Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyebut pemerintah tak perlu membayar tebusan Rp15 miliar yang diminta kelompok bersenjata Abu Sayyaf untuk membebaskan 10 WNI yang disandera.
Wakil Komisi I DPR Mutya Hafiz menyesalkan peryataan Menhan tersebut. Pasalnya, dia menilai pernyataan Menhan ini dapat memancing emosi kelompok Abu Sayyaf.
"Dalam menangani sandera, Pernyataan Menhan ini, satu, tidak perlu, dua, tidak solutif, tiga, dapat memancing emosi penyandera," kata Mutya saat dihubungi, Jumat (8/4/2016).
Mantan presenter yang pernah disandra kelompok mujahidin Irak ini meminta semua pihak harus menahan ucapan-ucapan yang dapat kontraproduktif, terutama mejelang deadline waktu yang diberikan penyandera.
"Menhan harus faham ini. Jika perlu memberi informasi kepada wartawan, berikan jika memang ada perkembangan terbaru, jika belum ada ya tidak perlu buat pernyataan, khawatir dapat kontraproduktif," tandasya.(RIMA)
Wakil Komisi I DPR Mutya Hafiz menyesalkan peryataan Menhan tersebut. Pasalnya, dia menilai pernyataan Menhan ini dapat memancing emosi kelompok Abu Sayyaf.
"Dalam menangani sandera, Pernyataan Menhan ini, satu, tidak perlu, dua, tidak solutif, tiga, dapat memancing emosi penyandera," kata Mutya saat dihubungi, Jumat (8/4/2016).
Mantan presenter yang pernah disandra kelompok mujahidin Irak ini meminta semua pihak harus menahan ucapan-ucapan yang dapat kontraproduktif, terutama mejelang deadline waktu yang diberikan penyandera.
"Menhan harus faham ini. Jika perlu memberi informasi kepada wartawan, berikan jika memang ada perkembangan terbaru, jika belum ada ya tidak perlu buat pernyataan, khawatir dapat kontraproduktif," tandasya.(RIMA)
loading...
Post a Comment