Imam Nizam ul haq Thanvi membacakan Surat Al-Baqarah pada pembukaan sidang parlemen Selandia Baru. Foto/Istimewa |
WELLINGTON - Parlemen Selandia Baru berduka atas pembantaian di Masjid Christchurch. Untuk menunjukkan rasa duka itu, sidang parlemen dibuka dengan pembacaan doa secara Islam untuk para korban.
Dalam sidang parlemen yang terjadi pada Selasa kemarin, Ketua Parlemen Trevor Mallard memimpin delegasi multi-agama ke ruangan itu, dengan Imam Nizam ul haq Thanvi, membacakan doa dalam bahasa Arab, diikuti oleh versi bahasa Inggris oleh Imam Tahir Nawaz.
Kemudian dilanjutkan dengan doa Te Reo Maori.
Para politisi berdiri dan tampak diam ketika doa dari Imam Nizam ul haq Thanvi bergema di dalam ruangan parlemen. Dalam kesempatan itu, Imam Nizam ul haq Thanvi membacakan Surat Al-Baqarah ayat 153-156.
Para politisi dari kedua sisi DPR juga terlihat bersatu dalam memberikan penghormatan kepada para korban yang tewas dalam serangan mengerikan itu.
"Saya telah meminta sekelompok pemimpin agama untuk datang ke Parlemen dengan saya sebagai tanda persatuan dan kebersamaan. Jadi, periode doa kita hari ini akan sedikit diperpanjang," ujar Ketua DPR Trevor Mallard seperti dikutip dari tvnz.co.nz, Rabu (20/3/2019).
Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memberikan pernyataan belasungkawa pertama. Ia membuka pidatonya dengan mengucapkan Assalamualaikum.
"Mereka adalah orang Selandia Baru, mereka adalah kami. Karena mereka adalah kami, kami berduka cita untuk mereka," katanya.
"Kami tidak bisa mengetahui kesedihanmu, tetapi kami bisa berjalan bersamamu di setiap tahap," sambungnya.
Ia pun memberikan penghormatan kepada kepada mereka yang mencoba menghentikan serangan tersangka, dan polisi yang menangkapnya Penangkapan itu sendiri tidak lain dari tindakan keberanian.
Ardern pun menyatakan ia tidak akan pernah menyebut nama pelaku.
Sedikitnya 50 orang tewas dan 50 lainnya terluka setelah seorang warga negara Australia, Brenton Tarrant, memberondong dua masjid di Christchurch saat salat Jumat. | Sindonews
Dalam sidang parlemen yang terjadi pada Selasa kemarin, Ketua Parlemen Trevor Mallard memimpin delegasi multi-agama ke ruangan itu, dengan Imam Nizam ul haq Thanvi, membacakan doa dalam bahasa Arab, diikuti oleh versi bahasa Inggris oleh Imam Tahir Nawaz.
Kemudian dilanjutkan dengan doa Te Reo Maori.
Para politisi berdiri dan tampak diam ketika doa dari Imam Nizam ul haq Thanvi bergema di dalam ruangan parlemen. Dalam kesempatan itu, Imam Nizam ul haq Thanvi membacakan Surat Al-Baqarah ayat 153-156.
Para politisi dari kedua sisi DPR juga terlihat bersatu dalam memberikan penghormatan kepada para korban yang tewas dalam serangan mengerikan itu.
"Saya telah meminta sekelompok pemimpin agama untuk datang ke Parlemen dengan saya sebagai tanda persatuan dan kebersamaan. Jadi, periode doa kita hari ini akan sedikit diperpanjang," ujar Ketua DPR Trevor Mallard seperti dikutip dari tvnz.co.nz, Rabu (20/3/2019).
Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memberikan pernyataan belasungkawa pertama. Ia membuka pidatonya dengan mengucapkan Assalamualaikum.
"Mereka adalah orang Selandia Baru, mereka adalah kami. Karena mereka adalah kami, kami berduka cita untuk mereka," katanya.
"Kami tidak bisa mengetahui kesedihanmu, tetapi kami bisa berjalan bersamamu di setiap tahap," sambungnya.
Ia pun memberikan penghormatan kepada kepada mereka yang mencoba menghentikan serangan tersangka, dan polisi yang menangkapnya Penangkapan itu sendiri tidak lain dari tindakan keberanian.
Ardern pun menyatakan ia tidak akan pernah menyebut nama pelaku.
Sedikitnya 50 orang tewas dan 50 lainnya terluka setelah seorang warga negara Australia, Brenton Tarrant, memberondong dua masjid di Christchurch saat salat Jumat. | Sindonews
loading...
Post a Comment