Jakarta - Salah satu tempat ziarah yang sering dikunjungi jemaah haji adalah makam Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Lokasinya berada di areal Masjid Nabawi, Madinah.
Masjid Nabawi adalah salah satu masjid terbesar di dunia. Salah satu keistimewaan masjid yang terletak di Madinah, Arab Saudi ini adalah adanya Raudhah yang merupakan salah satu tempat mustajab untuk berdoa.
Dikutip dari buku 'Amalan di Tanah Suci: Membantu Haji & Umrah Anda Lebih Produktif' karya H Rafiq Jauhary, Jumat (23/9/2016), makam Rasulullah dulunya tidak berada di dalam masjid, namun ada di dalam rumah Aisyah. Makamnya berupa gundukan tanah setinggi dua jengkal.
"Mengenai tempat penguburan ini setiap Nabi memiliki keistimewaan dibandingkan manusia lainnya. Jika kita meninggal maka diperintahkan untuk dikuburukan di pemakaman umum, akan tetapi jenazah para Nabi dikuburkan di tempat ia meninggal. Karena Rasulullah meninggal di rumah Aisyah, maka dimakamkan di tempat itu," tulis Rafiq.
Di samping makam Rasulullah, ada makam Abu Bakar Sidiq dan Umar bin Khattab. Saat Masjid Nabawi diperluas, maka rumah Aisyah posisinya berada di dalam kompleks Masjid Nabawi.
Selanjutnya di masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, dibangun tembok tinggi sekitar 5 meter di sekeliling makam Rasulullah. Pembangunan tembok ini bertujuan agar tidak ada yang melakukan perbuatan syirik di sekitar makam.
"Letak makam Rasulullah, Abu Bakar dan Umar tepat bersebelahan dengan wilayah Raudhah," kata Rafiq.
Tidak ada doa khusus ketika mengunjungi makam nabi, yang terpenting adalah doa untuk kebaikan Rasulullah dan kedua sahabatnya yaitu: Assalamu'alaika ya Rasulullah, assalamu'alaika ya aba bakr, assalamu'alaika ya umara-bnal khattab.
"Berdoa juga sebaiknya menghadap kiblat bukan menghadap ke arah kuburan. Tidak meratap di pagar makam," pungkasnya.(detik.com)
Masjid Nabawi adalah salah satu masjid terbesar di dunia. Salah satu keistimewaan masjid yang terletak di Madinah, Arab Saudi ini adalah adanya Raudhah yang merupakan salah satu tempat mustajab untuk berdoa.
Dikutip dari buku 'Amalan di Tanah Suci: Membantu Haji & Umrah Anda Lebih Produktif' karya H Rafiq Jauhary, Jumat (23/9/2016), makam Rasulullah dulunya tidak berada di dalam masjid, namun ada di dalam rumah Aisyah. Makamnya berupa gundukan tanah setinggi dua jengkal.
"Mengenai tempat penguburan ini setiap Nabi memiliki keistimewaan dibandingkan manusia lainnya. Jika kita meninggal maka diperintahkan untuk dikuburukan di pemakaman umum, akan tetapi jenazah para Nabi dikuburkan di tempat ia meninggal. Karena Rasulullah meninggal di rumah Aisyah, maka dimakamkan di tempat itu," tulis Rafiq.
Di samping makam Rasulullah, ada makam Abu Bakar Sidiq dan Umar bin Khattab. Saat Masjid Nabawi diperluas, maka rumah Aisyah posisinya berada di dalam kompleks Masjid Nabawi.
Selanjutnya di masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, dibangun tembok tinggi sekitar 5 meter di sekeliling makam Rasulullah. Pembangunan tembok ini bertujuan agar tidak ada yang melakukan perbuatan syirik di sekitar makam.
"Letak makam Rasulullah, Abu Bakar dan Umar tepat bersebelahan dengan wilayah Raudhah," kata Rafiq.
Tidak ada doa khusus ketika mengunjungi makam nabi, yang terpenting adalah doa untuk kebaikan Rasulullah dan kedua sahabatnya yaitu: Assalamu'alaika ya Rasulullah, assalamu'alaika ya aba bakr, assalamu'alaika ya umara-bnal khattab.
"Berdoa juga sebaiknya menghadap kiblat bukan menghadap ke arah kuburan. Tidak meratap di pagar makam," pungkasnya.(detik.com)
loading...
Post a Comment