![]() |
Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah tiba mengikuti kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Bakongan, Aceh Selatan, Senin 15 Februari 2016 |
Tapaktuan
– Dayah dan pesantren adalah salah satu sistem pendidikan yang berkembang di
tengah masyarakat Aceh. oleh karena itu, Pemerintah Aceh berkomitmen untuk terus
memprioritaskan peningkatan mutu lembaga pendidikan yang telah melahirkan
ulama-ulama besar Aceh hingga saat ini.
Hal tersebut
disampaikan oleh Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah, dalam sambutan singkatnya saat
menghadiri Maulid Akbar yang dipusatkan di lapangan Kecamatan Bakongan, (Senin, 15/2/2016).
"Dayah telah membentuk ciri khas
masyarakat Aceh yang kental dengan semangat keislaman dan peduli terhadap
masyarakat kurang mampu seperti anak yatim dan fakir miskin. Oleh karena itu,
Pemerintah Aceh sudah sepakat untuk menjadikan peningkatan kualitas dayah
sebagai salah satu program prioritas kedepan," ujar Gubernur.
Pria yang akrab disapa Doto Zaini itu
menjelaskaan, program pembangunan dayah sangat penting karena keberadaan
lembaga tersebut dapat memberikan solusi dalam pembentukan akhlak islami di
tengah-tengah kencangnya arus globalisasi.
"Dayah telah melahirkan banyak Ulama
sebagai pembina dan pembimbing ummat . Oleh karenanya, keberadaan dayah atau
pesantren ini harus terus kita perkuat, agar dayah terus mampu menghadapi
perkembangan zaman, dengan tetap menjaga aqidah dan moralitas ummat," ujar
Doto Zaini.
Gubernur menambahkan, program penguatan dayah
harus pula dibarengi dengan pembinaan terhadap para kader ulama dan para da'i
di daerah terpencil, pedalaman dan daerah perbatasan.
"Keberadaan para da’i dan ulama di
daerah perbatasan dan terpencil ini penting untuk terus kita perkuat sebagai
pelindung masyarakat Aceh dari pengaruh dan budaya tidak islami," tambah
Doto Zaini.
Doto jugaberharap agar para da’’i di daerah
perbatasan tetap tabah dan istiqamah dalam menjalankan tugas dan misi mulia
tersebut. "Insya Allah apa yang diperlukan akan kita bantu, termasuk
dengan meningkatkan insentif bagi para da’i.”
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Zaini
turut menyampaikan hasratnya agar para da'i, mubaligh dan ulama Aceh dapat
berkiprah bukan hanya untuk Aceh dan Indonesia tetapi juga luar negeri.
"Kita percaya, da’i-da’i kita memiliki
kemampuan yang tidak kalah dengan da’I luar Aceh. Itu sebabnya, saya menyambut
baik jika ada pertemuan atau Muzakarah Ulama Internasional diadakan di Aceh.
Kita ingin Aceh dikenal kembali sebagai negeri para Ulama. Sebagaimana kita
ketahui, di masa lampau banyak orang luar yang belajar agama di Aceh. Insya
Allah, dengan doa dan upaya kita bersama hal tersebut dapat kita
wujudkan," ujar Gubernur.
Gubernur Santuni Seratusan Yatim
Selain
menghadiri Maulid Akbar, Gubernur berserta Bupati Aceh Selatan, T Sama Indra turut
memberikan santunan kepada 122 anak yatim dari berbagai panti asuhan dan
dayah di Aceh Selatan.
Doto Zaini menghimbau semua pihak untuk memberikan
perhatian penuh kepada anak-anak yatim untuk mendapatkan pendidikan dan hidup
yang layak seperti masyarakat lainnya.
"Ingatlah, Nabi Muhammad juga yatim
piatu sejak kecil, maka dari itu kita harus mengutamakan hak untuk anak yatim.
Anak yatim harus kita perhatikan 100 persen supaya
mereka dapat merasakan kebahagian seperti anak-anak lainnya yang punya kasih
sayang dari kedua orang tua mereka," pesan Gubernur.
Doto juga menyampaikan tentang pentingnya
menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad dijadikan sebagai momentum silaturrahmi
dan instrospeksi diri.
Turut hadir
pada acara Maulid Akbar tersebut anggota DPD-RI, Fachrul Razi, Pimpinan
Pesantren Ashabul Yamin, Waled Marhaban, Kepala Dinas Sosial, Alhudri,
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Said Rasul, Kepala Dinas Bina
Marga, Rizal Aswandi, Kepala Dinas Pengairan Aceh, Syamsulrizal Satuan Kerja
Perangkat Aceh (SKPA) dan SKPD terkait.(Rill)
loading...
Post a Comment