Aceh Jaya – Putroe Sambino Meutuah (19) akhirnya berhasil melakukan Solo fligh. Solo Fligh adalah menerbangkan pesawat tanpa didampingi oleh pelatih.
“Alhamdulillah, Putroe berhasil landing tadi, pukul 12. Duh, sempat berdebar juga. Tapi, alhamdulillah. Semua lancar,” kata Darwati A Gani dalam perjalanan menuju Aceh Jaya.
Ya, hati ibu mana yang tidak galau kala harus pasrah melepas anaknya menerbangkan pesawat sendirian tanpa pendamping. Keadaan galau inilah yang sempat dialami Darwati A Gani.
Darwati yang sedang dalam perjalanan ke Aceh Jaya menyampaikan bahwa anaknya, Putroe Sambinoe Meutuah (19) hari ini melakukan Solo Fligh di Aerodrome Nusawiru-Pangandaran. Solo flight yaitu terbang tanpa didampingi oleh pelatih sebagai bagian dari latihan.
“Perasaaan saya galau, tidak menentu. Antara gundah, tegang, dan terkadang juga ada rasa bangga, kagum, dan terharu. Anak saya PSM hari ini terbang solo di udara,” katanya.
Pilot Putri Pertama Asal Aceh
Darwati mengatakan bahwa anaknya Putroe Sambinoe Meutuah (PSM) memilih sekolah penerbangan di Bandung Pilot Academi.
“Biasanya dia terbang latih pakai pendamping, kali ini harus terbang sendiri. Keputusan di udara semua ditangan dia, tanpa campur tangan pelatih lagi. Aduh, gimana ya, mohon doanya ya,” katanya lagi.
Meski sedang dilanda galau, anggota DPRA ini menyampaikan rasa bangganya kepada PSM. Rasa bangga dan terharu memenuhi hatinya begitu tahu jika anaknya berhasil landing.
Dengan berhasilnya PSM menerbangkan pesawat itu artinya Putroe Sambinoe Meutuah menjadi pilot Putri pertama asal Aceh.
Darwati berkisah jika PSM juga aktif dan menonjol di sekolahnya.
“Di kelasnya dia yang terbang pertama. Saat belajar teori dia juga selalu dapat nilai tertinggi. Dia memang sangat ingin disitu, padahal udah lewat undangan di Tehnik Geo Fisika,” kisahnya.
Darwati A Gani hari ini, Kamis (28/4/2016) melakukan kegiatan silahturahmi, sekaligus melakukan kegiatan terkait lingkungan, yaitu melepas Tukik (anak penyu) di Pantai Pasi Panga. [*] Sumber: acehtrend.co
“Alhamdulillah, Putroe berhasil landing tadi, pukul 12. Duh, sempat berdebar juga. Tapi, alhamdulillah. Semua lancar,” kata Darwati A Gani dalam perjalanan menuju Aceh Jaya.
Ya, hati ibu mana yang tidak galau kala harus pasrah melepas anaknya menerbangkan pesawat sendirian tanpa pendamping. Keadaan galau inilah yang sempat dialami Darwati A Gani.
Darwati yang sedang dalam perjalanan ke Aceh Jaya menyampaikan bahwa anaknya, Putroe Sambinoe Meutuah (19) hari ini melakukan Solo Fligh di Aerodrome Nusawiru-Pangandaran. Solo flight yaitu terbang tanpa didampingi oleh pelatih sebagai bagian dari latihan.
“Perasaaan saya galau, tidak menentu. Antara gundah, tegang, dan terkadang juga ada rasa bangga, kagum, dan terharu. Anak saya PSM hari ini terbang solo di udara,” katanya.
Pilot Putri Pertama Asal Aceh
Darwati mengatakan bahwa anaknya Putroe Sambinoe Meutuah (PSM) memilih sekolah penerbangan di Bandung Pilot Academi.
“Biasanya dia terbang latih pakai pendamping, kali ini harus terbang sendiri. Keputusan di udara semua ditangan dia, tanpa campur tangan pelatih lagi. Aduh, gimana ya, mohon doanya ya,” katanya lagi.
Meski sedang dilanda galau, anggota DPRA ini menyampaikan rasa bangganya kepada PSM. Rasa bangga dan terharu memenuhi hatinya begitu tahu jika anaknya berhasil landing.
Dengan berhasilnya PSM menerbangkan pesawat itu artinya Putroe Sambinoe Meutuah menjadi pilot Putri pertama asal Aceh.
Darwati berkisah jika PSM juga aktif dan menonjol di sekolahnya.
“Di kelasnya dia yang terbang pertama. Saat belajar teori dia juga selalu dapat nilai tertinggi. Dia memang sangat ingin disitu, padahal udah lewat undangan di Tehnik Geo Fisika,” kisahnya.
Darwati A Gani hari ini, Kamis (28/4/2016) melakukan kegiatan silahturahmi, sekaligus melakukan kegiatan terkait lingkungan, yaitu melepas Tukik (anak penyu) di Pantai Pasi Panga. [*] Sumber: acehtrend.co
loading...
Post a Comment