bahkan sempat menyinggung persoalan ketidak harmonisan antara dirinya dengan Zaini Abdullah, Gubernur Aceh non-aktif.
Zaini menjelaskan, selama memimpin tidak bekerja sendiri, tetapi dengan tim. Semua posisi ada tugas kerja masing-masing, termasuk tupoksi kerja Wakil Gubernur.
"Saudara bukan sopir saya, tapi saudara wakil gubernur," ucap Zaini dalam debat menanggapi pertanyaan dari Muzakir Manaf.
Hal lain yang menjadi perhatian debat kandidat adalah persoalan pendidikan. Diketahui, pendidikan di Aceh tahun 2016 ini terpuruk. Pada kesempatan itu, semua kandidat akan memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Sementara itu Ketua KIP Aceh, Ridwan Hadi sebelum debat dimulai mengajak seluruh rakyat Aceh untuk menggunakan hak pilihnya pada 15 Februari 2017 mendatang.
"Gunakan hak pilih, suara masyarakat akan menentukan masa depan," ajak Ridwan Hadi.
Di akhir sambutan, Ridwan Hadi menyampaikan slogan KIP Aceh, yang intinya meskipun pilihan berbeda, akan tetapi harus tetap bersatu dan bersaudara. "Izinkan kami sampaikan slogan KIP Aceh yaitu 'pilihan boleh berbeda, tetapi kita bersaudara' gunakan hak pilihnya," tukasnya.
Berikut Cagub-Cawagub Aceh nomor urut satu Tarmizi Karim-T Muchsalmina, nomor urut dua Zakaria Saman-HT Alaidinsyah, nomor urut tiga Abdullah Puteh-Sayed Mustafa, nomor urut empat Zaini Abdullah-Nasaruddin, nomor urut lima Muzakir Manaf-TA Khalid dan nomor enam Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah.(Mdk)
loading...
Post a Comment