Banda Aceh – Komunitas Aceh Peduli ASI menyampaikan dukungan terhadap Peraturan Gubernur Aceh Nomor 49 tahun 2016 Tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif yang mengatur tentang cuti hamil selama 20 hari dan cuti melahirkan selama enam bulan bagi Pegawai Negeri Sipil dan tenaga kontrak, dan lainya yang bekerja di jajaran Pemerintah Aceh.
Hal tersebut disampaikan Ketua Komunitas Peduli ASI, dr. Aslinar, Sp. A dalam pertemuannya dengan Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah di Pendopo Gubernur, Kamis (25/8). dr. Aslinar yang datang bersama sejumlah pengurus komunitas tersebut sangat mengapresiasi langkah yang di ambil oleh Gubernur Aceh untuk menerbitkan Pergub Tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.
“Dengan Pergub tersebut, tidak ada alasan lagi bagi para ibu untuk tidak memberikan ASI Eksklusif dengan alasan pekerjaan karena sudah diberikan cuti selama enam bulan setelah melahirkan,” kata dr. Aslinar yang berprofesi sebagai dokter spesialis anak.
dr. Aslinar juga menyampaikan bahwa saat ini cakupan ASI Ekslusif di Aceh hanya 30 persen. Untuk itu ia sangat berharap agar para ibu mendapat edukasi yang cukup tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif sehingga dapat mendorong mereka untuk memberikan ASI Eksklusif kepada bayi.
dr. Aslinar berharap dengan lahirnya Pergub tersebut, seluruh Rumah Sakit di Aceh menerapkan program 10 langkah menuju keberhasilan menyusui, baik itu dengan mengeluarkan kebijakan tentang pemberian ASI, penyuluhan kepada ibu hamil, rawat gabung ibu dan bayi dan sebagainya.
“Kita harap dengan adanya Pergub ini akan membangkitkan semangat para ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi,” ujar dr. Aslinar
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif membenarkan bahwa tingkat pemberian ASI Eksklusif saat ini masih rendah.
Menurutnya, ada banyak faktor yang menjadi penyebab kegagalan pemberian ASI Eksklusif seperti kurangnya sosialisasi, minimnya fasilitas atau sarana, pelatihan dan sebagainya. “faktor yang paling sering adalah alasan bekerja,” kata dr. Hanif.
dr. Hanif mengatakan, akan melakukan berbagai langkah seperti sosialisasi dan promosi kesehatan tentang ASI di seluruh Rumah Sakit maupun instansi kesehatan lainya agar program ASI Eksklusif dapat terlaksana sesuai dengan harapan. Gubernur Aceh dr, H. Zaini Abdullah sangat berterima kasih atas dukungan yang disampaikan oleh Komunitas Aceh Peduli ASI. Sebagai daerah yang menerapkan Syariat Islam kata Zaini, sudah seharusnya Aceh menjalankan tuntutan agama agar setiap ibu menyusui dan memberi ASI.
“Bagi saya tidak ada alasan apapun, kita harus buat perubahan. Kalau kita ingin generasi yang sehat, generasi yang lebih baik di masa yang akan datang, kita harus mulai dari sejak mereka lahir,” kata Zaini.
Untuk itu, Zaini Abdullah meminta agar Dinas Kesehatan atau Komunitas yang peduli terhadap pemberian ASI Eksklusif melakukan sosialisasi melalui seminar, pertemuan dan berbagai langkah lainya agar para ibu termotivasi untuk memberikan ASI Eksklusif.
“Kalau perlu, bentuk tim dan turun kelapangan, buat program rutin sehingga semuanya bisa terealisasikan,” tegas Zaini.(Rill)
loading...
Post a Comment