![]() |
KBRN |
statusaceh.com - Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Provinsi Aceh Tahun 2016 meningkat dari Rp.26,9 triliun lebih di tahun 2015 menjadi Rp34 triliun lebih untuk tahun 2016. Hal ini terungkap pada penyerahan DIPA 2016 oleh Gubernur Aceh, Zaini Abdullah kepada bupati dan walikota serta para pejabat instansi vertical di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Jum’at (18/12/2015).
Sebelumnya Presiden RI, Joko Widodo menyerahkan DIPA 2016, Senin (14/12/2015) di Istana Negara, Jakarta.
DIPA Aceh tahun 2016 ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak sebesar Rp890,8 miliar, Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam sebesar Rp391,8 miliar, Dana Alokasi Umum sebesar Rp14 triliun lebih, Dana Alokasi Khusus Fisik sebesar Rp4,2 triliun, Danma Otonomi Khusus Rp7,7 triliun, Dana Alokasi Khusus non Fisik Rp3 triliun lebih, Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp300,3 miliar dan Dana Desa sebesar Rp3,8 triliun lebih.
Sebelumnya Presiden RI, Joko Widodo menyerahkan DIPA 2016, Senin (14/12/2015) di Istana Negara, Jakarta.
DIPA Aceh tahun 2016 ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak sebesar Rp890,8 miliar, Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam sebesar Rp391,8 miliar, Dana Alokasi Umum sebesar Rp14 triliun lebih, Dana Alokasi Khusus Fisik sebesar Rp4,2 triliun, Danma Otonomi Khusus Rp7,7 triliun, Dana Alokasi Khusus non Fisik Rp3 triliun lebih, Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp300,3 miliar dan Dana Desa sebesar Rp3,8 triliun lebih.
Dari jumlah tersebut, Pemerintah Aceh mengelola dana sebesar Rp10,4
triliun lebih, selebihnya dikelola oleh 23 kabupaten kota sebesar Rp24
triliun lebih.
Usai menerima DIPA 2016 tadi, Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin mengatakan, anggaran tahun 2016 akan diprioritaskan untuk infrastruktur khususnya prasarana jalan.
"Prioritas penggunaan anggaran tahun depan lebih besar porsinya untuk infrastruktur jalan, baik dilingkungan kota maupun permukiman warga, terutama jalan yang menuju sentra produksi perkebunan," ungkap Nasaruddin.
Disamping infratruktur, anggaran Aceh Tengah tahun depan juga lebih dominan diperuntukkan bagi peningkatan pelayanan pendidikan, kesehatan dan pertanian.
Dibidang pendidikan dan Kesehatan, Pemkab Aceh Tengah akan memberi dukungan operasional bagi para guru dan tenaga medis terutama yang bertugas di daerah yang jauh dari pusat kabupaten dan pusat kecamatan.
Sementara bidang pertanian difokuskan untuk peningkatan irigasi kecil sehingga masyarakat bisa memanfaatkan lahan secara maksimal. Selain prioritas yang disebutkan, bidang-bidang yang selama ini menjadi misi daerah tetap mendapat porsi anggaran yang sesuai.
"Melalui anggaran tahun depan diharapkan pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik seiring dengan lancarnya hasil pertanian. Berikut juga kepuasan pelayanan kesehatan bisa meningkat termasuk menyentuh penanganan air bersih, dan terakhir pelayanan pendidikan bisa lebih merata," demikian Nasaruddin.
Sementara Kepala Dinas Pengelola Keuangan Aceh Tengah, Arslan Abd. Wahab mengatakan APBK 2016 Aceh Tengah sudah ditetapkan dengan besar pendapatan Rp. 1,14 Triliun, namun jumlah tersebut akan disesuaikan kembali setelah diketahui DIPA 2016 sebesar Rp. 1,131 Triliun, ditambah target PAD sebesar Rp. 143 Milyar dan tambahan dana dari bagi hasil serta bantuan Pemerintah Provinsi yang masih menunggu pengesahan APBA 2016. (acehterkini.com)
Usai menerima DIPA 2016 tadi, Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin mengatakan, anggaran tahun 2016 akan diprioritaskan untuk infrastruktur khususnya prasarana jalan.
"Prioritas penggunaan anggaran tahun depan lebih besar porsinya untuk infrastruktur jalan, baik dilingkungan kota maupun permukiman warga, terutama jalan yang menuju sentra produksi perkebunan," ungkap Nasaruddin.
Disamping infratruktur, anggaran Aceh Tengah tahun depan juga lebih dominan diperuntukkan bagi peningkatan pelayanan pendidikan, kesehatan dan pertanian.
Dibidang pendidikan dan Kesehatan, Pemkab Aceh Tengah akan memberi dukungan operasional bagi para guru dan tenaga medis terutama yang bertugas di daerah yang jauh dari pusat kabupaten dan pusat kecamatan.
Sementara bidang pertanian difokuskan untuk peningkatan irigasi kecil sehingga masyarakat bisa memanfaatkan lahan secara maksimal. Selain prioritas yang disebutkan, bidang-bidang yang selama ini menjadi misi daerah tetap mendapat porsi anggaran yang sesuai.
"Melalui anggaran tahun depan diharapkan pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik seiring dengan lancarnya hasil pertanian. Berikut juga kepuasan pelayanan kesehatan bisa meningkat termasuk menyentuh penanganan air bersih, dan terakhir pelayanan pendidikan bisa lebih merata," demikian Nasaruddin.
Sementara Kepala Dinas Pengelola Keuangan Aceh Tengah, Arslan Abd. Wahab mengatakan APBK 2016 Aceh Tengah sudah ditetapkan dengan besar pendapatan Rp. 1,14 Triliun, namun jumlah tersebut akan disesuaikan kembali setelah diketahui DIPA 2016 sebesar Rp. 1,131 Triliun, ditambah target PAD sebesar Rp. 143 Milyar dan tambahan dana dari bagi hasil serta bantuan Pemerintah Provinsi yang masih menunggu pengesahan APBA 2016. (acehterkini.com)
Berikut DIPA 2016 untuk Provinsi dan 23 kabupaten kota di Aceh (Sumber: Pemerintah Aceh) :
No
|
Kabupaten Kota
|
DIPA 2016 (Rp)
|
1
|
Aceh Utara
|
1.976.197.000.000
|
2
|
Pidie
|
1.689.209.000.000
|
3
|
Bireuen
|
1.634.084.000.000
|
4
|
Aceh Besar
|
1.472.648.000.000
|
5
|
Aceh Timur
|
1.434.361.000.000
|
6
|
Aceh Tenggara
|
1.169.070.000.000
|
7
|
Aceh Barat
|
1.047.531.000.000
|
8
|
Aceh Tengah
|
1.131.268.000.000
|
9
|
Aceh Selatan
|
1.178.988.000.000
|
10
|
Bener Meriah
|
823.474.000.000
|
11
|
Pidie Jaya
|
884.882.000.000
|
12
|
Nagan Raya
|
915.694.000.000
|
13
|
Aceh Tamiang
|
915.649.000.000
|
14
|
Aceh Jaya
|
791.240.000.000
|
15
|
Siemeulu
|
688.424.000.000
|
16
|
Gayo Lues
|
815.230.000.000
|
17
|
Aceh Barat Daya
|
850.172.000.000
|
18
|
Aceh Singkil
|
793.045.000.000
|
19
|
Banda Aceh
|
947.669.000.000
|
20
|
Subulussalam
|
676.975.000.000
|
21
|
Lhokseumawe
|
777.456.000.000
|
22
|
Langsa
|
764.255.000.000
|
23
|
Sabang
|
541.587.000.000
|
24
|
Provinsi Aceh
|
10.484.847.000.000
|
Jumlah
|
34.541.212.000.000
|
loading...
Post a Comment