 |
| Ilustrasi |
StatusAceh.Net - Seorang penderita HIV/AIDS tak dikenal meninggal dunia di RSU Datu Beru Takengon, Aceh Tengah, Aceh, Kamis (8/9/2016). Korban yang diketahui bekerja di salah satu salon di Takengon tersebut sebelumnya sempat dirawat di ruang isolasi sejak 5 September lalu.
"Pasien ini diantar oleh temannya ke RSU Datu Beru saat itu, jenis kelamin pria, usia lebih kurang 30 tahun, pekerja salon di kawasan terminal," ujar dr Hardi Yanis, Direktur RSU Datu Beru Takengon, saat dihubungi via telepon seluler, Kamis (8/9/2016).
Pria tersebut, lanjut Hardi, tidak memiliki identitas dalam bentuk apa pun sehingga pihak rumah sakit mengalami kesulitan untuk mencari pihak keluarganya.
"Dari informasi yang ada, korban merupakan warga Sumatera Utara. Sayangnya tidak memiliki identitas seperti KTP dan identitas lainnya," ucapnya.
"Sehari setelah diterima pihak rumah sakit, pasien ini dipastikan terinfeksi AIDS setelah kami lakukan pemeriksaan. Pasien meninggal Kamis dini hari sekitar pukul 00.15 WIB," lanjut Hardi.
Menurut Hardi, kondisi korban sebelum meninggal memang sudah sangat memprihatinkan. Kemungkinan besar, lanjutnya, selama tinggal di Takengon, kondisi kesehatannya tidak pernah diperiksa.
"Sampai siang ini, kami belum mendapat alamat keluarga dari korban. Kami koordinasi dengan pihak kepolisian dan dinas sosial karena bingung mau dikuburkan ke mana. Kalau sampai besok tidak ada kejelasan, jenazah korban harus dikuburkan karena sudah terkena jenis penyakit infeksius," ungkap Hardi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh KOMPAS.com, almarhum memiliki sejumlah panggilan selama hidupnya, di antaranya Maya, Sardin dan kerap juga dipanggil Marwan. (kompas.com)
"Pasien ini diantar oleh temannya ke RSU Datu Beru saat itu, jenis kelamin pria, usia lebih kurang 30 tahun, pekerja salon di kawasan terminal," ujar dr Hardi Yanis, Direktur RSU Datu Beru Takengon, saat dihubungi via telepon seluler, Kamis (8/9/2016).
Pria tersebut, lanjut Hardi, tidak memiliki identitas dalam bentuk apa pun sehingga pihak rumah sakit mengalami kesulitan untuk mencari pihak keluarganya.
"Dari informasi yang ada, korban merupakan warga Sumatera Utara. Sayangnya tidak memiliki identitas seperti KTP dan identitas lainnya," ucapnya.
"Sehari setelah diterima pihak rumah sakit, pasien ini dipastikan terinfeksi AIDS setelah kami lakukan pemeriksaan. Pasien meninggal Kamis dini hari sekitar pukul 00.15 WIB," lanjut Hardi.
Menurut Hardi, kondisi korban sebelum meninggal memang sudah sangat memprihatinkan. Kemungkinan besar, lanjutnya, selama tinggal di Takengon, kondisi kesehatannya tidak pernah diperiksa.
"Sampai siang ini, kami belum mendapat alamat keluarga dari korban. Kami koordinasi dengan pihak kepolisian dan dinas sosial karena bingung mau dikuburkan ke mana. Kalau sampai besok tidak ada kejelasan, jenazah korban harus dikuburkan karena sudah terkena jenis penyakit infeksius," ungkap Hardi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh KOMPAS.com, almarhum memiliki sejumlah panggilan selama hidupnya, di antaranya Maya, Sardin dan kerap juga dipanggil Marwan. (kompas.com)
loading...
Post a Comment