![]() |
Foto: google |
StatusAceh.Net - Proses evakuasi warga sipil dan gerilyawan dari Aleppo timur dihentikan meski baru sehari berjalan. Rezim Suriah, gerilyawan dan warga saling tuding atas penghentian ini.
Pemimpin gerilyawan dan warga mengatakan, milisi dukungan Iran yang membantu Presiden Suriah Bashar al-Assad memblokir jalan menuju Idlib yang menjadi lokasi tujuan evakuasi.
Media pemerintah Suriah mengklaim, gerilyawan menyerang kendaraan yang digunakan untuk evakuasi dan menuding mereka telah melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan berusaha menyelundupkan persenjataan berat keluar Aleppo timur.
Perwakilan WHO, Bulan Sabit Merah Suriah dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) yang mengawasi proses evakuasi diminta segera meninggalkan jalur evakuasi, kata juru bicara WHO Elizabeth Hoff. Dia tak mengatakan siapa yang memerintahkan hal tersebut.
"Operasi (evakuasi) telah dibatalkan," kata Hoff. "Banyak sekali warga yang masih berada di dalam Aleppo timur, termasuk anak-anak dan wanita, yang ingin pergi."
Sebelumnya pada Kamis, terdapat laporan mengenai serangan yang dilakukan penembak jitu rezim Suriah di Ramousah. Sedikitnya satu orang tewas dan tiga lainnya terluka dalam insiden itu.
Hoff berasumsi keputusan penghentian proses evakuasi dibuat oleh militer Rusia yang juga ikut mengawasi operasi tersebut. Petugas PBB tidak dapat menjalin kontak dengan pejabat Suriah selama proses evakuasi pada Kamis.
Warga Aleppo yang masih terjebak, termasuk 8.000 lainnya yang sudah dievakuasi, mendesak intervensi dunia internasional untuk melindungi warga sipil dari serangan udara rezim dan Rusia yang mungkin akan kembali dilakukan.(Rimanews)
Pemimpin gerilyawan dan warga mengatakan, milisi dukungan Iran yang membantu Presiden Suriah Bashar al-Assad memblokir jalan menuju Idlib yang menjadi lokasi tujuan evakuasi.
Media pemerintah Suriah mengklaim, gerilyawan menyerang kendaraan yang digunakan untuk evakuasi dan menuding mereka telah melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan berusaha menyelundupkan persenjataan berat keluar Aleppo timur.
Perwakilan WHO, Bulan Sabit Merah Suriah dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) yang mengawasi proses evakuasi diminta segera meninggalkan jalur evakuasi, kata juru bicara WHO Elizabeth Hoff. Dia tak mengatakan siapa yang memerintahkan hal tersebut.
"Operasi (evakuasi) telah dibatalkan," kata Hoff. "Banyak sekali warga yang masih berada di dalam Aleppo timur, termasuk anak-anak dan wanita, yang ingin pergi."
Sebelumnya pada Kamis, terdapat laporan mengenai serangan yang dilakukan penembak jitu rezim Suriah di Ramousah. Sedikitnya satu orang tewas dan tiga lainnya terluka dalam insiden itu.
Hoff berasumsi keputusan penghentian proses evakuasi dibuat oleh militer Rusia yang juga ikut mengawasi operasi tersebut. Petugas PBB tidak dapat menjalin kontak dengan pejabat Suriah selama proses evakuasi pada Kamis.
Warga Aleppo yang masih terjebak, termasuk 8.000 lainnya yang sudah dievakuasi, mendesak intervensi dunia internasional untuk melindungi warga sipil dari serangan udara rezim dan Rusia yang mungkin akan kembali dilakukan.(Rimanews)
loading...
Post a Comment