![]() | |
Kepala BIN Sutiyoso Mantan Ka-BAIS Soleman B. Ponto |
StatusAceh.Net - Pasca berhasilnya membujuk Din Minimi kelompok bersenjata di Aceh beberapa waktu yang lalu, yang menjadi isu hot di sejumlah media nasional dan Internasional bahkan kritikan pun tak kalahnya dari apresiasi seorang Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso.
Seperti dilansir Post Metro Selasa (19/1/2016). Kemunculan kembali aksi teror, terutama di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu, membuat kerja Badan Intelijen Negara (BIN) jadi sorotan. BIN dianggap gagal mengintai pergerakan dan mencegah terjadinya aksi terorisme di Tanah Air saat ini.
Publik pun ramai-ramai mengkritisi kerja BIN. Mulai dari pengamat, politisi, hingga masyarakat awam.
Publik pun ramai-ramai mengkritisi kerja BIN. Mulai dari pengamat, politisi, hingga masyarakat awam.
Bahkan, mantan Kepala Bandan Analisa Intelijen Strategis (BAIS) Soleman B. Ponto ikut-ikutan menyindir kerja BIN saat ini. Soleman menilai BIN saat ini cenderung terlalu terbuka dan kurang mampu menahan komentar di hadapan umum.
Seharusnya kata dia, BIN tidak perlu banyak mempublikasikan diri di depan kamera.
"Kalau sekarang, BIN jadi selebritis. Indikasi jadi berita di mana-mana. Ciri-ciri pekerjaan intelijen itu tidak kelihatan, belum tentu ada. Adapun bentuknya belum tentu itu bentuknya. Makanya intlejen hanya indikasi warning, dan sifatnya rahasia," ujar Soleman saat acara diskusi Institut Soekarno Hatta yang bertema "Kejanggalan dalam Peristiwa dan Penanganan Bom Sarinah" di Jalan Tebet Timur Dalam Raya 43, Tebet, Jakarta Selatan,
Soleman mengaku tidak sepakat dengan pola kerja BIN saat ini. Ia juga menganggap aneh dengan permohonan BIN mendapatkan kewenangan menangkap.
"Yang aneh, BIN minta kewenangan menangkap. Padahal Undang-Undang memberikan kewenangan (menangkap) kepada polisi," ungkapnya. (*)
loading...
Post a Comment