![]() |
Waspada |
Banda Aceh - Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, dipastikan segera mencopot jabatan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Banda Aceh. Perihal kabar pencopotan ini disampaikan di banda Aceh, Minggu (3/4).
Sumber menerangkan Gubernur Aceh tinggal menunggu hasil penyelidikan. Bahkan, kata sumber tadi, Gubernur Aceh khusus mengundang suami almarhum Suryani, warga Lambatee, Aceh Besar, yang meninggal sesaat dirujuk ke RSUZA Banda Aceh, setelah sempat terlantar 18 jam lebih di RSIA Banda Aceh tanpa ada tindakan medis saat hendak melahirkan.
Gubernur Aceh pun memanggil Kepala Dinas Kesehatan, A Yani, dan Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUZA, dr Azharuddin, guna mendapatkan laporan komprehensif atas hasil penyelidikan yang telah dilakukan.
“Pertemuan sangat tertutup. Hanya sepertinya gubernur tidak ingin buru-buru segera mencopot, sebab beliau sangat hati hati dan tidak ingin gegabah dalam pengambilan keputusan terkait posisi Ditektur RSIA Banda Aceh,” ungkap sumber tersebut.
Sebelumnya, Gubernur Zaini Abdullah didampingi istri mengunjungi takzih ke rumah duka almarhum Suryani. Gubernur tak kuasa menahan haru, apalagi ketika dua anak almarhumah Suryani, yakni Tgk Malik Maulana (9 tahun) dan Anastasya (7 tahun), mendatangi dan menyalaminya.
Usai melayat ke rumah korban, Gubernur kembali menegaskan sikapnya atas kisruh dan persoalan di RSIA Banda Aceh. Didampingi Direktur RSUZA Fachrul Djamal, Kepala Dinas Kesehatan, dan Kepala Biro Humas Frans Delian, Zaini meminta kesabaran masyarakat.
Ditanya andai terbukti hasil penyelidikan terdapat unsur kelalaian pihak RSIA Banda Aceh yang berakibat pada kematian Suryani dan bayinya, Gubernur menegaskan hal itu tergantung hasil penyelidikan.(Sumber:waspada.co.id)
Sumber menerangkan Gubernur Aceh tinggal menunggu hasil penyelidikan. Bahkan, kata sumber tadi, Gubernur Aceh khusus mengundang suami almarhum Suryani, warga Lambatee, Aceh Besar, yang meninggal sesaat dirujuk ke RSUZA Banda Aceh, setelah sempat terlantar 18 jam lebih di RSIA Banda Aceh tanpa ada tindakan medis saat hendak melahirkan.
Gubernur Aceh pun memanggil Kepala Dinas Kesehatan, A Yani, dan Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUZA, dr Azharuddin, guna mendapatkan laporan komprehensif atas hasil penyelidikan yang telah dilakukan.
“Pertemuan sangat tertutup. Hanya sepertinya gubernur tidak ingin buru-buru segera mencopot, sebab beliau sangat hati hati dan tidak ingin gegabah dalam pengambilan keputusan terkait posisi Ditektur RSIA Banda Aceh,” ungkap sumber tersebut.
Sebelumnya, Gubernur Zaini Abdullah didampingi istri mengunjungi takzih ke rumah duka almarhum Suryani. Gubernur tak kuasa menahan haru, apalagi ketika dua anak almarhumah Suryani, yakni Tgk Malik Maulana (9 tahun) dan Anastasya (7 tahun), mendatangi dan menyalaminya.
Usai melayat ke rumah korban, Gubernur kembali menegaskan sikapnya atas kisruh dan persoalan di RSIA Banda Aceh. Didampingi Direktur RSUZA Fachrul Djamal, Kepala Dinas Kesehatan, dan Kepala Biro Humas Frans Delian, Zaini meminta kesabaran masyarakat.
Ditanya andai terbukti hasil penyelidikan terdapat unsur kelalaian pihak RSIA Banda Aceh yang berakibat pada kematian Suryani dan bayinya, Gubernur menegaskan hal itu tergantung hasil penyelidikan.(Sumber:waspada.co.id)
loading...
Post a Comment