Sebelum dana Otsus habis berpikirlah dan bagaimana mengisinya?
StatusAceh.Net - Ini butuh kecerdasan untuk mengisinya, butuh sikap inovatif dan kreatif untuk menggali potensi yang ada dari pemimpin daerah bersama pemerintah pusat, mengantikan sumber dana Otsus.
Sekali lagi, kata SBY, gunakan sebaik-sebaiknya, jangan korupsi! SBY yakin, pasti ketemu sumber-sumber pendanaan lain. "Jika ekonomi tubuh dan bergerak, pasti ada pemasukan untuk daerah. Dengan otonomi luas yang dimiliki Aceh, mestinya Pemerintah Aceh tidak boleh lagi bergantung penuh pada pemerintah pusat," kata SBY.
Karena itu, pemimpin Aceh ke depan memiliki tanggungjawab besar dan berat, sebab (negara) sudah diberikan semua. Jangan lagi ada persepsi: wah, Jakarta belum ikhlas dan semua berpulang pada Jakarta, padahal semua sudah diberikan. Banyak sekali peluang dan ruang bagi Aceh untuk mengatur dirinya sendiri.
Tapi, investasi memang masih minus di Aceh? "Saya melihatnya begini, soal keamanan sudah Ok lah, sudah sepuluh tahun lebih. Aceh relatif aman, kalau sekali-lagi ada letupan, itu biasa daerah lain juga ada," kata SBY.
Menurut SBY, kalau masalah keamanan sudah stabil, pertanyaannya adalah bagaimana sikap pemimpin di Aceh dan kebijakan daerah terhadap investor? Apakah welcome, silahkan berinvestasi di Aceh? "Katakan, inilah kemudahan yang kami berikan, ini jaminannya."
Menurut SBY, kalau itu klop pasti menarik dan investasi akandatang ke Aceh. Jadi perlu ada political will dari gubernur, para bupati dan walikota. "Ingat! kalau politik belum stabil, investor juga mikir-mikir. Karena itu insptropeksi diri dan evaluasi," tegas SBY.
SBY pernah memberi koreksi saat masih menjadi presiden. "Ingat! lapangan pekerjaan belum banyak. Jangan sampai, setelah konflik tergoda lagi untuk membuat kegiatan yang aneh-aneh atau naik gunung."
Karena itulah, tugas gubernur, para bupati dan walikota untuk menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin, agar rakyat tidak tergoda untuk berbuat yang tidak baik dan aneh-aneh tadi. Caranya banyak, bisa perkebunan, pertanian, industri menengah dan kecil. Ini penting, agar godaan seperti dulu tidak kembali.
Adil dalam konteks ini adalah apakah alokasi dana yang besar dari pemerintah pusat dan nasional sudah digunakan dengan baik oleh gubernur, para bupati dan walikota? Artinya, para pemimpin yang ada di Aceh saat ini bisa memastikan, apakah alokasi dana yang besar itu, sudah digunakan dengan baik dan tepat sasaran? Sebab, ketika dana Otusus itu berakhir, tidak ada penyesalan di kemudian hari. Karena dana Otsus itu sendiri ada batas akhirnya.
Kalau memang tantanganya soal lapangan pekerjaan, kata SBY, maka ciptakan lapangan pekerjaan. "Saya tidak tahu, kalau presiden saat ini berakhir, apakah presiden mendatang akan meneruskan kebijakan ini? Katakanlah tidak ada lagi dana Otsus, tapi masih bisa dialokasikan melalui APBN. Kuncinya adalah, selama ada dana Otsus gunakan dengan baik, jangan ada korupsi, jangan salah sasaran dan untuk yang tidak-tidak!"***
StatusAceh.Net - Ini butuh kecerdasan untuk mengisinya, butuh sikap inovatif dan kreatif untuk menggali potensi yang ada dari pemimpin daerah bersama pemerintah pusat, mengantikan sumber dana Otsus.
Sekali lagi, kata SBY, gunakan sebaik-sebaiknya, jangan korupsi! SBY yakin, pasti ketemu sumber-sumber pendanaan lain. "Jika ekonomi tubuh dan bergerak, pasti ada pemasukan untuk daerah. Dengan otonomi luas yang dimiliki Aceh, mestinya Pemerintah Aceh tidak boleh lagi bergantung penuh pada pemerintah pusat," kata SBY.
Karena itu, pemimpin Aceh ke depan memiliki tanggungjawab besar dan berat, sebab (negara) sudah diberikan semua. Jangan lagi ada persepsi: wah, Jakarta belum ikhlas dan semua berpulang pada Jakarta, padahal semua sudah diberikan. Banyak sekali peluang dan ruang bagi Aceh untuk mengatur dirinya sendiri.
Tapi, investasi memang masih minus di Aceh? "Saya melihatnya begini, soal keamanan sudah Ok lah, sudah sepuluh tahun lebih. Aceh relatif aman, kalau sekali-lagi ada letupan, itu biasa daerah lain juga ada," kata SBY.
Menurut SBY, kalau masalah keamanan sudah stabil, pertanyaannya adalah bagaimana sikap pemimpin di Aceh dan kebijakan daerah terhadap investor? Apakah welcome, silahkan berinvestasi di Aceh? "Katakan, inilah kemudahan yang kami berikan, ini jaminannya."
Menurut SBY, kalau itu klop pasti menarik dan investasi akandatang ke Aceh. Jadi perlu ada political will dari gubernur, para bupati dan walikota. "Ingat! kalau politik belum stabil, investor juga mikir-mikir. Karena itu insptropeksi diri dan evaluasi," tegas SBY.
SBY pernah memberi koreksi saat masih menjadi presiden. "Ingat! lapangan pekerjaan belum banyak. Jangan sampai, setelah konflik tergoda lagi untuk membuat kegiatan yang aneh-aneh atau naik gunung."
Karena itulah, tugas gubernur, para bupati dan walikota untuk menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin, agar rakyat tidak tergoda untuk berbuat yang tidak baik dan aneh-aneh tadi. Caranya banyak, bisa perkebunan, pertanian, industri menengah dan kecil. Ini penting, agar godaan seperti dulu tidak kembali.
Adil dalam konteks ini adalah apakah alokasi dana yang besar dari pemerintah pusat dan nasional sudah digunakan dengan baik oleh gubernur, para bupati dan walikota? Artinya, para pemimpin yang ada di Aceh saat ini bisa memastikan, apakah alokasi dana yang besar itu, sudah digunakan dengan baik dan tepat sasaran? Sebab, ketika dana Otusus itu berakhir, tidak ada penyesalan di kemudian hari. Karena dana Otsus itu sendiri ada batas akhirnya.
Kalau memang tantanganya soal lapangan pekerjaan, kata SBY, maka ciptakan lapangan pekerjaan. "Saya tidak tahu, kalau presiden saat ini berakhir, apakah presiden mendatang akan meneruskan kebijakan ini? Katakanlah tidak ada lagi dana Otsus, tapi masih bisa dialokasikan melalui APBN. Kuncinya adalah, selama ada dana Otsus gunakan dengan baik, jangan ada korupsi, jangan salah sasaran dan untuk yang tidak-tidak!"***
Sumber: modusaceh.co
loading...
Post a Comment