![]() |
Ilustrasi |
ABDIYA - Dua nelayan di Aceh Barat Daya (Abdya) kehilangan kontak usai mengabari kondisi kapal mengalami kerusakan mesin. Hingga saat ini keduanya belum kembali setelah lima hari melaut di wilayah perairan Karang Jambu Mawar, kabupaten setempat.
Keduanya mulai kehilangan kontak sejak Kamis (19/12) pukul 21.00 WIB. Mereka melaut menggunakan boat mesin 2 GT berwarna biru putih, berukuran panjang 6 meter, dan lebar 1 meter.
“Kedua nelayan ini adalah M Daud (51) dan Jamal (60), warga Desa Padang Baru, Kecamatan Susoh. Mereka turun melaut sejak Minggu (16/12) untuk mencari ikan. Biasanya korban pergi melaut hanya selama dua hari,” kata Kepala Kantor SAR Banda Aceh, Budiono, pada awak media di Banda Aceh, Jumat (20/12).
Kabar kerusakan mesin kapal keduanya, diketahui setelah salah seorang istri dari mereka mengabarkan ke petugas SAR Abdya, tentang kondisi kapal suaminya yang mengalami kerusakan mesin.
“Pemberitahuan itu dikabarkan oleh korban kepada istrinya pada Selasa (17/12). Kapal mereka mengalami patah as mesin dan tengah berusaha diperbaiki,” kata Agus.
Selang dua hari setelah itu, Kamis (19/12), sebut Agus, korban kembali menghubungi istrinya dan mengatakan keberadaan mereka di titik koordinat 3°31'26.7672" N 96°31'28.038" E.
“Setelah memberitahukan kabar itu mereka tidak bisa dihubungi lagi dan kehilangan kontak,” ujar Agus.
Kantor SAR Banda Aceh telah memerintahkan personel Pos SAR Meulaboh untuk melakukan pencarian, dan menyampaikan informasi tersebut ke nelayan dan unsur terkait lainnya.
“Dalam operasi pencarian ini, tim SAR mengerahkan peralatan Rescue Car Carrier, GPS, perahu karet, peralatan komunikasi dan alat keselamatan di air. Pencarian terhadap keduanya melibatkan Pos SAR Meulaboh, POLRI, Satgas SAR Abdya dan masyarakat nelayan,” pungkas Agus. | Kumparan
Keduanya mulai kehilangan kontak sejak Kamis (19/12) pukul 21.00 WIB. Mereka melaut menggunakan boat mesin 2 GT berwarna biru putih, berukuran panjang 6 meter, dan lebar 1 meter.
“Kedua nelayan ini adalah M Daud (51) dan Jamal (60), warga Desa Padang Baru, Kecamatan Susoh. Mereka turun melaut sejak Minggu (16/12) untuk mencari ikan. Biasanya korban pergi melaut hanya selama dua hari,” kata Kepala Kantor SAR Banda Aceh, Budiono, pada awak media di Banda Aceh, Jumat (20/12).
Kabar kerusakan mesin kapal keduanya, diketahui setelah salah seorang istri dari mereka mengabarkan ke petugas SAR Abdya, tentang kondisi kapal suaminya yang mengalami kerusakan mesin.
“Pemberitahuan itu dikabarkan oleh korban kepada istrinya pada Selasa (17/12). Kapal mereka mengalami patah as mesin dan tengah berusaha diperbaiki,” kata Agus.
Selang dua hari setelah itu, Kamis (19/12), sebut Agus, korban kembali menghubungi istrinya dan mengatakan keberadaan mereka di titik koordinat 3°31'26.7672" N 96°31'28.038" E.
“Setelah memberitahukan kabar itu mereka tidak bisa dihubungi lagi dan kehilangan kontak,” ujar Agus.
Kantor SAR Banda Aceh telah memerintahkan personel Pos SAR Meulaboh untuk melakukan pencarian, dan menyampaikan informasi tersebut ke nelayan dan unsur terkait lainnya.
“Dalam operasi pencarian ini, tim SAR mengerahkan peralatan Rescue Car Carrier, GPS, perahu karet, peralatan komunikasi dan alat keselamatan di air. Pencarian terhadap keduanya melibatkan Pos SAR Meulaboh, POLRI, Satgas SAR Abdya dan masyarakat nelayan,” pungkas Agus. | Kumparan
loading...
Post a Comment