![]() |
Batu mulia, Idocrase, asal Aceh koleksi Rudi Gunawan, Senin (29/8/2016). |
Medan - Setiap daerah di Indonesian miliki batu mulia dengan ciri khas dan jenis berbeda. Hal ini diakibatkan kandungan mineral yang berbeda di setiap daerah.
Kolektor Batu Akik, Rudi Gunawan mengatakan, bahwa ada ribuan jenis batu mulia di Indonesia. Termasuk Batu Janggus yang berasal dari Sumatera Utara.
"Batu di Indonesia jenisnya ada ribuan. Kalau di Sumut terkenal dengan batu Janggus. Ini batu jenis Chalcedony. Berkarakter bening, kalau kita senter tembusan cahayanya besar," sebut Rudi Gunawan kepada www.tribun-medan.com di Palladium Mall, Senin (29/8/2016).
Ia mengungkapkan bahwa batu ini kalah popular dengan batu daerah lain. Hungga kini Pemerintah Sumatera Utara belum terlihat mempromosikan batu jenis ini.
"Daerah temuannya di Langkat. Memang secara nasional batu ini belum begitu terkenal. Hanya kita di sumut yang kenal. Karakter batu belum dapat, pemerintah juga belum belum pamerkan batu ini. Nama batu Janggus juga hanya sesama kita pecinta batu saja yang tahu," sebut pria kelahiran 1 November 1988 ini.
Kini batu ini jarang diperjualbelikan, Rudi menyebutkan walau asli Sumut, pembeli batu di Sumut lebih menyukai batu Aceh dan batu asal daerah lainnya.
"Pembeli di Sumut minatnya sama batu Garut, Pacitan, dan Aceh. Karakter batu ini lebih jelas. Mungkin kandungan mineral di sana lebih baik dari di Sumut," tandas Rudi.
(cr2/tribun-medan.com)
Kolektor Batu Akik, Rudi Gunawan mengatakan, bahwa ada ribuan jenis batu mulia di Indonesia. Termasuk Batu Janggus yang berasal dari Sumatera Utara.
"Batu di Indonesia jenisnya ada ribuan. Kalau di Sumut terkenal dengan batu Janggus. Ini batu jenis Chalcedony. Berkarakter bening, kalau kita senter tembusan cahayanya besar," sebut Rudi Gunawan kepada www.tribun-medan.com di Palladium Mall, Senin (29/8/2016).
Ia mengungkapkan bahwa batu ini kalah popular dengan batu daerah lain. Hungga kini Pemerintah Sumatera Utara belum terlihat mempromosikan batu jenis ini.
"Daerah temuannya di Langkat. Memang secara nasional batu ini belum begitu terkenal. Hanya kita di sumut yang kenal. Karakter batu belum dapat, pemerintah juga belum belum pamerkan batu ini. Nama batu Janggus juga hanya sesama kita pecinta batu saja yang tahu," sebut pria kelahiran 1 November 1988 ini.
Kini batu ini jarang diperjualbelikan, Rudi menyebutkan walau asli Sumut, pembeli batu di Sumut lebih menyukai batu Aceh dan batu asal daerah lainnya.
"Pembeli di Sumut minatnya sama batu Garut, Pacitan, dan Aceh. Karakter batu ini lebih jelas. Mungkin kandungan mineral di sana lebih baik dari di Sumut," tandas Rudi.
(cr2/tribun-medan.com)
loading...
Post a Comment