Tamiang -- Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah, bersilaturrahmi dengan para Tokoh Kabupaten Aceh Tamiang, di Dayah Sabiul Ulum, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, Selasa (5/4). Selain silaturahmi, kedatangan gubernur sekaligus menghadiri peringatan maulid dan haul ke 28 dayah tersebut serta memberikan bantuan bencana kekeringan yang terjadi di kawasan itu.
Gubernur menyebutkan, bersilaturrahmi ke Tamiang, tak ubahnya bagai pulang kampung. Gubernur Zaini dikenal pernah bertugas sebagai dokter di Kuala Simpang pada tahun 1970-an silam. "Daerah ini tidak asing bagi saya. Saya seperti kembali ke rumah," ujar Gubernur Zaini.
Gubernur menegaskan, pembangunan dayah penting dilakukan di Aceh. Kepedulian pemerintah tampak dari besarnya anggaran yang disediakan untuk pendidikan, dan pemberian intensif kepada guru-guru dayah. Pemerintah, kata gubernur, mengalokasikan dana hingga 20 persen dari total belanja APBA, untuk pendidikan.
Kehadiran dayah sebagai pendidikan di Aceh, kata gubernur, harus bisa memperkuat keimanan masyarakat, dan mencetak kader agama di Aceh.
Apalagi, melihat banyaknya persoalan terjadi di Aceh. Baru-baru ini, kata gubernur, ditemukan ladang ganja yang jumlahnya seratusan hektar lebih. Belum lagi fenomena ajaran sesat, LGBT dan pergaulan bebas. Karena itu, peran dayah dianggap sangat penting untuk mengembalikan moral masyarakat sehingga kembali pada jalur yang benar. "Orang terdepan di masa depan. Mari kita bina mereka, kepada anak-anak, timbalah ilmu. Kalian adalah pemimpin di masa depan," ujar gubernur.
Gubernur meminta, pembangunan dayah Sabiul Ulum untuk terus ditingkatkan. Terlihat, masih banyak orang pancang bangunan yang belum.selesai dan mushalla yang bergoyang saat tahlil. "InsyaAllah akan dibantu. Tahun ini akan dibantu satu miliar untuk pembangunan, dan tahun depan InsyaAllah akan dibantu lagi," ujar gubernur.
Gubernur kembali menegaskan, Pemerintah Aceh sangat konsisten dan mendukung sepenuhnya penegakan syariat Islam di Aceh. Salah satu cara, kata gubernur, adalah dengan membangun dayah di berbagai pelosok di Aceh. Tahun ini saja pemerintah telah memberikan bantuan Badan Dayah sebesar 230 miliar untuk penguatan dan perkembangan dayah.
"Ke depan juga intensif guru di Aceh akan kita tingkatkan. Mereka adalah para pendidik yang harus selalu kita perhatikan," ujar gubernur.
Untuk mendukung syariat Islam, pemerintah, lanjut gubernur, sejak 2012-2015 mengalokasikan dana yang besar untuk pembangunan masjid, meunasah dan dayah di berbagai daerah di Aceh. Dalam tiga tahun itu, sebanyak 1.238 masjid dibangun, 1.363 meunasah, dan 247 dayah yang memperoleh pembangunan. "Semua dilakukan salam rangka pembinaan menuju terlaksananya syariat Islam di Aceh," ujar gubernur.
Abu Muhammad Yahya Yahya Husain S.Sos.I, Pimpinan Dayah Sabiul Ulum, berterimakasih atas kunjungan gubernur ke dayah yang ia pimpin. Kehadiran gubernur, katanya, sebagai bukti pemerintah peduli kepada pendidikan dayah dan kepada syariat Islam di Aceh.
"Semoga kehadiran gubernur dapat lebih meningkatkan silaturahmi dan bisa menjadi motovasi bagi santri," ujar Abu Muhammad Yahya.
Gubernur menyebutkan, bersilaturrahmi ke Tamiang, tak ubahnya bagai pulang kampung. Gubernur Zaini dikenal pernah bertugas sebagai dokter di Kuala Simpang pada tahun 1970-an silam. "Daerah ini tidak asing bagi saya. Saya seperti kembali ke rumah," ujar Gubernur Zaini.
Gubernur menegaskan, pembangunan dayah penting dilakukan di Aceh. Kepedulian pemerintah tampak dari besarnya anggaran yang disediakan untuk pendidikan, dan pemberian intensif kepada guru-guru dayah. Pemerintah, kata gubernur, mengalokasikan dana hingga 20 persen dari total belanja APBA, untuk pendidikan.
Kehadiran dayah sebagai pendidikan di Aceh, kata gubernur, harus bisa memperkuat keimanan masyarakat, dan mencetak kader agama di Aceh.
Apalagi, melihat banyaknya persoalan terjadi di Aceh. Baru-baru ini, kata gubernur, ditemukan ladang ganja yang jumlahnya seratusan hektar lebih. Belum lagi fenomena ajaran sesat, LGBT dan pergaulan bebas. Karena itu, peran dayah dianggap sangat penting untuk mengembalikan moral masyarakat sehingga kembali pada jalur yang benar. "Orang terdepan di masa depan. Mari kita bina mereka, kepada anak-anak, timbalah ilmu. Kalian adalah pemimpin di masa depan," ujar gubernur.
Gubernur meminta, pembangunan dayah Sabiul Ulum untuk terus ditingkatkan. Terlihat, masih banyak orang pancang bangunan yang belum.selesai dan mushalla yang bergoyang saat tahlil. "InsyaAllah akan dibantu. Tahun ini akan dibantu satu miliar untuk pembangunan, dan tahun depan InsyaAllah akan dibantu lagi," ujar gubernur.
Gubernur kembali menegaskan, Pemerintah Aceh sangat konsisten dan mendukung sepenuhnya penegakan syariat Islam di Aceh. Salah satu cara, kata gubernur, adalah dengan membangun dayah di berbagai pelosok di Aceh. Tahun ini saja pemerintah telah memberikan bantuan Badan Dayah sebesar 230 miliar untuk penguatan dan perkembangan dayah.
"Ke depan juga intensif guru di Aceh akan kita tingkatkan. Mereka adalah para pendidik yang harus selalu kita perhatikan," ujar gubernur.
Untuk mendukung syariat Islam, pemerintah, lanjut gubernur, sejak 2012-2015 mengalokasikan dana yang besar untuk pembangunan masjid, meunasah dan dayah di berbagai daerah di Aceh. Dalam tiga tahun itu, sebanyak 1.238 masjid dibangun, 1.363 meunasah, dan 247 dayah yang memperoleh pembangunan. "Semua dilakukan salam rangka pembinaan menuju terlaksananya syariat Islam di Aceh," ujar gubernur.
Abu Muhammad Yahya Yahya Husain S.Sos.I, Pimpinan Dayah Sabiul Ulum, berterimakasih atas kunjungan gubernur ke dayah yang ia pimpin. Kehadiran gubernur, katanya, sebagai bukti pemerintah peduli kepada pendidikan dayah dan kepada syariat Islam di Aceh.
"Semoga kehadiran gubernur dapat lebih meningkatkan silaturahmi dan bisa menjadi motovasi bagi santri," ujar Abu Muhammad Yahya.
Di akhir pertemuan, gubernur memberikan bantuan kepada Dayah Sabiul Ulum. Bantuan yang diserahkan berupa dua tandon air kapasitas 10.000 dan 5.000 ribu liter air, satu buah tanki air kapasitas 1000 liter, air mineral sebanyak 3.560 kotak dan masker sebanyak 1.500 lembar.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Aceh Tamiang, Kejari Aceh Tamiang, Kapolres Aceh Tamiang, Kemenag Aceh Tamiang, Para Kepala Dinas, Sesupuh dan tokoh Aceh Tamiang, Komandan Kompi Batalion 111, Keluarga Besar NU Aceh Tamiang, Para Camat, Pimpinan Dayah se Aceh Tamiang. (Rill)
Hadir dalam acara tersebut Bupati Aceh Tamiang, Kejari Aceh Tamiang, Kapolres Aceh Tamiang, Kemenag Aceh Tamiang, Para Kepala Dinas, Sesupuh dan tokoh Aceh Tamiang, Komandan Kompi Batalion 111, Keluarga Besar NU Aceh Tamiang, Para Camat, Pimpinan Dayah se Aceh Tamiang. (Rill)
loading...
Post a Comment