![]() |
Pelajar dari berbagai sekolah tengah menghitung uang hasil donasi. (Lintang Fajar Nugrahani) |
HAFIDZ (17) siswa SMAN 1 Yogya menghitung satu persatu lembaran uang receh di depannya. Seragam putih abu-abunya kotor seharian dipakai. Wajahnya terlihat lelah, sesekali kantuk menyergap.
Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 tetapi ia dan belasan teman-teman berseragam SMA lainnya masih berkutat menghitung uang hasil donasi yang mereka kumpulkan. Wajah-wajah kurang tidur terlihat jelas sekali di wajah mereka.
Hari itu adalah hari kedua Hafidz bersama teman-temannya dari 35 sekolah di DIY turun ke jalan menggalang dana untuk korban gempa di Aceh. Semua berawal Rabu malam, 7 Desember 2016.
Setelah mendengar kabar gempa di Aceh, Hafidz, Dias (SMA 6), Athma (SMA 8), Alvin (SMTI) dan teman-teman SMA lain mulai berkumpul. Mereka kemudian merencanakan aksi penggalangan dana untuk Aceh yang mereka beri tajuk #AksiPelajarTanggap Aceh Memanggil.
Kegiatan #AksiPelajarTanggap sendiri bukan kali ini saja dilakukan. Sebelumnya pelajar dari berbagai sekolah ini pernah melakukan aksi bersama. Gempa Aceh membangkitkan kepedulian para pelajar, sehingga tanpa banyak membuang waktu, mereka membuat aksi penggalanggan dana yang dilaksanakan 9-15 Desember.
"Ada dua aksi yang kami lakukan. Yang pertama Aksi penggalangan dana di sekolah, yang kedua kami menggalang dana bersama turun ke jalan," papar Alvin siswa SMTI, Humas Aceh Memanggil.
Aksi turun ke jalan sendiri berlangung dari 11-13 Desember 2016. Bagi mereka libur sekolah mereka persembahkan untuk Aceh. "Kita harus bantu Mbak. Kita kan juga tahu gimana rasanya kena gempa," celetuk Dewi siswi SMA 2 Bantul di sela-sela aksi penggalangan dana di jalan.
Asal sekolah yang berbeda pun tak jadi hambatan. "Ini kan pengalaman pertama ikut. Jadi canggung sama temen dari SMA lain. Tapi makin lama makim akrab. Ternyata seru," ujar Cholis siswa SMAN 1 Sewon Yogyakarta.
Hasilnya, saat penghitungan penggalanggan dana hari terakhir, Jumat (16/12/2016) terkumpul dana sebesar Rp 183 juta, tepatnya seratus delapan puluh tiga juta, sembilanratus tiga puluh tiga ribu, seratus rupiah. Dana tersebut diserahkan pelajar kepada masyarakat Aceh melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT). (krjogja.com)
Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 tetapi ia dan belasan teman-teman berseragam SMA lainnya masih berkutat menghitung uang hasil donasi yang mereka kumpulkan. Wajah-wajah kurang tidur terlihat jelas sekali di wajah mereka.
Hari itu adalah hari kedua Hafidz bersama teman-temannya dari 35 sekolah di DIY turun ke jalan menggalang dana untuk korban gempa di Aceh. Semua berawal Rabu malam, 7 Desember 2016.
Setelah mendengar kabar gempa di Aceh, Hafidz, Dias (SMA 6), Athma (SMA 8), Alvin (SMTI) dan teman-teman SMA lain mulai berkumpul. Mereka kemudian merencanakan aksi penggalangan dana untuk Aceh yang mereka beri tajuk #AksiPelajarTanggap Aceh Memanggil.
Kegiatan #AksiPelajarTanggap sendiri bukan kali ini saja dilakukan. Sebelumnya pelajar dari berbagai sekolah ini pernah melakukan aksi bersama. Gempa Aceh membangkitkan kepedulian para pelajar, sehingga tanpa banyak membuang waktu, mereka membuat aksi penggalanggan dana yang dilaksanakan 9-15 Desember.
"Ada dua aksi yang kami lakukan. Yang pertama Aksi penggalangan dana di sekolah, yang kedua kami menggalang dana bersama turun ke jalan," papar Alvin siswa SMTI, Humas Aceh Memanggil.
Aksi turun ke jalan sendiri berlangung dari 11-13 Desember 2016. Bagi mereka libur sekolah mereka persembahkan untuk Aceh. "Kita harus bantu Mbak. Kita kan juga tahu gimana rasanya kena gempa," celetuk Dewi siswi SMA 2 Bantul di sela-sela aksi penggalangan dana di jalan.
Asal sekolah yang berbeda pun tak jadi hambatan. "Ini kan pengalaman pertama ikut. Jadi canggung sama temen dari SMA lain. Tapi makin lama makim akrab. Ternyata seru," ujar Cholis siswa SMAN 1 Sewon Yogyakarta.
Hasilnya, saat penghitungan penggalanggan dana hari terakhir, Jumat (16/12/2016) terkumpul dana sebesar Rp 183 juta, tepatnya seratus delapan puluh tiga juta, sembilanratus tiga puluh tiga ribu, seratus rupiah. Dana tersebut diserahkan pelajar kepada masyarakat Aceh melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT). (krjogja.com)
loading...
Post a Comment